Chapter 3

3.8K 117 9
                                    

Hinata membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah kamar asing bernuansa gelap. Hinata terperanjat, segera bangun dari tidur nyenyaknya dengan manik amethys indahnya yang kini mulai meneliti seluruh ruangan asing itu.

Ini bukan kamarnya, bukan juga kamar paviliun yang terakhir kali Hinata kunjungi.

"Dimana ini?" Gumam Hinata pelan

Ia melirik kebawah tubuhnya dan mendapati dirinya yang saat ini sedang mengenakan sebuah kemeja kebesaran.

"Kau sudah bangun."

Hinata menoleh dan melihat seorang pria tampan yang berdiri diambang pintu dan kini sedang menatapnya dengan senyum menawan.

Itu Ishakan, pria misterius yang menghabiskan malam panas dengannya.

"Ini dimana?"

"Rumahku."

"R-rumahmu?!" Pekik Hinata keras dan langsung mendapatkan anggukan kepala dari pria itu

Sungguh dari sekian banyak opsi Hinata tidak pernah memikirkan jika ia akan dibawa kerumah pria itu. Maksudnya bagaimana bisa Ishakan bisa membawanya pergi dari kediaman Hyuga dan membawa Hinata kerumahnya.

Ishakan menyunggingkan senyum manisnya berjalan mendekati Hinata dan duduk disisi ranjang. Satu tangannya terangkat mengelus lembut surai indigo Hinata yang berantakan.

"Aku sudah membuatkan sarapan, ayo kita makan bersama."

Hinata yang mendengar terdiam sejenak menatap lekat-lekat wajah tampan Ishakan yang duduk disisi ranjang. Rambut hitam setengah basahnya dengan pakaian kasual yang melekat ditubuh kekarnya membuat Ishakan terlihat begitu tampan.

"Kenapa diam hm?"

Hinata tersentak dengan manik amethys indahnya yang membulat saat melihat wajah tampan Ishakan yang berada didepan wajahnya.

"Menjauhlah sedikit." Lirih Hinata pelan mencoba mendorong tubuh besar Ishakan

Namun bukannya menjauh Ishakan malah semakin mendekatkan wajahnya dan tanpa basa-basi langsung mengecup bibirnya.

Hinata mematung wajahnya tanpa bisa ia tahan memerah padam membuat Ishakan yang melihatnya tidak dapat menahan perasaan gemas saat pria itu kini telah menekan tengkuk Hinata melumat lembut bibir ranum itu.

Hinata melenguh tertahan, kedua manik amethys indahnya semakin membola lebar saat merasakan bagaimana bibir tipis Ishakan yang melumat bibir atas dan bawahnya.

"Mmhh–"

Hinata memukul pelan dada bidang Ishakan mencoba mendorong tubuh besar pria itu namun bukan tubuh Ishakan yang menjauh tapi kini malah tubuh Hinata yang kembali terbaring diatas ranjang dengan tubuh besar Ishakan yang menindih tubuhnya.

Ishakan menyeringai menggigit kecil bibir ranum Hinata dan langsung melesakkan lidahnya saat Hinata membuka mulutnya. Oh sungguh, bibir Hinata terasa begitu manis dan memabukkan membuat Ishakan tidak bisa menahan dirinya untuk melumat habis bibir ranum itu.

Hinata kembali melenguh tertahan, matanya terpejam erat saat kedua tangannya yang sedari tadi mencoba mendorong tubuh besar Ishakan kini mulai melemah. Hinata mencengkram pelan baju yang Ishakan kenakan dan mulai membalas ciuman pria itu dengan ikut menjulurkan lidahnya.

"Nghh–" Desah Hinata disela-sela ciuman panasnya

Ishakan menyeringai puas tangan kanannya meremas lembut pinggang ramping Hinata sedangkan tangan kirinya mulai membelai paha jenjang gadis kecilnya.

Oh sungguh, tubuh Hinata benar-benar sangat halus dan lembut.

Lidah keduanya terus beradu dengan liur yang mulai menetes disudut bibir keduanya. Hinata mengalungkan kedua tangannya pada leher Ishakan menekan tengkuk pria itu untuk semakin memperdalam ciuman panas mereka.

One Night Stand ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang