BAB 3

225 18 0
                                    

Beomgyu baru menjejakkan kaki nya dirumah tepat pukul 7 malam. Disaat ibunya yang tengah menyiapkan makan malam untuk bersama. Sang ayah juga turut membantu kegiatan tersebut. Saudara tirinya juga tengah mengelap piring piring yang akan mereka pakai.

"Kau sudah pulang Beomgyu-ya? "

Beomgyu tidak menggubris pertanyaan ibunya, pemuda itu langsung masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya karena terlalu lelah. Beomgyu masih belum terbiasa dengan suasana dirumahnya saat ini. Mereka masih terlihat asing di matanya.

"Maaf, Beomgyu sepertinya belum terbiasa"

Ibu Beomgyu meminta maaf kepada suaminya atas sikap anaknya. Sang suami hanya tersenyum dan menggelengkan kepala maklum.

"Tidak apa apa, wajar saja Beomgyu mungkin perlu sedikit waktu untuk menerimanya"

Helaan nafas terdengar dari perempuan paruh baya tersebut. Netranya beralih pada Taehyun yang sejak tadi hanya diam.

"Taehyun-ah, bagaimana sekolah mu hari ini. Apakah kalian satu kelas? "

Mendengar suara lembut dari ibunya lantas Taehyun mengalihkan perhatiannya pada wanita tersebut. Ia terdiam sejenak dengan menatap manik serta senyuman yang terlihat begitu hangat.

"Ya, kami satu kelas"

"Wah syukurlah kalo begitu, semoga kalian bisa lebih akrab setelah ini"

Senyum sumringah terpatri pada raut wanita paruh baya tersebut. Namun Taehyun hanya menanggapinya dengan diam.

"Taehyun-ah panggil Beomgyu kesini, kita makan malam bersama "

Mendengar perintah ayahnya Taehyun mengangguk dan berjalan menuju kamarnya walau dengan berat hati. Pandangannya tertuju pada Beomgyu yang berbaring terlentang diatas kasur. Kakinya mulai mendekat kearah Beomgyu yang masih memejamkan mata.

"Appa menyuruhku memanggilmu untuk makan malam"

Beomgyu yang dasarnya masih belum tidur lantas melirik sekilas pada Taehyun dan memejamkan mata kembali.

"Nanti saja, kalian bisa makan lebih dulu tanpaku"

"Apa kau tidak tau caranya menghargai seseorang? "

Taehyun menatap datar saat Beomgyu mulai terpancing dengan ucapannya. Pemuda tersebut beranjak dan berdiri berhadapan dengan saudara tirinya itu. Matanya tak kalah tajam saat netra Taehyun mengintimidasinya.

"Untuk apa? Dan apa untungnya bagiku"

Taehyun menarik kerah seragam saudara tiri nya. Rahangnya mengeras karena menahan emosi yang dipendamnya selama ini. Tatapannya tak lepas dari manik Beomgyu yang juga menatap tajam kearahnya.

"Jangan salahkan aku jika pipi mu memar, aku sudah berusaha menahan kesabaranku dan nyatanya kau sama sekali tidak menghargai itu"

"Siapa yang menyuruh mu untuk bersabar, bahkan aku juga tidak menyuruh mu untuk menghargaiku jadi... "

Ucapan Beomgyu terputus karena Taehyun yang hendak melayangkan kepalannya. Namun terhenti karena tau hal tersebut hanya akan membuat keributan. Serta membuat masalah nya menjadi panjang.

"Kenapa? Takut? "

Beomgyu tersenyum miring ketika Taehyun masih terdiam. Sedetik kemudian Taehyun terkekeh serta melepas cengkeraman tangannya. Tatapannya kembali kepada Beomgyu yang mengerutkan alisnya terheran.

"Lucu sekali, Choi Beomgyu benar benar berbeda saat disekolah, sangat pengecut"

Beomgyu yang tersulut emosi lantas melayangkan pukulannya pada pipi Taehyun. Ibunya yang kebetulan ingin menyusul mereka terkejut atas kejadian yang dia lihat.

BELOVED BROTHER || TAEGYU ||TAEHYUN X BEOMGYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang