🍭Misfortune

201 18 1
                                    

Sial!

Teriak seorang laki-laki sambil memukul-mukul kakinya dengan keras. Wanita paruh baya itu mencoba menghentikannya. Ia menangis melihat keadaan putranya seperti itu.

"Mengapa ini terjadi padaku?" Keluh pemuda itu sambil menangis.

"Sabarlah sayang, ibu yakin kamu pasti sembuh" Ucapnya.





*******

*Tzuyu POV

Aku benar-benar mengutuk apa yang terjadi padaku. Aku tidak terima dengan kondisiku yang seperti sekarang ini. Kakiku lumpuh total akibat kecelakaan malam itu.

Ini semua karena Jihyo. Ia telah mempermainkanku. Aku tidak menyangka bahwa dirinya penuh dengan dusta belaka. Ya, dua tahun lamanya menjalan kasih dengannya. Aku baru mengetahui bahwa ia telah bertunangan dengan Daniel. Dan yang lebih sakit bahwa ia menerima cintaku karena merasa iba. Begitu luar biasa sekali kan? betapa malangnya nasib seorang Chou Tzuyu.

Dan disini, aku berada di kamar rumah sakit. Ruang yang sangat menjengkelkan. Yang tercium hanyalah obat-obatan. Katanya aku belum bisa pulang karena aku baru saja selesai operasi. Ini membuatku semakin muak. Kenapa disaat operasi, aku tidak mati saja? bukankah itu lebih menyenangkan? daripada aku bangun dan mengetahui kebenaran bahwa kakiku lumpuh. Sekarang, aku tidak bisa melakukan apapun dan aku tidak bisa pergi ke suatu tempat.

Ibu?

omong kosong bahwa ia peduli padaku! Bisnisnya tetaplah menjadi prioritas utama. Aku menangis. Tidak ada yang peduli padaku.










***

"Selamat sore, aku dengar dari pagi anda belum makan sama sekali?" Ucap seseorang masuk ke kamarku, yang ku yakini dia seorang Perawat. Dia tersenyum padaku sambil membawa nampan.

"Aku tidak ingin makan apapun" Kataku memelas.

"Oh, sayang sekali makanan ini" Ucapnya iba dengan makanan yang dibawanya.

"Apakah kau serius tidak ingin makan?" Tanyanya.

"Ya, pergilah dan bawa makanan itu!" Kataku ketus.

"Pelankan sedikit suaramu. Aku tidak terbiasa dengan itu" Katanya. Aku mengeryitkan dahiku.

"Jika kamu tidak ingin makan, biarkan aku saja yang memakannya. Kebetulan aku sedang lapar" Ucapnya senang dan duduk di kursi disamping ranjangku. Aku memutar kedua bola mataku. Belum selesai stres dengan masalahku. Kini aku bertemu dengan perawat yang jauh lebih stres.

Aku melihat ia sangat lahap memakan makanannya. Dia lapar atau bagaimana? karena setahuku makanan di rumah sakit itu tidak enak sama sekali. Lagi pula tugasnya perawat kan seharusnya memeriksa keadaan pasiennya, bukan membawa makanan dan memakannya.

"Setelah ini, Dokter sendiri yang akan memeriksamu" Katanya sambil mengunyah makanannya. Itu terlihat imut. Ah, tidak.

"Sebenarnya, makanan rumah sakit ini tidak enak. Ini sangatlah membosankan" Jelasnya.

"Katanya tidak enak, tapi kok lahap bener" Gumamku.

"Terkadang... yang buruk menurut kita, itulah yang terbaik" Katanya lalu meminum segelas air. Rupanya makanannya sudah habis.
Entah kenapa aku menyukai kalimatnya? "Yang buruk menurut kita, itulah yang terbaik"

Ia tersenyum padaku. Jujur saja, ia sangat cantik. Mungkin saja ia perawat yang paling cantik di rumah sakit ini?

"Aku harap, kau cepat sembuh. Lumpuh tidak selamanya lumpuh. Berusahalah dan berdoalah agar keajaiban itu datang" Ucapnya yang sangat bijak.

ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang