Janji ?

22 3 2
                                    

If I see dusk I don't hope it's the end,
But if I see morning I hope it starts with you

-(Not) Soulmate-





🥀🥀🥀

Seharian aku tak bisa berkonsentrasi,  aku masih memikirkan tentang ucapan Sehun kemarin. Aku masih belum sepenuhnya mengerti semua ucapannya, yang jelas ini tentang sebuah pilihan. Ingatanku kembali melayang kesana.

"Jika tidak ada hal yang bisa dipilih, apa yang akan kau lakukan ?"

Kalimat itu--,
Demi Tuhan, kenapa dia harus menambah beban pikiranku ?

Aku mengedarkan pandanganku hanya kulihat beberapa siswa yang lalu lalang di sekitar taman. Saat jam istirahat memang kebanyakan siswa berada di kantin sekolah untuk mengisi perut mereka setelah proses pembelajaran yang cukup menguras isi otak sekaligus perut mereka. Termasuk Alviano, Kristal dan Rachel mereka tadinya mengajakku ke kantin namun ku tolak dengan alasan masih kenyang. Sejujurnya aku hanya terlalu malas berlama-lama duduk dengan Rachel, ingin ganti suasana. Melihatnya sama saja aku melihat bagaimana Arloey begitu spesial memperlakukannya. Bahkan perlakuan Arloey pada Rachel sangat berbeda dengan Kang Seulgi yang dulu sempat ku kira mereka sepasang kekasih.

Faktanya yang aku tahu sekarang ternyata malah gadis itu yang mengejar-ngejar Arloey. Bahkan Rachel sempat menjadi sasaran kemarahannya karena mendengar Rachel yang berangkat bersama Arloey. Namun dengan masa bodohnya Rachel pergi begitu saja tanpa menjelaskan apapun pada gadis itu. Anehnya setelah beberapa hari, kemarahan seorang Kang Seulgi seolah menguap begitu saja, tak ada lagi hal-hal yang ia lakukan untuk merundungi Rachel. Aku masih penasaran apa yang sudah Rachel lakukan sampai Kang Seulgi tak berani untuk berurusan lagi dengannya.

Aku memilih mendudukkan diri di kursi taman yang menghadap ke lapangan basket tak begitu dekat tapi juga tak begitu jauh. Sementara di lapangan basket, bisa kulihat Kristano Park yang kudengar pernah menjadi mantan ketua Student Council Jinhwa angkatan tahun lalu, sekaligus mantan kapten tim basket sekolah sedang bermain basket bersama genknya. Genk populer kedua disamping Arloey dan genknya, jika ada generasi genk populer mungkin genk Kris dan teman-temannya termasuk di generasi pertama sementara genk Arloey digenerasi kedua sesuai kelasnya. Ya, Jinhwa memang hanya untuk kalangan elit seperti mereka.

Tanpa sadar aku mendecih mengingat Arloey, ngomong-ngomong sepagi tadi aku belum melihatnya mengikuti Rachel, kemana dia ? Reflek aku menoleh melihat kearah kelas Arloey yang ada di samping taman, tak ada saru orangpun disana aku yakin seluruh murid IPA 1 sudah memenuhi kantin sekolah.

"Mencariku ?" Deep voice seseorang membuatku terhenyak.

Baru saja jantungku ingin melompat karena kaget sekaligus tak percaya. Orang yang beberapa saat lalu melintasi pikiranku kini sudah duduk disampingku dengan kaki ia tumpu dan kedua tangan dilipat ia bertanya dengan pandangan lurus ke depan tanpa menatapku.

"Sejak kapan kau disini ?" Tanyaku langsung.

"Sejak tadi kau melihat kearah kelasku." Jawabnya.

Sialan, kenapa ia harus tahu.

"Aku hanya menunggu Kristal lewat dari kantin, siapa juga yang melihat kelasmu." Elakku.

Tetap harga diri nomor satu Bee.

Ia menoleh lalu menaikkan sebelah alisnya, "Sungguh ?"

"Kenapa kau ada disini ?" Tanyaku balik untuk menghindari pertanyaan-pertanyaannya yang pasti hanya akan menyudutkanku.

(NOT) SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang