38

335 32 2
                                    

Taehyun baru saja kembali dari acaranya yang disuruh belanja paman sendiri, padahal menurutnya pembicaraan orang dewasa sudah lumrah di telinga.

Begitu tiba di area halaman rumah, dia dikejutkan dengan sosok Beomgyu yang tengah merenung menatapi pemandangan air mancur rumah Taehyung yang megah. Dalam tatapannya memang tiada bedanya sih, cuma lebih menyedihkan saja.

Tak lama dari itu, Soobin dan Yeonjun yang sedang melihat-lihat lukisan kuno di sepanjang koridor, tampak melambaikan tangannya pada Taehyun yang baru saja tiba.
Apa daya, cuma bisa membalas. Bahkan sebelumnya Taehyun juga meminta Hueningkai untuk datang ke rumah; Beomgyu itu masih seram, dia belum bisa percaya dengan mudah.

"Kau tidak niat menyapaku? Aku bukan patung lilin buatan pamanmu." Beomgyu terkekeh, lantas berdiri dan menatap Taehyun beserta belanjaannya yang murahan dengan raut sendu, "sapaan?"

Taehyun terdiam, dia mematung. Sedangkan Yeonjun dan Soobin bergegas mendekat, mengelilingi keduanya tanpa saling berpaling.

"Hei, jangan dekat-dekat dengannya. Bahaya!" Dari suaranya, itu bisa ditebak bahwa dia adalah Hueningkai, berteriak sepanjang dia berlari. Mencoba menyingkirkan teman-temannya dari sosok Beomgyu.

"Memangnya kenapa? Aku tidak akan memakan manusia," jeda, Beomgyu menatap Soobin yang saat itu tengah memperhatikannya, "maaf jika tempo hari aku membuatmu hampir mati, itu hanya perintah." Kemudian dia melirik arloji yang melekat di pergelangannya tangan, "aku harus pergi konsultasi. Aku harusㅡ"

Bruk

Kelima anak itu dibuat terkejut, Beomgyu juga sedang tidak membawa senjata. Sementara orang-orang yang menaiki rumah Taehyung tampak lengkap dengan rompi anti pelurunya.
Mereka tampak terburu-buru memasuki rumah Taehyung, sedangkan lima anak, termasuk Taehyun, mendadak lupa caranya untuk masuk ke dalam rumah.

.
.

Sebelumnya, Yoongi memang sudah siap dengan senjata andalannya. Ditambah Jimin yang sudah berada di balik tubuhnya, Yoongi merasa sangat percaya diri kali ini.

Sedangkan Taehyung dan Jungkook tengah berdebat perihal keberadaan Taehyun yang belum juga kembali. Taehyung yang meminta Jungkook untuk tenang, sedangkan Jungkook yang terus menyalahkan Taehyung karena dia memerintahkan keponakannya untuk pergi seorang diri.

Dan Yoongi akhirnya teringat, kalau anak-anaknya juga tengah berada di luar.

"Tidak perlu khawatir. Kau yakin pada Tuhan 'kan?" ujar Jimin, dia siap sedia dengan senjata api dan fokusnya pada pintu utama yang sewaktu-waktu mungkin akan terbuka dan memuntahkan banyak peluru ke arah dirinya

Yoongi tersenyum kecil. "Tidak. Tapi karena kau mengatakannya, maka terserah kau saja, sayang."

Tatkala pintu terbuka, Jimin reflek berteriak karena banyaknya suara langkah kaki yang nyaring. Tak disangka hanya lima remaja yang sudah terengah-engah, bahkan mereka menyempatkan diri untuk mengingatkan Soobin supaya mengunci pintu.

Namjoon menghampiri, menatap remeh lima anak yang tak membawa senjata. Bahkan yang penampilannya formal hanya Beomgyu saja.

Dia mengernyit kemudian berkata, "Apa yang kalian lakukan? Pergilah ke ruang bawah tanah sana, anak - anak tidak boleh ada di situasi seperti ini."

Soobin bangkit dengan rautnya yang tidak menerima sama sekali pernyataan Namjoon, dia bahkan terlihat marah meskipun Namjoon saat itu hanya memberikan saran.
"Mana bisa aku meninggalkan ayah? Aku mau bergabung."
Beberapa teman Soobin mengangguk setuju.

"Kau masih terlalu muda. Bahkan Beomgyu saja yang mungkin sudah mahir, tidak aku izinkan bergabung. Cepat turuti perintahku," ujar Yoongi, mengarahkan pandangannya ke arah tirai jendela rumah Taehyung untuk mengawasi pergerakan di luar sana.

New Mommy For My Son || Yoonmin[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang