32.

1.2K 124 11
                                    

Siang itu selepas selesai jam istirahat sholat makan satu persatu penghuni kelas 3-A jurusan IPA berdatangan. Biasanya mereka datang dengan raut letih lesu karena cuaca yang panas dan suasana yang pas untuk tidur siang, tetapi siang itu berbeda. Mereka tampak semangat karena Jannah tadi berjanji akan membagikan informasi terakurat, terbaru, dan terpanas yang dia dengar dari para abdi ndalem.

Nendy menarik Alca agar ikut mendengarkan.

"Ghibah itu dosa," ujar Alca dan berniat duduk di bangkunya, tetapi Nendy menariknya lebih kencang menuju ruang kelas paling belakang untuk berkumpul dengan teman-teman lainnya.

"Bukan aib orang kok, tenang, Ca," sahut Jannah yang duduk tampak seperti raja dikipasi oleh Dina dan Wiwid di sampingnya.

Alca pun ikut duduk membundar dengan Jannah sebagai pusat atensi.

"Kalo nggak hot dan hoax, aku getok pala kamu ya," ujar Leby yang jengah sekali menunggu Jannah memulai obrolan topik panas itu dan bertele-tele menyuruh semuanya datang tanpa terkecuali.

Jannah tersenyum lebar. Dia menegakkan tubuhnya, lalu berdeham bangga.

"Kan kemarin aku ngeteh sama mbak-mbak abdi ndalem, sambil ngorek-ngorek informasilah aku dengan tanya-tanya tentang pernikahan masal kemarin. Terus katanya Gus Hais sama Ustazah Nayla menikah itu karena dijodohin Bunyai."

Mendengar itu, semuanya langsung berseru jengkel pada Jannah.

"Itu mah bukan informasi terbaru, Jan!"

"Itu mah rahasia umum! Aku juga dah tahu."

"Aku kira apa."

"Ealah udah sejam aku duduk di sini nunggu lengkap tapi informasinya cuma begitu? Nggak worth it!"

Ujar salah satu dari mereka dan berniat bangkit, bahkan Leby sudah benar-benar akan menggetok Jannah dengan buku paket UN sebelum akhirnya Jannah berkata,

"Dengerin dululah sampe selesai kawan, ini masih permulaan," katanya yang membuat mereka kembali duduk, begitupun dengan Leby yang meletakkan kembali buku paketnya.

Jannah lalu mulai sedikit serius.

"Aku tanyalah ya sama mereka, kenapa Gus Hais ngelangkahi Gus Kafa yang selaku kakaknya kalo memang hasil perjodohan? Apalagi dilihat dari umur Ustadzah Nayla yang lebih tua dari Gus Hais kan lebih cocok dengan Gus Kafa. Coba tebak jawabannya apa?" ujar Jannah dengan wajah menampilkan kebanggaan karena hanya dia yang tahu jawabannya.

Alca membisu sembari mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali karena takut sesuatu tentang dirinya dan Gus Kafa terbongkar.

"Karena Gus Kafa punya pacar?" tanya Dina yang langsung digeplak oleh Siska di sebelahnya. "Ngawur! Pacaran haram!" katanya.

"Salah. Ayo coba kasih jawaban yang lebih plot twist lagi, Rek," kata Jannah yang membuat 28 orang (tanpa Alca) memutar otak mereka.

"Karena lagi kuliah?"

"Tinggal wisuda aja Gus Kafa."

"Belum siap nikah?"

"Klise," ujar Jannah.

"Karena mau dijodohin sama orang lain?"

"Kurang tepat."

Semuanya mendesah lelah main tebak-tebakan dengan Jannah dan menyuruh wanita itu segera pada intinya saja.

Tiba-tiba Wiwid bergumam.

"Kemarin kayaknya nggak ada acara Langkahan  ... masa karena diam-diam udah punya istri??"

Dear Anta, Ana Uhibbuka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang