40.ALVINO

1.5K 36 3
                                    

Haloo...

Apa kabar??

Tandai typo....

Kawasan 18+

Selamat membaca 🤍

_________

Laki laki yang saat ini sedang berdiri dengan mata yang berkaca kaca terus menatap lekat ke arah bingkai foto besar yang terpasang di ruangan tersebut, sebuah foto seseorang yang sangat laki laki itu rindukan saat ini.

Foto wanita cantik yang tersenyum itu menjadi foto yang sangat berarti bagi kehidupannya, "Bunda, Aa gak bisa denger Cia kaya gitu." Adunya pada figura besar itu, rasa sesak dan sedih terus menyelimutinya setelah mendengar keluh kesah dari adiknya yang ingin bertemu dengan sang bunda.

"Bunda tahu?" Alvino menatap wajah sang bunda yang ada di dalam figura itu dengan air mata yang mengalir di wajahnya, "Hati Aa sakit denger dan lihat Cia yang mencari keberadaan bunda, Aa gak bisa terus berbohong dan semakin Cia tumbuh dewasa mungkin dia akan menerima kenyataan semua ini." ucapnya.

"Aa benci diri Aa bunda, kenapa tuhan siksa Aa dengan cobaan seberat ini?." pecah sudah bendung air mata yang sedari tadi sudah ia tahan, ia langsung menangis dengan terduduk di lantai dingin di ruangan itu, rasa sesak dan sakit membuat dirinya menjadi begitu rapuh saat ini.

Suara pintu terbuka menampilkan wanita yang saat ini mematung di tempat saat melihat Alvino yang terduduk seraya menangis keras di ruangan itu, Airlyn tidak tahu bisa sampai ke ruangan ini lagian ia mencari keberadaan Alvino tadi di kamar namun tidak ada akhirnya ia datang ke ruangan ini karena pintu ruangan ini sedikit terbuka.

Alvino hanya memandangi foto sang bunda tanpa tahu ada orang yang berada di belakangnya, Airlyn menatap lekat ke arah figura besar itu dan Alvino yang saat ini sedang menangis, siapa wanita di dalam figura itu?

"Al?" Suara panggilan dari seseorang membuat Alvino langsung menghapus air matanya dan membalikkan badannya menoleh ke arah orang yang memanggilnya, tatapannya mengarah ke arah Airlyn yang sejak kapan wanita itu sudah berada di ruangan ini Alvino tidak tahu.

Alvino langsung berdiri dari duduknya seraya mengusap sisa air mata yang ada di wajahnya, "Cia udah tidur?" Tanyanya, Airlyn mengangguk kecil.

"Um Iya, Cia udah tidur." jawab Airlyn dengan senyuman tipis, kaki nya langsung melangkah ke arah Alvino yang saat ini sedang menatapnya, Airlyn langsung memeluknya saat dirinya sudah ada di hadapan Alvino.

Menatap foto besar di depannya dan menitikkan air mata di pelukan Alvino, "Kenapa berhenti nangisnya?" Tanya Airlyn seraya menatap wajah Alvino dari dekat.

"Gue? Nangis?, Lawak Lo!."bantah Alvino seraya melepaskan pelukan dari Airlyn, Airlyn hanya tersenyum mendengar bantahan dari laki laki itu, ia mengambil tangan Alvino yang terkepal kuat dan menggenggamnya.

"Ada aku, aku juga sama kaya kamu, kangen banget sama mama." ucap Airlyn pelan, hatinya juga sangat sakit setiap mengenang masa lalu yang menurutnya adalah mimpi buruk di hidupnya.

"Bunda cantik ya Al?" Ucap Airlyn seraya memandang foto yang terpasang di dinding ruangan itu.

"Hati gue sakit Ai" lirih Alvino dengan mengepal tangan Airlyn yang masih di genggamannya, Airlyn yang mendengar langsung memeluknya kembali seraya mengusap punggung Alvino lembut. "Sakit Ai, sakit banget. Katanya tuhan akan adil sama makhluknya tapi apa ini Ai?, Tuhan gak adil sama hidup gue!." Adunya dengan tangisan di pundak Airlyn.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang