Hi, kenalin, nama gue Belinda. Pagi ini adalah pagi yang gue tunggu-tunggu. Kenapa? Karena hari ini adalah hari pertama gue masuk di sekolah baru gue. Yeayyy! Oke, gue terlalu excited. Gimana gak excited? Gue masuk ke sekolah yang diidam-idamkan oleh para kaum muda sekarang. SMA Garuda. Ya, itu sekolah yang sangat diminati oleh para remaja *fix bahasa gue berat*. Pokoknya gue bangga banget bisa masuk sini.
"Bel, buruan turun dong! Lama amat sih di kamar"
"Tau! Gue gak mau telat gara-gara nunggu lo!"
Oke, bacotan itu. Gue segera turun ke bawah dan terlihat dua orang yang tadi nge bacot di pagi ini. Mereka adalah dua kakak gue. Oke, gue kenalin ke kalian.
Yang pertama, Aldi. Dia adalah anak kelas 12 di SMA Garuda. Dia 'katanya' tergolong the most wanted di sekolah. Gak heran, dengan mata tajam, hidung mancung, rahang yang keras, bibir tipis, dan rambut spike kayak Luke Hemmings, dia bisa dibilang cogan. Dia orang yang sangat protective sama gue, dan juga penyayang, dia selalu bisa bikin mood gue membaik, dan dia orang yang selalu denger curhatan gue.
Yang kedua, kembarannya Aldi, dia Aldo. Anak kelas 12 juga di SMA Garuda. Dia juga 'katanya' tergolong cogan. Ya gimana gak cogan? Dia itu mirip banget sama Aldi, Aldi aja cogan otomatis Aldo juga kan. Dia orang yang sangat perhatian, suka manja sama gue karena dia sayang banget sama gue, dan dia suka bikin gue bete, tapi gue tetep sayang sama dia.
"Lo tuh di atas ngapain aja sih?" Aldi berjalan ke bagasi.
"Ya kan gue gak mau penampilan gue aneh di sekolah baru gue nanti, lo bukannya mendukung gue malah bawel gini"
"Tapi lo kelamaan adik ku yang paling cantik" ucap Aldo sambil mengalungkan tangannya di leher gue. Gue gak bales kata-kata Aldo dan langsung masuk ke dalam mobil.
Setelah menempuh 10 menit perjalanan, akhirnya kita bertiga nyampe di sekolah baru gue. Saat masuk ke parkiran, banyak anak cewek yang menatap mobil kakak gue. Jelas, kedua kakak gue kan 'katanya' the most wanted, jadi ya gini tiap pagi kan.
"Anjir, ini sekolah gede banget, gak nyesel gue masuk sini!" Gue menatap sekolah baru gue dengan mata berbinar.
"Gak usah norak, please. Jangan sampe gara-gara lo gue dianggep jadi 'seorang kakak yang punya adik cewek yang kampungan', oke?" Aldo memasang muka innocent.
Kita bertiga turun dari mobil dan dihadiahi tatapan 'dia siapa? Kok bisa bareng sama mereka?' oleh para cewek yang kayaknya fans kakak gue. Gue jalan diapit oleh dua kakak gue yang diberi tatapan iri oleh para cewek.
"Bel, kemaren gue kan ke sekolah liat daftar kelas, nah lo itu masuk di kelas 10-1, coba lo cari sendiri ya, gue mau ke kelas duluan, teman-teman ku sudah menunggu kedatanganku. Yuk, Do." Aldi menarik tangan Aldo dan ninggalin gue sendirian di sin, sendirian.
"Loh! Woi kok lo berdua ninggalin gue? Gue kan masih gak tau letak kelas gue, kalo gue nyasar gimana?" teriak gue, namun mereka masih lanjut jalan.
Oke, gue akhirnya berkelana nyari kelas gue. 10-1. Setelah gue jalan-jalan gak jelas, gue nemuin kelas gue. Gue pun masuk ke kelas gue, kelas gue besar dan anaknya keliatan rusuh semua. Ya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, ada yang baca buku, denger musik pakai earphone, kumpulan cewek yang nge-gosip, kumpulan cowok yang entah ngomongin apa, dan kegiatan lainnya. Gue nyapu pandangan gue dan gue lihat satu meja yang diisi cewek yang keliatannya lagi baca novel.
"Hai, hmm sorry gue ganggu gak?" Cewek itu menoleh.
"Hai, oh nggak kok. Kenalin, gue Karin." Karin julurin tangannya.
"Gue Belinda, salam kenal ya." Gue pun menyambut uluran tangan Karin dengan tersenyum.
"Lo mau duduk sebelah gue? Boleh kok! Gue juga sendirian dan belum nemuin temen di sini." ucap Karin dan mengambil tasnya dari bangku dan mempersilahkan gue duduk.
"Makasih."
"Sorry, disini ada Belinda, gak?" Seorang cowok yang gue kenal suaranya menyebut nama gue, Aldi. Dia langsung menyapu pandangan di kelas gue dan melihat ke arah gue, kemudian jalan ke arah gue.
"Bel, nanti kalo lo pulang, lo nyusul ke kelas gue ya di lantai 3. Gue mau ngobrol bentar sama temen-temen gue, kelas gue 12 IPA 1, bye!" Setelah itu, dia pergi ninggalin kelas.
"Bel? Kak Aldi siapa lo? Anjir dia kan cogan banget di sekolah kita! Sumpah dia keren banget tadi ih!" Karin langsung histeris setelah Aldi keluar dari kelas gue.
"Oh, Aldi? Dia kakak gue."
"Kalo Aldi kakak lo, Aldo juga dong? Gila! Enak banget lo bisa serumah sama si kembar yang ganteng nya kagak ketulungan"
"Biasa aja ah, mereka gak sekeren yang lo kira kok, mereka rese sama gue. Eh temenin gue jalan yuk, gue mau liat-liat" Gue berdiri dan berjalan ke luar kelas.
"Yaudah yuk"
Gue dan karin berdiri dan jalan keluar kelas, sampai di depan kelas gue di melihat para cowok keren yang lagi main basket, dan saat gue mau belok ke kanan tiba-tiba,
"Aduh!" Gue sukses jatuh ke lantai dan meringis karna pantat gue nabrak lantai yang keras.
"Woi lo jalan pake mata dong! Bego banget sih" ucap seorang cowok yang barusan kayaknya nabrak gue.
Gue menatap cowok yang tadi nabrak gue, ganteng juga. Eh!
"Yang ada lo kali yang jalan liat-liat! Gue segede gini masa gak keliatan baru keluar kelas?"
"Udah lo yang salah, lo juga yang marah-marah ke gue, dasar!" Cowok itu menatap gue tajam.
"Emang bukan gue yang salah ini sih. Kan lo yang salah!" Gue langsung pergi dan narik tangan Karin menjauh dari cowok gila itu.
"Liat lo nanti! Bakal gue bales lo!" Teriak cowok itu yang masih bisa gue denger.
Hai semua! Ini cerita pertama gue di wattpad! Vomments yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Enemy
Teen FictionGue udah terlalu bosen baca Teen Fiction dengan tema 'benci jadi cinta'. Tapi, tanpa gue sadar, ternyata gue dan dia yang terjebak dalam situasi ini.