72 - Yang Mulia Ini Menggodok Sup

991 92 5
                                    

Malam hari, keduanya berbaring di ranjang batu yang lebar. Menghabiskan waktu di dalam tahanan sangat sulit. Mereka telah berlatih, sudah makan, sekarang tidak ada lagi yang bisa dilakukan.

Dikelilingi empat dinding bukan masalah bagi Chu Wanning yang sudah terbiasa sendiri dan berpembawaan tenang. Tapi Mo Ran berbeda, dia benar-benar merasa sehari seperti setahun.

"Oh, bosan, bosan, apa yang harus dilakukan? Apa yang harus dilakukan?"

Mata Chu Wanning terpejam, "Tidur."

"Ini masih awal." Mo Ran melirik jam pasir dan menggelengkan kepala. "Masih sangat awal."

Chu Wanning mengabaikannya.

Mo Ran berguling di tempat tidur, tiba-tiba mendekat dan menjawil pipinya.

"Shidi."

"Shidi"

"SHIDIIII!"

Chu Wanning membuka mata dan membentak marah, "Apa!"

Mo Ran tanpa malu-malu meraih tangannya dan mengayunkannya, "Bermainlah denganku." "... Apakah yang shidi di sini aku atau kau?" Chu Wanning sangat jengkel dan menarik tangannya, "Siapa yang akan bermain denganmu!"

Mo Ran tersenyum manis, benar-benar tidak tahu malu, "Tentu saja kau, siapa lagi yang ada di sini."

Chu Wanning: "..."

Mo Ran melepaskan pita yang mengikat rambutnya, memegang kedua ujung pita sempit itu di antara jari-jarinya, membentuknya menjadi simpul yang unik.

Meskipun menggerutu, Chu Wanning akhirnya bangkit dan duduk di tempat tidur, "Apa itu? Bagaimana cara bermainnya?"

"Ini adalah tali bunga. Gadis-gadis banyak yang memainkannya, anak laki-laki biasanya tidak memainkan ini, tetapi aku tumbuh di rumah hiburan dan ada banyak gadis, jadi aku

mempelajarinya."

"Sebenarnya, ini cukup asyik. Lilitkan tali ini ke jarimu... Bukan, bukan yang itu, kelingking, ya. Lalu ibu jari dan telunjuk mengacungkan kedua tali di sini... "Mo Ran mengarahkan pelan-pelan dengan sabar.

Lilin-lilin berderak, memantulkan cahaya kuning yang hangat pada sosok keduanya, satu besar dan satu kecil, menundukkan kepala memusatkan perhatian padai lingkaran merah yang terbuat dari pita rambut, bolak-balik melewati jari-jari, seiring waktu ekspresi mereka kian lembut.

Tangan Chu Wanning meregangkan pita, membuat pola baru di bawah arahan Mo Ran. Tetapi dia melewatkan satu ikatan, sehingga ketika tangannya berpindah, itu tidak menghasilkan pola baru seperti yang diharapkan, malah kembali ke bentuk asalnya,

dua lingkaran sederhana.

Dia menatap tak mengerti, kedua tangannya masih menggantung di udara, bergumam dengan ekspresi bingung, "Bagaimana mungkin? Bagaimana ini bisa terjadi..."

"Haha, kamu salah lagi."

"... ulangi."

"Tidak, tidak, tidak," Mo Ran tersenyum. "Memainkan hal yang sama terus menerus jadi membosankan, kita mainkan yang lain." "Tidak." Sekarang Chu Wanning yang tidak senang,

"Sekali lagi."

💜

Keduanya sudah tinggal di gua selama tiga hari. Pada malam keempat, Mo Ran sedang bersiap untuk membuatkan Chu Wanning makanan yang lezat seperti biasa. Dalam beberapa hari terakhir, dia telah menemukan beberapa hal lain. Shidi kecilnya dan Shizun benar-benar berasal dari tempat yang sama, bahkan selera makannya juga sama.

Malam ini Yumin mengirim ayam dan beberapa jamur. Mo Ran bermaksud untuk memasak sup ayam dengan jamur dan menambahkan mi yang dibuatnya sendiri. Rasanya tidak akan terlalu buruk.

(51 - 211) The Husky and His White Cat ShizunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang