Author pov.Setelah kembalinya dari toilet Lisa memutuskan untuk menyendiri, duduk di kursi paling pojok sambil meminum jus dan memakan cemilan yang telah di sediakan. Dia tidak ingin duduk bersama Jennie dan Jeno karena keduanya tampak asik berbincang sekarang.
"Lisa?" Lisa mendongak melihat orang yang memanggilnya.
"Jaehyun? Kamu disini juga" Lisa menatap Jaehyun.
Jaehyun tersenyum lalu duduk di samping Lisa.
"Aku ada disini karena aku teman Jeno, anak paman Lee. Dia mengundangku dan aku sangat senang kita bertemu disini " Jaehyun memberikan senyum lembutnya.
Lisa ikut tersenyum.
"Aku juga senang karena jadi punya teman. Aku seperti orang bodoh karena dari tadi hanya berdiam disini, untunglah sekarang ada kamu disini jae" Lisa menepuk pundak Jaehyun.
Jaehyun terlihat salah tingkah.
"A-ah yah aku jauh lebih senang kamu ada disini, kita jadi bisa berduaan" kata akhir Jaehyun mengundang makna lain.
Lisa manusia kurang peka itu hanya manggut-manggut dan tidak terlalu memikirkan tentang perkataan ambigu Jaehyun.
"Nikmati waktu kalian semuanya, sekarang ayo berdansa" suara Mr Lee menginstruksi.
"Kamu lihat apa?" Tanya Jaehyun ketika melihat tatapan tajam Lisa pada Jennie dan Jeno.
"Baru kali ini aku melihat nona bos mau dekat dengan pria. Apa nona bos mulai suka pada Jeno? Mereka tampak serasi" Jaehyun ikut menatap Jennie dan Jeno yang sekarang mulai berdansa.
Lisa tidak suka mendengar perkataan Jaehyun, dia marah dengan tatapan yang siap membunuh musuhnya.
"I hate you Jennie" gumam Lisa lalu meminum jus jeruk nya sampai habis.
"Ayo kita juga harus berdansa" Lisa menyeringai menarik tangan Jaehyun mendekati Jennie.
Jaehyun hanya menurut, dia berdebar saat Lisa memegang pundaknya.
"Jangan kaku, pegang saja pinggangku" Lisa menarik tangan Jaehyun untuk memegang pinggangnya.
Jaehyun sampai menahan nafas karena terlalu gugup.
Merasa ada yang mendekat Jennie menoleh dan alangkah terkejutnya dia melihat Lisa dan Jaehyun berdansa dengan gerakan pelan tampak seperti sepasang kekasih yang sangat romantis.
Api dalam hati Jennie langsung berkobar, dia tidak lagi fokus berdansa melainkan hanya menatap Lisa dengan tatapan kucingnya.
Lisa melirik Jennie dari ekor matanya, seringainya semakin lebar dan dia sengaja menempelkan kepalanya di dada Jaehyun.
"Aku haus" Jennie langsung mengambil minuman yang di bawakan oleh pelayan.
Dia meneguknya sampai habis dengan tatapan matanya tak lepas dari Lisa.
"Uugh rasanya aneh, apa ini?" Jennie mengernyit.
"Itu bir Jennie" kata Jeno.
"Ah" Jennie manggut-manggut lalu meletakkan gelasnya di atas meja.
"Ayo berdansa lagi" Jeno mengulurkan tangannya.
"Ssh aku tiba-tiba merasa pusing dan aah aku ingin ke toilet" Jennie berjalan sempoyongan sambil memegangi kepalanya.
Jeno mengikuti Jennie dan Lisa tidak tinggal diam untuk mengikuti mereka.
"Tunggu disini jae" Jaehyun mengangguk dan Lisa berjalan cepat ke arah toilet.
"Yaak apa yang kamu lakukan di toilet wanita" Lisa menarik kerah baju Jeno saat pria tampan itu hendak masuk kedalam toilet.
Jeno kaget namun dia berusaha menetralkan raut wajahnya.
"Ah aku pikir ini toilet pria" alasan Jeno.
"Wanita! Kamu tidak bisa membaca ya" Lisa menunjuk tulisan di atas pintu toilet.
Jeno memutar matanya malas.
"Lebih baik aku bersenang-senang dari pada meladeni orang seperti mu" Jeno pergi dan Lisa hanya menatapnya dengan tajam.
Lalu Lisa masuk kedalam toilet mencari-cari Jennie.
"Huhh.." Lisa menghela nafas panjang melihat Jennie berjongkok di dekat wastafel.
"Jennie" Lisa tidak peduli Jennie akan marah jika dia memanggil namanya.
Jennie mendongak, bibirnya mengerucut lucu dengan kedua pipinya memerah.
"Lili hik" Jennie cegukan merentangkan tangannya seperti anak kecil.
"Siapa Lili?" Lisa berjongkok di depan Jennie.
"Kamu. Lili and.." Jennie menunjuk Lisa.
"Nini! Xixixi" Jennie menunjuk dirinya sambil terkikik malu-malu.
"Kami mabuk ya" Lisa tersenyum menggeleng pelan karena mencium bau alcohol dari mulut Jennie.
"No no no Nini tidak mabuk" bibir Jennie mengerucut sambil menggerakkan jari telunjuknya.
Lisa terkekeh dengan tingkah menggemaskan Jennie.
"Lucu.. kapan lagi aku melihat tingkah menggemaskan mu seperti ini. Jika di kantor kamu sangat dingin dan tegas" tangan Lisa terulur merapikan rambut Jennie.
"Gendong" manja Jennie.
"Tidak mau" goda Lisa.
"Aaah mau gendong Nini capek jalan.. Lili gedong Nini ya pleaseuu" rengek Jennie mengerjap-ngerjapkan matanya.
Sangking gemasnya Lisa sampai mencubit pipi Jennie.
"Cakit" Jennie mempoutkan bibirnya.
"Aku gemas, maaf hmm" Lisa mengelus lembut pipi mandu Jennie.
"Eum sekarang gendong Nini ya" Jennie merentangkan tangannya.
Lisa tersenyum, mengusap kepala Jennie lalu menggendongnya seperti bayi koala.
Jennie memeluk leher Lisa dan meringsek di dengan nyaman di sana.
"Kita pulang" bisik Lisa dengan lembut.
•••
Tbc
09/03/24
Terus aja kalian saling cemburuan. Nona bos emang gemesin kalo lagi mabok..😽🤏
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
nona bos [Jenlisa]√
Fanfictionstart : 11/02/24 end : 05/05/24 plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.