BAB 7

78 13 7
                                    

Elias menguburkan Anna bersama sapu tangan miliknya.
Sampai akhir Anna tak mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

Setangkai bunga telah di letakkan diatas kuburan Anna, hanya itu yang bisa diberikan Elias kepada Anna yang telah tiada.

Dengan wajah tanpa ekspresi ia meninggalkan tempat itu, setelah membuat rumah yang menjadi tempat tinggalnya menghilang seperti tak pernah ada manusia yang tinggal dihutan pinus itu.

Elias menggunakan sihirnya untuk mengganti pakaiannya dan memberanikan diri memasuki pemukiman yang tak pernah ia injak selama ini.  ia yakin tak akan ada yang mengenal seorang penyihir dari ratusan tahun lalu.

Ia mengikat rambut hitam panjangnya sehingga lebih rapi, perlahan ia berjalan menuruni tanah yang sedikit curam, hingga akhirnya ia meninggalkan hutan pinus itu.

                                ***

Elias menatap sekitarnya yang ramai para pedagang dan orang berlalu lalang, zaman telah berubah, penampilan orang-orang berbeda jauh dengannya yang terlihat kuno.

"Tuan, apakah anda tidak ingin membeli kue ini?"

Lenguh seorang anak laki-laki sembari menarik pakaian Elias.

Elias yang menunduk kearah anak itu terlihat bingung dengan dagangan yang ditawarkannya karena baru pertama kali ia melihat kue yang diletakan diatas kertas berbentuk mangkuk.

"Tuan belilah, ini tidak mahal".

Anak kecil itu memberikan dagangannya, hingga Elias menerima dan kemudian memakannya hingga habis tak tersisa.

"Tuan kau telah memakannya, maka bayarlah!".

Seru anak laki-laki itu.

"Baiklah, berapa aku harus membayarnya?".

Tanya Elias karena ia tahu pasti akan ada perbedaan mata uang dengan dua ratus tahun lalu.

"1 koin zeny Tuan".

Jawab anak laki-laki itu.

Elias yang baru mendengar nama mata uang itu mengira-ngira, kemudian ia  memasukkan tangannya kedalam kantung jubahnya dan kembali menggunakan sihirnya, hingga kantung jubahnya penuh dengan koin.

"Inikah yang kau maksud?".

Elias memberikan koin itu pada anak laki-laki itu, hingga ia melotot kaget.

"Benar Tuan, tapi ini emas? Aku tidak memiliki kembalian sebanyak itu!".

Anak itu memandangi koin emas itu, seperti sedang melihat harta karun.

"Itu hadiah untukmu."

Ucap Elias sembari meninggalkan anak laki-laki yang terlihat riang setelah mendengar kalimat dari bibir Elias.

"Terima Kasih Tuan, Terima Kasih."

Anak itu tak henti-hentinya membungkukkan tubuhnya kearah Elias yang mulai hilang diantara keramaian.

                            ***

"Tuan, apakah anda seorang pelakon? Pakaian anda sangat kuno."

Seru Pria tua yang tampak menjual macam-macam pakaian.

"Bisakah kau menunjukkan pakaian yang cocok untukku?".

Sahut Elias sembari mengeluarkan beberapa koin emas dari sakunya.

Dengan sigap, pedagang itu menghampiri Elias dan kemudian membungkukkan tubuhnya.

"Silahkan Tuan, kami menjual pakaian dengan kualitas terbaik, pria tampan seperti anda akan sangat cocok mengenakannya".

Perlahan Elias mengikuti pedagang itu dari belakang dan ia dipilihkan berbagai macam pakaian yang tampak mewah.

"Aku ingin pakaian biasa yang nyaman saat dikenakan."

Ujarnya menatap kearah jubah bewarna hitam.

"Mengapa anda tidak memakai pakaian yang sering dipakai oleh bangsawan?".

Tanya pedagang itu dengan ekspresi bingung, baru kali ini ia melihat seorang pemuda kaya yang meminta dipilihkan pakaian sederhana, karena biasanya ia selalu bertemu dengan pemuda sombong yang berlagak seperti seorang bangsawan.

"Tidak perlu, aku hanya ingin mengganti pakaianku agar lebih layak." Jawab Elias datar.

Dengan wajah berbinar, pedagang itu mengambilkan sepasang pakaian dengan kain yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi, kemudian menyerahkannya pada Elias.

"Tuan, saya sangat merekomendasikan pakaian ini untuk anda, meski tampak sederhana namun ini nyaman sesuai permintaan anda. Dan hanya orang yang paham saja yang dapat melihat kualitas yang ada dibahan pakaian ini."

Tanpa menjawab perkataan pedagang itu, Elias meraihnya dan memberikan sekantong koin emas yang diambil dari sakunya.

Seketika pedagang itu sangat senang hingga ia menggenggam jemari Elias sebagai ucapan terima kasih.

"Anda sangat cocok dengan pakaian ini Tuan!"

Seru pedagang itu setelah melihat Elias mengganti pakaiannya dengan yang baru.

____________________________________

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalaninya 🙏😊

pecintasenjamu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elias (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang