Yuna sedang mengerjakan tugasnya di kamar, terhitung sudah 2 jam berlalu akhirnya merasa lapar, padahal sudah makan tadi sore.
'tsk, laper bat gue, ngemil aja kali yak'
Yuna akhirnya keluar kamar menuju dapur lantai bawah,
'coba kita liat ada apa aja, hmm, ini sama ini ajadeh'
Sudah selesai dengan misinya, dia langsung kembali ke kamar.
Di perjalanan melewati ruang tengah, ada dua makhluk yang sedang bersenderan menonton film.
"Loh, kak Yeji kapan kesini?" tanyanya menyadari seseorang.
"Eh Yuna, iya daritadi aku disini tau, kamu kayaknya lagi sibuk banget di kamar" responnya.
"Hehe iya kak tadi ... " belum sempat menjawab, Ryujin sudah memotong pembicaraannya.
"Ssut, udah, udah, kamu balik ke kamar aja nerusin tugasmu itu"
"Dih, apasih kak Ryu, orang gue ngobrol sama kak Yeji kok"
Tok Tok Tok
"Bukain sana gih"
"Lo aja sendiri sana, nyuruh2 gue, bye gue mau balik ke kamar, dah kak Yeji"
"Dasar bocah"
"Bentar ya sayang, aku mau liat siapa yang dateng" ucap Ryujin ke Yeji.
Ryujin berjalan membukakan pintu,
"Halo kak Ryujin" sapa Kai dengan dengan 2 kantong plastik makanan di tangannya.
Hueningkai, mantan kekasih Yuna sekaligus sepupu jauh dari ayahnya.
"Eh elo Kai, ada apa kesini malem-malem"
"Engga ada apa-apa sih kak, cuma mau ngasih titipan bunda ini bentar ke Yuna"
"Ooh, yauda masuk dulu"
Ryujin memanggil Yuna di kamarnya,
"Dek"
"Apaan"
"Di bawah ada Kai"
"Ogah ah"
"Temuin dulu sana, nanti dimarahin papa lo"
"Ck, iya iya"
Dengan malas, Yuna menemui kai yang masih di ruang tamu.
"Tsk, lo ngapain si kesini ngga ada kerjaan banget"
"Yuna ... " sahut Ryujin menegur.
Mendengar itu Yuna hanya memutar mata malas.
"Hahh, ngobrol di luar aja" ajaknya.
Setelah sampai di pelataran rumah, keduanya mulai berbicara,
"Hhahh, gue ngga bisa lama-lama, kasih alesan kenapa lo kesini?"
"Oh, Ini tadi bunda buat masakan lumayan banyak, terus katanya sana bagiin juga ke Yuna"
"Bunda lo udah tau kita nggaada hubungan apa2 kan?" tanya Yuna selidik.
"Ya tau lah, tapi kan kita masih sepupuan ya walaupun sepupu jauh"
"Ck, Oke, kalau dari bunda gue masih nerima, awas aja lo ngadi-ngadi"
Yuna membuka bingkisan itu.
"Gue beneran ngga ada kesempatan lagi yaa?" tanya Kai sambil memandangi sepatunya.
Kan. Yuna sudah menduganya.
"Kesempatan apalagi sih kai ..., lo selingkuh itu udah jelas salah banget, dan gue ngga bisa nerima itu"
"Gue akui gue salah waktu ini, dan fatal banget"
"Itu lo sadar bego"
"Tapi kita bisa mulai semuanya dari awal lagi Yun ... "
"Lama-lama gila gue ngomong sama lo"
"Gue denger rumor lo udah punya pacar di sekolah"
"So, mending lo urungin niat buat ngajak balikan ama gue"
"Hm, gitu yah, tapi gue yakin yun suatu saat lo bakal jadi pendamping gue"
"Dih, ogah gue, dah ah, bye, makasih buat makanannya"
Yuna kembali masuk ke rumah dengan menenteng plastik tersebut.
"Kenapa, Yun?" tanya Ryujin.
"Lo ngapa bukain pintu buat dia sih?"
"Lah emg knp? orang mau cuma mau ngasih makanan titipan tante"
"Males aja liat mukanya, ngemis2 maksa balikan"
"Dah, gue mau tidur, capek ngerjain tugas, awas aja lo berbuat yang engga-engga""Heh monyet, sapa yang ngajarin lo ngomong gitu?!"
"Tuhkan, kamu sih" ucap Yeji ikut memojokkan Ryujin.
"Kok aku sih, yang?"
"Mau kemana kamu? ini filmnya belum abis"
Disisi lain ...
Wonyoung sedang memainkan handphonenya di ruang keluarga.
"Loh, unnie ngga jadi pergi?" tanya nya melihat sang kakak, Da ah, memasuki rumah.
"Tsk, ngga jadi" jawabnya dengan cemberut.
"AHAHAHAHAHA"
Wonyoung refleks tertawa lepas sambil memegangi perutnya.
"Oh, gitu ya ngetawain kakaknya sendiri"
"Ya kakak kan tau kak Bona udah ada kak Eunso ngapain ngejar terus"
"Dah, kakak mau tidur aja, males ngeladenin kamu" ucapnya meninggalkan Wonyoung.
Wonyoung hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya.
Tak berselang lama, tiba-tiba handphone Wonyoung berdering.
'Halo' sapa suara di seberang sana.
"Iyaa, halo?"
'Lo udah dapet acc buat ngadain acara itu?'
"Iyaa, udah, tenang aja"
'Bagus, besok lo ikut gue buat nyari sponsorship'
"Hmm, iya dah, jan lupa kabarin tim anggota lo juga"
'Siap bu bos, gue tutup ya'
to be continued