KENAL 19

13 2 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Sesampainya di dalam kamar mereka, Alvina tetap memukuli punggungnya. Padahal Kenji tau Alvina suka digendongannya.

Kenji memutuskan langsung memisahkan mana yang pakaian kotor dan yang bersih.

"Pokonya aku marah sama mas," ungkap Alvina yang masih marah sama Kenji.

"Dih, marah kok bilang-bilang," ejek Kenji sambil membereskan pakaian Alvina ke dalam lemari pakaian.

Sedangkan Alvina, ia duduk di kasur dengan wajah ditekuk sambil melihat Kenji yang masih sibuk mengurus pakaiannya.

"Suka-suka aku lah! Kok mas yang ngatur!" ketus Alvina.

Kenji tersenyum miring ketika di otaknya mendapatkan ide supaya istrinya tidak marah lagi.

"Halah, palingan kalau aku gak pakai baju kamu dekati aku," kata Kenji sambil membuka kancing kemejanya. Tapi membelakangi Alvina supaya istrinya tidak tau kalau ia buka baju. Satu lagi, ia lupa kalau di depannya ada kaca lemari yang sangat besar yang membuat Alvina bisa melihat kegiatan apa yang dilakukan suaminya itu.

"Kalau itu beda," bantah Alvina sambil mendekati Kenji pas melihat suaminya melepaskan kancing kemejanya tanpa mencopotnya.

"Tuh 'kan. Belum apa-apa udah dekati," ejek Kenji ketika Alvina memeluk pinggangnya dari belakang dengan tangan mengelus perut sixpack nya.

"Diam!" bentak Alvina sewaktu Kenji berusaha melepaskan tangannya dari perut Kenji.

10 menit mereka di posisi tersebut. Kenji teringat kalau istrinya sewaktu pulang belum ada makan.

"Oh ya. Kamu dari pagi tadi belum ada makan ya?" tanya Kenji.

Alvina pun melepaskan sebentar elusan nya pada perut sang suami untuk menggerakkan kedua tangannya. "Mas aja gak mau kasih makan aku," sindir Alvina pas ingat suaminya gak ada nawarinya makan.

"Dih kamu aja yang gak mau makan," balas Kenji mengingat ia sudah kasih makan, tapi Alvina gak mau makan dengan alasan mau makan masakannya.

Kenji sendiri membiarkan apa yang dilakukan oleh Alvina karena ia sudah berjanji kalau istrinya sadar dari komanya, ia akan menuruti kemauannya, apapun itu.

"Hei! Mas ya, yang gak kasih aku makan! Jangan salahkan aku," ketus Alvina yang kembali mengelus perut Kenji. Bahkan tangannya mulai masuk ke dalam celana suaminya.

Kenji menarik tangan Alvina dari dalam celananya. Bukan ia melarang Alvina menentu kepunyaannya, tapi ia masih mengingat kalau istrinya baru pulang dari rumah sakit dan harus banyak istirahat.

"Jangan ya, Al," ucap Kenji ketika Alvina tetap mau memasukkan tangannya ke dalam celananya.

Alvina menganggukkan kepalanya dan menggerakkan tangannya.

"Ingat, perempuan selalu benar," ucap Alvina mengingatkan suaminya kalau wanita di dunia itu selalu benar walaupun wanita itu salah.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang