7

1.7K 73 0
                                    




Gugup, malu dan serba salah bercampur menjadi satu saat jeep wrangler yang membawa mereka berhenti tepat di parkiran sebuah restoran cukup terkenal di kota itu.

"Ayoo.... " Hiro turun lebih dulu lalu membukakan pintu mobil untuk Ryota yang membeku karena ini untuk pertama ia berada dan akan makan di sana.

"T_tuan apa harus di sini? " tanya Ryota.

"Yah... Memangnya kenapa? " balas Hiro heran karena wajah putih Ryota terlihat memucat.

"Eemm... Apa tidak seharusnya kita pergi ke restoran yang biasa saja atau mungkin di pinggir jalan. "

Hiro terkekeh rasanya ia ingin tertawa tapi ia tahan agar Ryota tidak semakin gugup.

"Aku tidak terbiasa dengan makanan di tempat tempat seperti itu! " bohong Hiro agar Ryota tidak banyak protes. "Ayo... Sekarang kita makan karena teman ku sudah menunggu. " titah Hiro cepat.

Ryota dengan terpaksa menurut lalu turun mengiringi Hiro yang sudah berjalan lebih dulu, ia semakin terpana karena Hiro ternyata memesan ruangan VIP untuk mereka berdua bahkan makanan mahal nan lezat sudah terhidang di atas meja.

"Kenapa kau hanya diam di sana? " tegur Hiro saat mendapati Ryota berdiri diam di ambang pintu ruangan VIP yang ia pesan sebelum mereka keluar dari kantor.

"Ooh... Maaf tuan. "

Hiro menggeleng karena Ryota berbicara selalu tergagap-gagap seperti ini.

"Ryota! " panggil Hiro hingga Ryota menatapnya. "Bisakah kau berbicara biasa saja, maksudku formal! Kita saat ini di luar dari jam kerja itu artinya kita berdua sama. "

Menatap polos dengan mata mengerjab beberapa kali memahami apa yang ia katakan.

"Kau cukup memanggilku Hiro! " pinta Hiro lalu menarik satu kursi. "Silahkan! "

Ryota yang mendapatkan perlakuan demikian semakin kikuk dan salah tingkah karena Hiro memperlakukan dirinya begitu berlebihan.

"Hey... Kau kenapa! " Hiro menegur dengan senyum geli melihat mimik wajah menggemaskan Ryota.

"Ooh... Maaf tuan, eh... Maksudku Hiro Kun! "ralat Ryota begitu gugup hingga ia lupa dengan permintaan Hiro agar mereka berbincang formal saat berdua. Ryota duduk di kursi yang Hiro siapkan dengan gugup sambil tersenyum sangat kaku.

" Selamat makan Ryota, semoga kau suka dengan hidangan yang sudah aku pesan! "

Ryota mengangguk pelan lalu menatap menu menu yang ada di hadapannya dengan berbinar ini untuk pertama dalam hidupnya melihat hidangan begitu mewah di restoran. Hiro tersenyum karena setelahnya Ryota menikmati makanannya dengan lahap bahkan Ryota sesekali mencomot makanan yang terhidang dengan jari jari mungilnya karena Hiro yang mempersilakan.

"Kau mau lagi? " tanya Hiro rasanya ia tidak lapar saat melihat cara dan nafsu makan Ryota yang besar, ia terlihat begitu menggemaskan saat mengunyah makanan karena pipi chubbynya terlihat sangat lucu.

Ryota menatap Hiro dengan berbinar karena jujur saja makanan yang Hiro pesan porsinya begitu sedikit untuk dirinya.

"Kau serius? "

"Yah... Tentu! Pesanlah makanan yang kau mau! "

Ryota tersenyum girang entah sikapnya seperti ini datang begitu saja saat Hiro dan dirinya berbincang formal. Ryota memesan sejumlah makanan berat dan satu desert untuk makanan penutup.

"Kau mau? " tawar Ryota sambil menyendok makanan yang sudah terhidang di atas meja.

"Kau makanlah," tolak Hiro sambil menatap kagum pada Ryota yang tengah menyantap semua hidangan yang ia pesan.

Big boss (End Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang