Keduanya duduk di kursi halte bus. Tiba-tiba Anton menerima telfon untuk menghadap ke pelatih basket.
"Lo balik aja gapapa"
"Tapi lo--
"Gue gapapa. Gue juga pengen sendiri"
Dengan berat hati Anton pun meninggalkan (Yn) sendiri. Mungkin karna saat ini masih masuk jam sekolah dan jam kerja membuat kondisi jalanan cukup sepi.
(Yn) memilih berjalan kaki daripada harus duduk menunggu bus. Selama dijalan ia memikirkan ucapan Wonbin.
'Lo tau betapa malunya gue tadi? Mereka bilang nyokap gue pelakor! NYOKAP GUE HANCURIN KELUARGA LO, PARK WONBIN'
'Yang hancur keluarga gue. Itu urusan mereka orang dewasa. Gaada sangkut pautnya sama hubungan kita'
'Ada. Gue malu jadi pacar lo. Gue malu jadi anak yang udah hancurin keluarga lo'
'(Yn), gue suka sama lo itu tulus gaada hubungan bales dendam atau apapun yang ada dipikiran lo'
'Sejak kapan lo tau?'
'Setelah perayaan ulang tahun lo'
'Jangan bilang, malam itu lo ajak gue keluar karna lo udah tau nyokap gue yang jadi selingkuhan bokap lo?'
'Sebenernya dari awal gue udah cari tau tentang keluarga lo. Gue udah tau nyokap lo selingkuh, tapi gue baru tau kalau selingkuhannya bokap gue. Gue mau kasih tau lo tap--
Plakk
'Berani banget lo cari tau tentang keluarga gue!'
'Maaf. Gue beneran gaada maksud lain (Yn). Gue beneran suka sama lo tulus dari hati gue'
(Yn) mulai mengeluarkan air matanya. Ia berhenti sejenak dan mendiamkan diri.
Ucapan Ji Soo kembali terngiah di benaknya.
'Harusnya lo juga sadar diri, gara-gara nyokap lo keluarganya juga hancur. Harusnya lo lepasin dia'
Ia tak kuasa menahan tangisnya pun akhirnya pecah.