1

97 5 0
                                    

Haloo semuanya, kali ini ceritanya bukan cerita broken home kayak cerita aku yang lain. Tapi ini tuh cerita tentang anak SMA gitu.

Jadi kalau kalian suka jangan lupa vote and komen yahh

Happy reading guys!!

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Brak!!!

"Bayar uang kas sekarang!"

"Lo apaan sih anjing, gue lagi tidur"

"Lo kalau mau tidur di rumah, jangan di sekolah babi!"

"Bayar sekarang atau tas Lo gue bakar!"

"Iya, iya anjing. Galak banget Lo jadi betina"

"Mampus gue gak perduli!"

"Rif, lempar tas gue"

Rifki yang merasa terpanggil langsung mengambil tasnya, lalu melemparnya ke arah King. Ya King lah yang di tagih uang kas nya oleh bendahara.

"Berapa bulan?"

"Sebulan Lo gak bayar, siniin uang Lo tiga puluh ribu"

"Iya anjing sabar, gue do'ain Lo gak dapat jodoh baru tau rasa"

"Mampus bangsat gue gak perduli"

"Qhea kamu jangan gitu dong sama King"

"Lo mending diem deh, gak usah ikut campur!"

"Soalnya uang kas Lo juga belum lunas!"

"Mana nunggak tiga bulan lagi"

"Skincare elit, uang kas pelit"

Setelah mengatakan itu Qhea lalu pergi meninggalkan kelas yang menatapnya dengan takjub, pasalnya hanya Qhea lah yang bisa bersikap kasar kepada King. Bahkan ia tidak takut sama sekali saat berhadapan dengan ketua geng yang di takuti itu.

"Gila tu cewek, kasar banget anjing"

"Gue jadi penasaran"

"Lo penasaran kenapa Yat?"

"Siapa yang bisa takluk-in tuh cewek"

"Yang jelas bukan gue sih, gue sih ogah banget punya betina kayak gitu"

Dayat, Rifki dan Zikri menggeleng pelan melihat bendahara mereka yang benar-benar sangat menakutkan ketika menagih uang kas. Sial bulu kuduk mereka jadi berdiri sendiri.

"Kantin?"

"Ayo lah bos, lapar pun ini gue"

Mereka segera menuju kantin, tentu saja untuk makan. "Lo liat si Kai gak?"

"Paling lagi ngebucin"

"Najis banget anjing, minimal gak beda agama lah"

"Mulut Lo zikri, gue sumpel juga sama botol saus ni"

"Eh tapi itu kan si Lia sama si Qhea"

Dayat, Rifki, dan King pun melihat ke arah yang di tujukan oleh Zikri. Dan benar saja yang mereka lihat hanya Lia Dan Qhea, tidak ada tanda-tanda Khaira disana.

Padahal setau mereka, Khaira itu selalu mengekori pacar beda agamanya itu. Dayat yang tidak mau ambil pusing segera memanggil keduanya dan bertanya kepada Lia.

"Woi Lia, Khaira mana?"

Lia yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah suara, ia dan sahabat nya melihat bahwa ternyata yang memanggilnya itu adalah salah satu teman Khaira.

"Khaira kan lagi sibuk ngurusin anak yang bakalan lomba, jadi kemungkinan dia lagi di ruangan osis"

"Emang nya kenapa ya?"

Three Targeted Girls!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang