Bib bib, Tutt
.
."Aku pengen kita sampai sini aja, soalnya kita masih terlalu kecil buat jalanin hubungan."
"Kamu ga minta break kan?"
"Enggak, aku pengen kita putus, maaf yaaa kamu cantik, baik, pintar kok, cuma ya kita terlalu dini untuk hubungan ini."
"Tapi aku ga mau balikan lagi ya, kalau misal kamu mutusin aku sekarang."
"Iya, siapa juga mau balikan, orang aku mau... eh gajadi."
"Hahaha yaudah deh, kalau gitu matiin aja ya, aku dipanggil bunda nih."
"Okeee, semangat!"
Tutt
Seorang remaja gadis manis berkulit gelap berusia 14 tahun itu pun menangis setelah menutup teleponnya dengan alasan dipanggil bundanya. Hubungan yang terjalin hanya bertahan sekitar tiga bulan, pupus begitu saja hanya karena alasan sepele yang tidak wajar namun ada benarnya.
Umurnya memang masih terlalu dini untuk memulai sebuah hubungan yang di anggap serius oleh keduanya. Akan tetapi, semua perjuangan dan ketulusan yang diberikan oleh yang kini berubah status telah menjadi mantan pacarnya memanglah cukup besar bagi gadis manis sepertinya yang tak pernah sama sekali berpacaran.
Gapapa deh, jangan nangis, bentar lagi udah pindah sekolah, bakal ngelupain juga, Batin gadis manis tersebut.
Pindah sekolah yang dirinya maksud adalah melanjut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu, SMA. Sudah tidak akan satu sekolah lagi, bukankah akan cukup mudah untuk melupakan semuanya yang telah terjadi, hanya tinggal menenangkan diri saja.
Kebetulan SMA yang telah di daftarkan oleh Papanya berjarak cukup jauh dari rumahnya sekitar satu jam, jadi kemungkinan dirinya untuk bertemu dengan mantan kekasihnya adalah cukup kecil. Akan menjadi sangat kecil jika fakta bahwa mantannya akan bersekolah ke luar negeri akan benar-benar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WilliamVaressa
Teen FictionVaressa terkejut saat mantan pacarnya William, yang tiba-tiba menikahinya, mengungkapkan bahwa pernikahan itu telah direncanakan oleh kedua keluarga mereka. Kini, dia terjebak dalam perangkap masa lalu dan harapan masa depan yang tak terduga. Novel...