Abyan tengah menyelesaikan pekerjaan nya membuat Pie souse,yah laki - laki berumur 24 tahun tersebut memilih berhenti bekerja di Club dan mulai merintis usaha menjual kue tradisional dengan resep dari bunda sari.
" Loh ko Ndak bangunin bunda nduk?" Tangan nya sibuk merapikan hijab Paris yang tengah digunakan
" Bunda istirahat aja yah, pasti bunda capek kan,ini Abyan udah kelar ko buat kue nya "
Bunda sari hanya tersenyum mendengar jawban dari putra nya,sifat dia sama persis dengan almarhum suami Nya.ayah Abyan.
" Nduk sini dulu, bunda pengen ngomong"Abyan menutup Tatanan kue yang tradisional dengan plastik mika dan menghampiri sang bunda.
" Nggih bunda, bunda pengen omong apa kambe Abyan ?"
Mengelus rambut legam hitam anak satu - satunya yang sudah bertumbuh besar.
" Kamu nolak pekerjaan Ning perusahaan nduk? Bahasa campuran antara Jawa dan jakarta
Tersenyum kaku, Abyan merasa bersalah telah merahasiakan hal tersebut kepada bunda nya
" Maaf Bun, Abyan boong kambe bunda"
Bunda Heni menampilkan senyum sedangkan Abyan tertunduk merasakan bersalah, Abyan tidak mau membiarkan Bunanya hidup kesepian dengan mengambil perusahaan yang bernotabe di ibu kota Jakarta, abyan sudah janji cukup diamasa kuliah dia harus merantau di Bogor, meninggalkan kampung halaman untuk pendidikan.
Usia bunda bukan lagi tergolong muda, sering kali panggilan dari balik layar telefon memperlihatkan kondisi bunda Heni yang sakit Asma.
Abyan bertekad akan mengelola Tanah sawah berupa warisan dari mendiang ayah,Dengan bermodalkan ilmu dan pengalaman selama berkelana di Dunia kuliah, Abyan berharap dapat memanfaatkan Ilmu tersebut sebaik mungkin.
Bunda Hendi tidak pernah mempermasalahkan atas keputusan sang putra,bunda Heni merasa bahwa memang berstatus sebagai orang tua, bukan berarti berhak mengatur semua jalan hidupnya, abyan berhak membangun semua mimpi, harapan dan cita-cita.sebagai orang tua hanya bertugas memberi dukungan,doa dan Nasihat.
______________________________________
Suasana dalam rumah sederhana kian riuh,suara pecahan, teriak dan tamparan menggelegar.
" STOP ARDI "Teriakan nyaring Heni ucapan di depan suami nya, karena dia Tengah memberikan hukuman untuk putri nya.
" M-mah" suara bergetar nan lirih yang mampu Clarissa ucapkan,Rasa takut,benci dan kecewa menjadi satu.
Clarissa sangat menyayangi ayahnya, Pukulan,tamparan,dan hinaan selalu dia terima.setelah merasakan semua rasa sakit Clarissa akan berusaha melupakan nya tapi entah sekarang begitu sulit.
" Jangan halangi saya Heni! Dia pantas mendapatkan hukuman karena Telah mencoreng nama baik keluarga dan sekolah,SAYA MALU PUNYA ANAK KAYA KAMU" Sorotan mata tajam Ardi mengarah kerah dua perempuan yang kini tengah berpelukan.
Kian deras tangis Clarissa,hati nya benar - benar sakit,bukankah Ayah adalah cinta pertama untuk putri kecil nya,tapi kenapa menjadi luka paling sakit yang harus Clarissa terima.
Bahkan laki - laki yang pertama kali memberikan kekerasan adalah ayah nya sendiri.
" Maaf" rasanya untuk memberikan penjelasan dengan jelas di hadapan kedua orang tuanya sangat sulit
Heni Segera menghampiri putri tersayang nya" Kamu ke kamar yah" mengusap air mata yang mengalir di pipi merah Clarissa.
" CK,sama saja kelakuannya" Memberikan wajah tak enak ketika memandang keduanya wanita di hadapannya secara Rendah, seakan-akan keduanya adalah makhluk tuhan yang paling menjijikkan atas kesalahan yang telah di perbuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ablaris
Teen FictionSituasi sulit membuat Clara harus melepaskan cinta yang tulus dari sosok laki-laki Punjaannya. Apakah Clara sanggup untuk menerima cinta yang baru sementara dia telah melepas cinta yang tulus ? Cinta yang baru datang dari laki - laki kurus, Hidup se...