"Astagfirullah,"
Faisal terkejut sesaat setelah membuka kotak bekalnya.
Acha memang sering menyiapkannya bekal ketika tidak sempat sarapan di rumah. Hari ini juga, ia berangkat dengan sedikit terburu-buru karena selesainya ngaji pagi dengan santri melebih waktu dari biasanya. Lalu ketika ia sudah disiapkan bekal oleh istri tercinta, langsung dibawa saja tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
Beberapa saat kemudian ia tertawa sendiri mendapati kelakukan istrinya yang benar-benar di luar prediksi.
Sudah ia katakan Acha suka membeli barang-barang unik dari toko online. Termasuk membeli kotak bekal khusus untuknya. Biasanya Acha akan menata makanan itu dengan lucu, terkadang juga dibentuk penuh cinta. Namun pagi ini, Faisal dibuat geleng-geleng dengan kelakuan absurd Acha.
Kendati begitu, Faisal tetap akan memakannya dengan lahap. Baginya apapun yang Acha siapkan adalah berkah tersendiri meski selama proses menyiapkan dibumbui kelakuan absurdnya.
Ketika Faisal akan mulai sarapan yang kesiangan itu, ada temannya yang masuk membawakannya beberapa berkas pekerjaan.
"Mas, kerjakan sedapatnya aja ya! Nanti kalau saya sudah kembali dari kunjungan luar, saya bantu."
"Baiklah. Tapi saya makan dulu." jawab Faisal.
Teman Faisal yang merupakan seorang wanita itu tak sengaja melihat kotak bekal yang ada di meja. Alisnya mengerut sebentar lalu ia tertawa melihat bentuk nasi bento Faisal pagi ini..
"Ya ampun, ini mbak Acha yang siapin?"
Faisal mengangguk sambil tersenyum.
"Biasanya lucu-lucu, sekarang serem amat."
"Tapi rasanya tetap enak dan saya suka." jawab Faisal yang membuat temannya tertawa lalu segera pamit dari ruangannya.
Terlebih dulu Faisal menyingkirkan berkas itu lalu memulai makan. Baru saja akan mulai menyendok, Faisal teringat sesuatu. Lalu ia menatap temannya yang belum jauh dari ruangannya. Temannya itu adalah orang yang ia temui ketika makan malam dengan Acha dan mengatakan dengan jujur bahwa nasi bento Acha lucu-lucu.
Pantas saja pagi ini Acha menata makannya dengan absurd begini. Ternyata istri tercinta nya itu masih kesal ketika ada teman kerjanya yang memuji makanan yang Acha siapkan.
"Masyaallah, Acha, Acha." gumam Faisal tanpa melunturkan tawa gelinya.
Faisal tidak pernah bohong ketika mengatakan bahwa Acha adalah sumber semangatnya saat kecil. Bahkan hingga sekarang pun tetap sama. Terbukti hanya dari melihat bentuk absurd bekalnya, Faisal bisa membayangkan wajah usil Acha sehingga membangkitkan semangatnya mengerjakan tugas yang menumpuk di depan mata.
***
"Saya boleh jujur tidak, Acha?"
"Masa orang jujur mau saya larang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Putih Dunia Pesantren
RomanceIni tentang seorang gadis bernama Achadiya Divyan AlMalik dan dunianya di pesantren yang tidak selalu putih bersinar. Di manapun tempatnya pasti selalu akan ada dua sisi, hitam dan putih. Pun dengan dunia pesantren yang dikenal dengan surganya para...