☆~Duty Call~☆

116 10 1
                                    












"we will meet again later, for now be a chameleon and mingle "

"Alright"

Rara mematikan alat komunikasinya.

Tepat saat dia baru sampai di base, ghost dan Soap mendapat perintah baru untuk misi di mexico.

Saat ini dia sibuk berkutat dengan komputer milik laswell memindahkan semua data ke dalam 2 buah flashdisk.

"Alright girl, sepertinya sudah waktunya kita menjadi bunglon sungguhan"

Rara kemudian menaruh cctv kecil di tiap sudut rumah laswell Dan setelah semuanya selesai dia dengan cepat menyelinap keluar dari Rumahnya.

Tepat setelah dia keluar dari Rumah laswell, istrinya laswell pulang dari berbelanja.

"That one was close"
berjalan menjauh dari sana, wajahnya tersenyum sumringah.

Berjalan melewati kota yang damai, anak anak berlari dan bermain.

Orang orang menikmati waktu makan siang mereka di kafe, saling bercanda dan bertukar cerita.

Tidak ada kekhawatiran di wajah mereka, semuanya menikmati waktu mereka dengan penuh kedamaian.

Dan yang menciptakan kedamaian ini tidak lain dan tidak bukan adalah para aparat negara, para pengabdi negara seperti dirinya bertaruh nyawa untuk kedamaian ini.

Kedamaian yang bisa di nikmati oleh semua orang, yah semua orang kecuali para pencipta kedamaian itu sendiri.

"What a shamless, kamu iri hanya karena tidak bisa menikmati ini semua"

Rara duduk di salah satu bangku taman, memperhatikan aktivitas orang orang di sana.

Dia tersenyum, bagaiamana dia bisa iri dengan orang orang itu?.

Apakah mereka pantas bahagia tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada negara mereka?.

Mereka dengan polosnya membanggakan pemerintah Mereka tanpa tahu seperti apa pemerintah Mereka yang sebenarnya.

"That's why we're here Rara, this broken government needs us to fix it"

Rara teringat ketika dia masih kecil dulu, dia memeliki paman yang seorang pengabdi negara.















Rara pov flashback

"Happy birthday to you~
Happy birthday to you~
Happy birthday our sweet rara~"

Lilin di nyalakan oleh bibiku, Matthias dan Matthew sibuk memindahkan kado ke dekatku, sedangkan pamanku sibuk merekam momen mereka.

"Happy birthday to you~~"

"Ayo tiup lilinya!"

"Rara berikan kue pertama padaku ya? Kamu selalu memberikannya kepada ibu~"

"Hey, ayah juga mau"

"Bagaiamana bisa kalian kekanakan begitu hey!"

Aku tersenyum melihat tingkah keluarga ini , keluarga baruku.

Matthias dan Matthew yang berebut potongan kue pertama.

Paman yang merengek kepada bibi karena selalu menjadi yang terakhir menerima kuenya.

Dan bibi yang mengomeli Matthias dan Matthew

"Hehehehe.... baiklah aku akan memberikan potongan pertama untuk kalian"

★We Are Familly★ || TF 141 || CoD fanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang