CHAPTER 19

1.4K 138 34
                                    


"HARAM"


Jungkook akhirnya bisa bernafas lega setelah berhasil menjelaskan tentang permintaan kedua putranya yang tidak bisa diwujudkan dalam waktu singkat.

Masuk kedalam kamarnya, Jungkook segera melepaskan kaos dan celana yang ia pakai dan hanya menyisakan boxer sebelum akhirnya naik keatas tempat tidur.

Masuk kedalam selimut, Jungkook tanpa membuang waktu merengkuh tubuh Seokjin yang sudah tertidur lelap. "enghhh...tubuhmu dingin hyung..lepas!"

"itulah fungsi dari memelukmu sayang, agar tubuhku hangat. Sayang...aku ingin bicara serius, bangun dulu hhhmm?" berbalik badan, Seokjin kini berhadapan dengan Jungkook. Meletakkan satu kakinya diatas pinggang Jungkook, Seokjin memeluk erat kekasihnya.

"hyung...ayo menikah bulan depan-"

"tidak mungkin! Sayang..apakah kita memang ditakdirkan berjodoh sampai kau bisa mendengar apa yang aku pikirkan?! Aku baru saja ingin mengajakmu menikah bulan depan!"

"kekeke..benarkah hyung? Sepertinya kita memang berjodoh" Seokjin mengecup bibir Jungkook ditengah cahaya lampu kamarnya yang redup,

"tapi...apa yang membuatmu tiba-tiba ingin mempercepat pernikahan kita babe?"

" Kau tau aku sudah menyiapkan setelan jas untuk pernikahan kita kelak bukan?"

"jelas aku tau, aku yang membayar setelan jas mahal mu. Lalu?"

"hah! Tadi sore aku menerima telepon dari dokter Seomi, dia mengingatkanku untuk segera melakukan suntik kontrasepsi yang seharusnya aku lakukan 2 minggu yang lalu-"

"2 minggu yang lalu?! Babe..kita..kita-"

"kita sudah 2 kali berhubungan sex, hah!" Jungkook bangun, lalu membantu Seokjin untuk juga bangun. Duduk berhadapan, Jungkook menggenggam tangan Seokjin.

"babe..ayo percepat pernikahan kita hhm? Aku tau betapa suburnya rahimmu, jika dulu hanya 1 kali bisa menghasilkan Jinwoon dan Junwoon bagaiman dengan dua kali? Ini akan menjadi masalah nesar jika kita menikah karena kau sudah hamil lagi" dipikiran Jungkook, berbagai caci dan makian dari Kakek Seokjin dan Hoseok sudah bergema begitu keras.

"aku juga berpikir seperti itu, jadi..kapan kita menikah?"

"1 bulan dari sekarang, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Aku akan menemanimu prrgi ke dokter, sekarang..jangan pikirkan hal yang buruk. kita akan menikah dan semuanya akan baik-baik saja. percayalah"

"thank you, aku pikir kau akan marah. Apakah aku boleh meminta bantuan Jimin dan Taehyung? Pernikahan kita akan di laksanakan lebih cepat dari yang kita rencanakan, meskipun begitu aku tetap ingin pernikahan kita digelar dengan penuh kenangan. Jimin dan Taehyung bisa membantuku bertukar pikiran, kau ingin tema pernikahan apa hyung?" masih dalam keadaan berpelukan, Jungkook dan Seokjin kini kembali berbaring..

"bukankah kau ingin party garden?" Seokjin mengiyakan dengan tersenyum pada kekasihnya itu,

"benar..aku ingin party garden yang dipenuhi dengan bunga, tapi aku juga tau kau ingin menyelenggarakan pesta pernikahan di gedung milik harabojimu bukan?"

"keinginanku tidak penting, dimanapun tempatnya yang terpenting untukku adalah kita menikah. Aku ingin hubungan kita memiliki status dimata Tuhan dan hukum. Kau tau sayang...aku selalu bermimpi suatu hari nanti foto pernikahan kita bersama Jinwoon dan Junwoon dipajang di dinding ruang utama rumah kita, tidak hanya dirumah..aku juga akan memenuhi ruang kerjaku dengan foto pernikahan kita"

Mr.COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang