Chapter 10 : Di Sergap

10 2 0
                                    

Ruchvin POV

"Siapa dia?" Tanya Pawel "Oh dia? Putra, Putra Kusuma Indri, dia kakak kelas kita" ucapku "Ruchvin! 'pa kabar bapak Lo?" Tanyanya padaku dengan gaya berbicara Indra "Да, Папа baik-baik saja"   "Formal amat, santuy wae lah!""Х-хорошо

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa dia?" Tanya Pawel "Oh dia? Putra, Putra Kusuma Indri, dia kakak kelas kita" ucapku "Ruchvin! 'pa kabar bapak Lo?" Tanyanya padaku dengan gaya berbicara Indra "Да, Папа baik-baik saja"
"Formal amat, santuy wae lah!"
"Х-хорошо..." Jawabku "Eh? Sopo Iki?" Ucapnya pada Pawel "Jenenge sopo le?" Tanyanya dalam bahasa Jawa "H-huh?" Seru Pawel kebingungan "Ya ampun! Lupa aku! Nama mu siapa nak?" Tanya Putra pada Pawel "O-oh! Pawel Luboslaw, aku dari Warsawa, Polandia" jawabnya heran "Gue dari Jaktim, Jakarta Timur. Sorry ya, keceplosan pake Jawa tadi" Jawabnya santai "Mubar ya?" Tanyanya lagi "Mu- apa?" Tanya Pawel balik "Abang Putra jangan suka pake singkatan dong, dia gak mungkin ngerti" ucapku "Oh iya ya? Iiih! Pikun kau Put!" Sambungnya "Maksudnya, murid baru?" Tanyanya lagi pada Pawel "I-iya" jawab Pawel singkat "Kemaren gue gak masuk, soalnya gue lagi nyari kerja, so?...gue kagak masuk" ucapnya santai "Weh Ruch! Bapak Lo masih nyari baby sitter gak Weh?" Tanyanya "Нет, Папа udah gak butuh soalnya Kakak Earnest udah ada" jawabku singkat "Lagian kami bukan anak kecil lagi>:(" jawabku sedikit tersinggung "Yaelah Ruch, lebay amat, gue juga tau kali" jawabnya seolah semua tidak apa-apa

Pawel POV

"Dia memang sepopuler itu Ruchvin?" Tanyaku ketika Putra telah pergi "Да, Dia memang populer dikalangan cewek-cewek, karena dia 'Red flag'" Jawab Ruchvin "Siapa lagi yang populer selain dirinya?" Tanyaku penasaran "Oh! Ameron itu populer, kata cewek-cewek sih karena dia 'Tampan' lah 'Tajir' lah, soalnya Ameron itu miliarder, aktor, model, youtuber, dan penyanyi. Jadi cewek-cewek suka dengan dia" ucap Ruchvin seraya menjelaskan "Jadi dia sering gak masuk karena 'aKu AdA PeMOtreTaN' lah 'AkU aDA sYUtiNg' lah" sambungnya mencibir

Ameron POV

Jam 11:45 malam, aku keluar dari gedung les privat ku dan berjalan pulang. Sebenarnya ibuku sudah bertanya jika aku mau di jemput, tapi tidak, aku pilih pulang naik bus umum saja, apa lagi di jam segini, tentu sepi dan itu lebih membuatku nyaman

Aku menunggu di halte bus, sesampainya bus tersebut. Aku bergegas masuk dan mendapati hanya ada 3 orang saja di dalam bus tersebut, seorang wanita dengan putranya, dan seorang siswi di samping wanita itu, siswi itu bermain ponsel dengan earphone terpasang di telinganya. Aku duduk di sebelahnya dan melirik ke arah ponselnya (Ini gak sopan ya guys, jangan di tiru>:/) dugaan ku benar, dia sedang mendengarkan laguku, Kalian pasti bertanya, "Kenapa aku naik bus umum? Kenapa tidak mobil pribadi saja?" Aku sudah bosan naik Lamborghini>:/ siswi itu menengok ke arah ku, ia terkejut. Ia berbisik, tapi terdengar olehku>:) "Ibu! Ibu! Lihat siapa yang disamping ku?!" Bisiknya girang, ibunya menengok dan ia sama terkejut nya dengan putrinya itu. Aku menengok balik ke arah mereka "Ada yang bisa saya bantu?" Tanyaku ramah:v "A-anda b-beneran Ameron Britney?" Tanyanya "Iya" jawabku singkat "B-boleh s-saya minta tanda tangan?..." Pintanya seraya mengeluarkan sebuah notebook dari dalam tasnya "Tentu saja!" Ucapku sambil mengambil notebook tersebut dan menandatanganinya "Saya penggemar berat anda!!!" Ucapnya "Oh? Benarkah?" Tanyaku "Saya bahkan sampai beli photo card anda!!!"

" Pintanya seraya mengeluarkan sebuah notebook dari dalam tasnya "Tentu saja!" Ucapku sambil mengambil notebook tersebut dan menandatanganinya "Saya penggemar berat anda!!!" Ucapnya "Oh? Benarkah?" Tanyaku "Saya bahkan sampai beli photo card anda!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ucapnya senang. Kami sempat mengobrol, sesampainya di halte tujuan ku, aku pamit dan sempat berfoto dengannya. Aku turun dari bus menjinjing sebuah tas hitam milikku. Seraya mengeluarkan ponselku, ibuku tiba-tiba menelepon "Ameron? Kau sudah dimana?" Tanyanya khawatir "Ah Mum, masih di jalan" jawabku singkat, dan langsung mematikan telepon, tiba-tiba seseorang menyergap ku dari belakang dan bertanya dengan kasar, aku terkaget setengah mati saat mendengar seseorang berteriak kepada ku "KAU BILANG KAU AKAN MEMBANTU KAMI?!"
"AKU GAK PERNAH JANJI!!!"
"Kita habisi saja dia!!"
"Kau gila!! Kalau dia kita habisi, bagaimana kita tangkap mereka?!" Teriak seorang lagi "Hanya dia yang punya informasi dimana saja senjata itu!!!" sambungnya "Sejak kapan aku berjanji pada kalian?!" Tanyaku heran "Kau lupa perjanjian awal temu kita?!" Raung salah satunya dengan marah "Mana ku tahu!!!" Ucapku, berhubung kacamata ku terjatuh. Aku melihat mereka tidak pakai jas dan kacamata hitam, aku bersyukur. "Kupikir identitas kami telah terungkap" batinku lega "M-memang kalian mencari siapa?" Tanyaku "Willer Deanburg!!" Ucap salah satunya memberitahu
"Aku bukan Willer Deanburg!! Aku Ameron Britney!" Jawabku "A-Ameron Britney?..." Tanya salah seorang dengan terkejut "Artis papan atas itu?" Sambungnya bingung "Ma-maaf telah mengganggu anda tuan, si-silahkan pergi" ucapnya "Ameron Britney katamu?! Maafkan kami tuan!! Ciri-ciri anda persis tuan Deanburg!" Ucap salah satunya lagi meminta maaf "Iya, tidak apa. Lain kali lebih hati-hati..." Jawabku jengkel, aku menelepon ibuku dan terdengar suara khawatirnya "Ameron?! Ada apa kau menelpon nak?! Ada sesuatu terjadi?! Halo?!"
"Ah, enggak...minta tolong Chester untuk menjemput ku, aku berikan lokasinya nanti...iya...iya, disana, ok. Luv you Mum" ucapku, kalian pikir aku berkhianat pada yang lain kan?

Everpeace Academy [Old]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang