Chapter 9 : Mulai

12 2 0
                                    

Pawel POV

Seminggu telah berlalu, dan akhirnya hari pertama belajar di sekolah pun dimulai "Kau tidak cek jadwal pelajaran Pawel?" Tanya Jeremy "Jadwal? Kau punya? Aku belum dapat!" Jawabku "Oh ini!" Sahutnya seraya memberikan secarik kertas
___________________________________

JADWAL KELAS 11

Senin :                   Selasa :
•B.Latin                 •B.Mandarin
•Biologi                 •B.Inggris
•Sejarah                •Olahraga
•Matematika        •Komputer

Rabu :                    Selasa :
•B.Prancis             •B.Mandarin
•B.Jerman             •B.Inggris
•Seni                      •Olahraga
•Fisika                   •Komputer

Jum'at :                 Sabtu :
•B.Latin                •B.Spanyol
•B.Mandarin       •B.Inggris
•B.Rusia               •B.Jerman
•B.Jepang             •B.Arab
___________________________________
"Tunggu! Bahasa Rusia?! Mereka gila, itu kan susah!? Bahasa Mandarin?! Ini mah beneran gila?!"
   "Biasa aja"
"...Ini lagi, dua hari penuh pelajaran bahasa?! Gila?!"
   "Itu mudah aja sih buatku"
"Mudah? Kau gila?!" Ucapku heran pada Jeremy "Memang menurutmu mana yang paling sulit?" Tanyanya "Rusia, Mandarin, Latin, dan kayaknya bahasa...arab deh..." jawabku "Salah, Rusia termasuk yang lumayan mudah, tapi menurutku...Mandarin, Prancis, dan...benar...arab, nilai bahasa Arab ku tahun lalu 37... Itu nilai ku yang paling rendah..." Sambungnya menjelaskan dengan kecewa "Kenapa ada bahasa Prancis?" Tanyaku "Karena ada beberapa huruf yang tidak di baca sesuai tulisan nya. Seperti 'ch' jadi 'g' atau sejenisnya lah, di sekolah lama mu kalian tidak belajar bahasa Prancis?" ucapnya menjelaskan "Tidak...Yang benar saja, masa jam pertama bahasa latin?!" Ucapku jengkel, seketika itu bel berbunyi. Yang membuatku buru-buru mengambil kamus, buku, dan alat tulis

          Aku berlari ke dalam kelas, dan mendapati Pak Elbert telah berada di dalam kelas "Maaf saya terlambat" ucapku tersengal-sengal "Tak apa, Silahkan duduk" jawabnya dingin, aku duduk di samping seorang anak perempuan berambut biru, matanya hitam dan disampingnya. Seorang anak laki-laki berambut putih dengan mata biru menggunakan sweater berwarna hitam "Hai!" Sapaku singkat pada anak perempuan itu "Oh hai! Kamu anak baru itu? Salam kenal, namaku Esther Sovich, dan ini pacarku, Fynn Dedrik" ucapnya memperkenalkan diri "Aku dari Tallinn, Estonia, dan Fynn dari Helsinki, Finlandia. Dan kau?" Sambung Esther "Aku Pawel Luboslaw, dari Warsawa, Polandia!!" Sahutku "Kau adiknya Ruchvin?" Tanyaku "Ya..." Jawabnya suram "...Aku membencinya...kalau kau sudah kenal dia sangat lama...kau akan mengerti..." Sambungnya jengkel "Kau kenal Ameron kan? Aku lebih suka di sisinya, walau gak juga sih..." Sambungnya lagi "O-oh, ok?" Dan pelajaran dimulai dengan quiz dadakan

1 jam telah berlalu, dan akhirnya pelajaran bahasa latin yang membuatku gila berakhir juga "Jeremy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 jam telah berlalu, dan akhirnya pelajaran bahasa latin yang membuatku gila berakhir juga "Jeremy..." Panggilku "Apa?" Jawabnya dingin "Kau mengerti soal yang menerjemahkan?..."
   "Mengerti..."

"Kok bisa?!" Tanyaku heran dengan berapa IQ anak ini? "Kamus, tiap hari Minggu, aku membaca kamus bahasa latin, kira-kira 5 jam sehari"   "5 JAM SEHARI?! Gila kau!" Seruku terheran-heran "Itu kebiasaan ku" jawabnya "Sejak kapan kau punya kebiasaan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok bisa?!" Tanyaku heran dengan berapa IQ anak ini? "Kamus, tiap hari Minggu, aku membaca kamus bahasa latin, kira-kira 5 jam sehari"
   "5 JAM SEHARI?! Gila kau!" Seruku terheran-heran "Itu kebiasaan ku" jawabnya "Sejak kapan kau punya kebiasaan itu?" Tanyaku seraya berjalan ke arah loker "Sejak umurku 5 tahun?"
   "5 TAHUN?! Itu hobi mu atau apa?" Tanyaku "Ya! Hobi ku" jawabnya santai "Tapi malah jadi kebiasaan" Sambungnya seolah itu hal biasa "Eee...Ya sudah aku ke kantin dulu" Ucapku seraya pergi ke kantin. Sesampainya di kantin, aku melihat

Ruchvin duduk di samping jendela, dengan Chung dan seorang anak laki-laki lainnya "Hai Ruchvin! Hai Chung!" Sapaku "Oh Hai Pawel!" Sapa Chung balik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruchvin duduk di samping jendela, dengan Chung dan seorang anak laki-laki lainnya "Hai Ruchvin! Hai Chung!" Sapaku "Oh Hai Pawel!" Sapa Chung balik. Aku duduk di sebelah Ruchvin "Siapa anak disamping Chung? Ruchvin?" Bisikku padanya "Kim Namyeon, dia dari Korea Utara..." Bisiknya balik "Korea Utara?!" Tanyaku kebingungan "Ya, dia berhasil kabur. Karena dulu dia anggota olimpic nya Korea Utara" jawabnya dingin "Oooh...itu menarik, bagaimana ia bisa kabur? Penjagaannya kan ketat?" Tanyaku kagum "Entahlah, tapi aku dan Chung melindunginya, dan dia juga melindungi kami" jawabnya seraya melirik ke arah Kim Namyeon "Siapa nama panggilannya?" Tanyaku "Namyeon, dia dipanggil Namyeon" jawabnya. Tiba-tiba terdengar suara sorak-sorai dari belakang kami

Everpeace Academy [Old]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang