اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ•
•
•فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّۚ
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)"Ya sudah! sembari menunggu kedatangan yang lain saya ke sini mengingatkan tentang peraturan di pesantren.di sini dilarang membawa Handphone, berpacaran, dan jika meninggalkan salat..., hukuman nya sudah tertera di sana dan...," saat ustadzah Ina tengah menjelaskan, datanglah seorang perempuan cantik,dan mungil menenteng tas dan kopernya sendirian.
"Assalamu'alaikum," sela seorang perempuan dengan wajah lugu yang datang sembari menyalami orang-orang yang ada di sana.
"Wa'alaikumsalam, Kalau boleh tahu namanya siapa mba?" tanya ustazah Ina dengan kelembutan.
"Nama saya Sifa Bu," jawab Sifa dengan bibir melengkung dan deretan giginya yang muncul.
Sifa Nur Jannah - tak kalah cantik dari Fatimah, wajahnya hampir serupa dengan wanita arab.
"Heh panggil ustazah dong!" bentak Laila dengan alis yang bertaut dan mata memicingkan ke kiri.
"Astaghfirullah,dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan hari akhir maka hendaknya dia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam," sanggah ustazah Ina.
"kelepasan ustazah,maaf nggih," ucap Laila dengan senyum simpul.
"Baiklah saya akan melanjutkan ... yang tidak boleh dan boleh dibawa,sudah kami menginformasikan dengan sebuah 1 kertas di setiap dinding bagian sana..bisa kalian baca dan perhatikan dan tolong jaga nama baik Pondok Pesantren ini," timpalnya sembari mengarahkan telunjuk tangan kanannya ke arah dinding dekat pintu.
"Nggih ustazah," jawab mereka secara bersamaan.
"Kalau begitu saya pamit undur diri untuk mengecek kamar yang lain. Assalamualaikum," ucapnya melangkah pergi dari kamar itu.
"Wa'alaikumussalam."
(...)
Malamnya mereka berempat berkumpul dan mengobrol bersama, sembari memakan-makanan yang mereka bawa dari rumah.
"Kalau boleh tahu alasan kalian mondok,apa ya?" tanya Syifa yang berusaha akrab dengan menatap satu per satu wajah ketiga teman asramanya.
"Kalau aku sih!karena ingin tahu yang namanya Gus Rezi dan ustaz Azmi, kata temanku yang sudah pernah mondok sini, beliau tuh idaman jadi kebawa kepo deh," sahut Laila diikuti dengan cengiran dan membuat deretan giginya bermunculan.
"Kalau aku sih ingin memperdalam ilmu agamaku,karena suatu saat aku juga harus menjadi istri yang Sholeha dan Ummu madrasahtul ula," lanjut Fatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRLS
Teen FictionDISINILAH PERTEMUAN DARI ZIYA QUROTUL A'YUN. Ziya Qurotul A'yun, seorang perempuan cantik yang mendalami ilmu agama dan juga ketua geng motor, menemukan sahabat sejatinya. Ziya bertemu dengan tiga sosok wanita yang kelak akan menjadi sahabatnya dala...