28.

895 54 4
                                    

Kediaman Rossa

" Eugh, auw.. kepala ku.." ucapnya sambil memegang kepala nya yg sedikit pusing, " ini dimana?" Batinnya, ia bangun dari tempat tidur nya berjalan mengelilingi kamar yang ia tempati. " Ini dimana sih..?" Lalu aitana pun coba berjalan keluar dari kamar menuruni tangga yang dia sedikit terkejut, rumah nya sangat besar dengan ukiran dinding estetik membuat rumah terasa simpel dan elegan. " Tapi ini dimana?."

" Kau udah bangun, ayo makan .." ucap Rossa sambil menutup pintu taman belakang.
" Ah, kau.." kaget.
" Mhm, makan dulu .. kalian boleh pergi" sambil meminta pelayannya untuk keluar.
" ..."
" Astaga, nak mau sampai kapan km berdiri dstu??."
" Bagaimana kita bs ketemu lagi?."
" ..."
" Duduklah.."
" ..."
" Kau tau, udah berapa karyawan yang habis ku pecat untuk mencari km?? Kenapa mesti menghilang sih??."
" Aku ga menghilang, anda bisa melihat ku di tv kan.."
" Astaga sombong nya anak ini, tp tetap saja ak ga bs nemuin kamu.." ucapnya sambil mengambil beberapa lauk untuk nya.
" Ini terlalu banyak.." menarik piring nya.
" Berapa berat mu? Kau terlihat kurus aitana.."
" Kau bukan ibuku, jadi buat lah jarak nyonya.." kesal
" Aku juga maunya begitu, tapi kalau bukan gadis judes ini yg satu satunya berani nolong nenek dihadapan mu, nenek juga ogah cari km lagi, tau?."
" Hehe.. apa kau bilang?."
" Apa.. kau seneng?."
" Hehehe.. nenek.."
" Aishh, cepat makan?."
" Knp kau mencari ku.. kulihat kau sudah tidak seperti dulu.." sambil memakan makanan nya.
" Yah, semua berkat gadis judes ini.."
" ..."
" Makasih.." ucap Rossa.
" mhm, Apa sudah baik baik saja."
" Hei, kau tidak pernah istrhatya? Lihatlah tv, Setidaknya bukan hanya km satu satunya yg muncul di tv, bocah.." keselnya.
" Wkwkwk."
" Kau masih aja mengesalkan."
" ..."
" ..."
" Aku ikut senang, setidaknya tidak ada tragedi bunuh diri lagi disekitar ku." Ucapnya sambil melirik Rossa terdiam sesaat.
" ..."
" Lalu bagaimana anak mu? Bagaimana pernikahan nya, apakah semua baik baik saja?."
" Entahlah.."
" Kau belum menemuinya?."
" ..."
" Hei, apa kau pikir kau akan punya umur panjang nyonya.. lihat lah keriput mu, kau udah ga pantes bersikap egois lagi.."
" ..."
" Memang apa salah nya menyukai perempuan.. kau lihat aku, dari semua..bahkan yg paling berkesan hanya dia.. sial.."
" Mhm.."
" Ufh.." lemas
" Kenapa.. kau putus?."
" Mhm.."
" Cih, berkesan tapi putus.." sambil meliriknya.
" ..."diam.
" Okey, mau aku bantu bicarain.."
" Eugh, untuk apa?."
" Kenapa, mungkin bisa bantu.."
" ..."
" Apa ayahnya sekeras itu??."
" Sebenarnya ayahnya baik kok, cuman.. aku pernah dengar saat dia lagi tlp aja.."
" ..."
" ..."
" Bilang apa?."
" Mau punya cucu.." sambil melihat Rossa.
" Astaga, jadi km putusin mantan km karena ayahnya mau punya cucu?."
" Mhm.."
" Hei, ak ga sangka kamu ternyata sebodoh itu??."
" APAA.." kesal.
" kau bs Konsul ke dokter atau kau bisa adopsi.. kenapa harus pusing.. itu udah umum kan?."
" Tapi aku ga mau hamil nyonya.."
" ..."
" Aku takut mati."
" Ah.." kaget.
" Ak takut mati ky ibuku dulu.. ak ga mau, makanya.."
" Bodoh.."
" Heii, berhentilah bicara seperti itu.." kesal nya.
" Dan sekarang apa, nyesel kan?."
" Sial.."
" Semua orang punya ceritanya masing masing, kalau ibumu mati setelah melahirkan km itu cerita nya dan cerita mu belum tentu seperti itu, Oneng.."
" ..."
" Takut boleh tp jangan berlebihan aitana?."
" ..."
" Siapa cewe itu, ayo.. ak bantu bicarain.. mungkin nanti dia akan mengerti.."
" ..."
" Ayo.." ajaknya.
" ..."
" Ada yg lagi dia suka." Lemas
" ..."
" Lagi?? Astaga ayolah come on.. hanya suka kan, berarti belum sedalam itu.. lagian siapa yg bs nolak km sih aitana, km cantik, pinter dan lihat sekarang.. kau berani habiskan harta orang tua mu hanya untuk bantu ak yang bahkan kita ga saling kenal saat itu, lihat skrng, berkat km keadaan aku jadi seperti apa, ah.. "
" ..."
" Kusuruh kau ikut aku, tapi kau malah pergi tanpa ada uang sepeser pun, gadis bodoh mana kalau itu bukan km, Oneng.."
" ..."
" Kau anak baik aitana, dia pasti akan mengerti."
" ..."
" ..."
" Hei.."
" Ufh, aku harus gimana nyonya?."
" Temui dia, bilang kalau km masih mencintai nya."
" Lalu.."
" Buat dia menyukai mu."
" ..."
" Apa cewe yg dia suka itu selevel sm km, engga kan..?
" ..."
" Hei, udahlah.."
" Cewe itu udah menikah dan punya 1 anak perempuan katanya."
" Ah.."
" Dan.. Hanya tinggal drumah.."
" Jadi itu lawan mu.. jauh sekali, kau pasti akan menang, percayalah."
" ..."
" Tapi.."
" apa lagi."
" Ayahnya, seperti nya ayahnya menyukai nya."
" Ah.."
" Dan temen deketnya pun juga menyukai nya."
" ..."
" Kurasa sulit."
" ..."
" ..."
" Temui dulu, mhm.."
" Mhm, baiklah.."

Sweet (Freen*Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang