Chapter 22 - Analized

12 7 2
                                    

(Di dalam kantor milik Mr. Ambatusyam, ia sedang meminum secangkir te- oh, kali ini ia meminum secangkir kopi)
*Sfx srupuut, ah*
(Penasehatnya pun datang mendekati Mr. Ambatusyam)

Penasehat : ...tuanku?...

Mr. Ambatusyam : ya? Ada apa?...

Penasehat : ...aku ingin memberi tahu...soal profesor itu tuan...

Mr. Ambatusyam : oh ya?...
Peringkat berapa dia di stage 1 ini?...

Penasehat : ..ke 3, tuan...
Dan juga, ia bekerja sama dengan Bayu Milkita, peringkat 5, dan Dr. Rusdi, peringkat 49...

Mr. Ambatusyam : ...baiklah...

Penasehat : t..tuan...kenapa tuan tidak kerahkan saja pasukan nasional Ngawirika Serikat untuk menghentikan Ambatron?...

Mr. Ambatusyam : ...hah...
..kau tau, hidup ini butuh hiburan...
Aku ingin melihat orang² dengan semangat membara, melakukan segala cara demi mengalahkan robot itu...

Penasehat : ...
...aku mengerti...

*Sfx srupuut, ah*

Mr. Ambatusyam : aku...ingin mandi sebentar...

Penasehat : b...baiklah tuan...

(Mr. Ambatusyam berdiri dan berjalan meninggalkan kantornya)
(...)

To be continued...

Jomok WarfareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang