[Noble Vampire Vilmore PoV]
Beberapa hari yang lalu, aku mendeteksi Mana sang Pahlawan berada di kota ini saat penyerangan terhadap Kuil terjadi. Ini menandakan perkiraanku benar bahwa dia sedang tinggal di sekitaran tempat ini.
Sayangnya saat kejadian penyerangan itu, aku sedang berada di wilayah lain dan tidak bisa melihat secara langsung identitas dari sang Pahlawan itu. Akan tetapi, jika terjadi sebuah serangan kembali di kota ini, sudah pasti sang Pahlawan akan kembali menunjukan dirinya di sini.
Aku akan menunggu dan mengkonfirmasi identitasnya. Setelah itu, aku akan menyusun rencana untuk membunuhnya nanti.
"Nuna, tunggulah di sini, aku akan membangkitkan naga itu dengan artefak yang Tuan Regulus berikan padaku," perintahku pada True Vampir itu.
"Tuanku, apakah Naga yang dibangkitkan kembali itu akan memiliki kekuatan yang sama seperti sebelum dia mati?" tanya Nuna padaku.
"Jika dilihat dari kerangka itu, Naga ini kehilangan dua sayapnya," jawabku padanya. "Sepertinya saat dia bangkit nanti, Naga ini hanya bisa mengerahkan sekitar 20-30 persen dari kekuatannya di masa lalu. Namun, ini sudah lebih dari cukup untuk mengacaukan kota ini agar sang Pahlawan muncul."
Aku kemudian mengeluarkan sebuah belati lalu memasuki museum ini. Terlihat kerangka tulang belulang dari seekor naga yang besar.
Melompat ke atas kerangka tengkorak Naga ini, aku kemudian menusukkan belati pemberian Tuan Regulus hingga tertancap di tulang tengkorak naga ini.
Tidak lama kemudian, sebuah rune muncul di belati itu lalu menyebar ke kerangka tulang dari naga ini, darah dan daging mulai tercipta, hanya menunggu waktu sebelum naga yang dilawan oleh sang Pahlawan Pertama kembali hidup ke dunia ini.
Setelah semuanya persiapannya sudah selesai, aku dan Nuna lalu pergi meninggalkan area ini dan bersembunyi untuk memperhatikan sekitar mencari sang Pahlawan.
- Groaarrrrrr!
Suara raungan hewan buas terdengar menggema dari arah museum yang kami tinggalkan itu, sebuah semburan api terlihat naik ke angkasa menembus atap dari museum itu.
"Walaupun hanya 30 persen dari kekuatannya, Naga ini pasti akan membuat para manusia itu kerepotan!"
.
.
.
.
.
.
[Brian PoV]
Semua warga berlarian menjauhi area museum, menengok ke atas langit, aku melihat puing-puing bangunan yang terbakar berjatuhan layaknya sebuah meteor menimpa beberapa warga.
"Lari! Selamatkan nyawa kalian!"
"Panggil para Ksatria dan Inquisitor! Ada monster yang mengamuk!"
Teriakan terdengar dimana-mana, seluruh bangunan mulai terbakar, aku dan Inquisitor Elvira segera menuju ke area museum untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Sesampainya di sana, terlihat seekor naga berwarna hitam besar yang sedang mengamuk dan menyemburkan api dari mulutnya ke bangunan-bangunan sekitar.
"Naga tanpa sayap ... " gumam Inquisitor.
"Mungkinkah, itu adalah Syrax yang kerangkanya berada di museum!?" Kejadian ini tidak dapat dipercaya. "Akan tetapi, bagaimana mungkin makhluk itu dapat bangkit kembali setelah mati dan menjadi kerangka selama ratusan tahun!?"
"Kita pikirkan itu nanti, Brian! Sekarang kita harus memanggil seluruh pasukan untuk mengevakuasi para warga mengosongkan area ini!"
Inquisitor Elvira kemudian naik ke seekor kuda lalu pergi meninggalkan area ini untuk mencari bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...