Satu

826 63 6
                                    

~~~~

kediaman Mahardhika yang begitu megah, para anggota keluarga sedang berkumpul menikmati suasana hari libur mereka dengan bersantai.

sang kepala keluarga Minho Mahardhika dan sang istri Suzy Ilyas Mahardhika.

dan kedua putra mereka Jungkook Dinata Mahardhika dan si bungsu Taehyung Radja Mahardhika.

"apa anak-anak jadi datang?"

"jadi Pa, mereka sedang ada di jalan."

Minho tersenyum, ia tidak sabar menanti kedua putra yang dia banggakan.

tak lama bunyi deru mesin mobil terdengar, Minho bangkit dari duduknya.

dari pintu utama, nampak seorang pria dengan menenteng tas kerjanya berjalan menuju ke arahnya.

"siang Papa."

Minho memeluk erat putra bungsunya.

"siang dek, kamu ini kalo gak di suruh pulang pasti gak ingat rumah."

pria itu tersenyum tipis lalu beralih pada sang ibu.

"sini kamu!! di suruh pulang dari 3 bulan lalu baru datang hari ini."


"maaf, pekerjaan ku menumpuk setelah aku keluar dari rumah sakit."

Minho dan Suzy saling pandang.

"kamu sakit? kok gak bilang Papa sama Mama?"

"cuma sakit biasa bukan yang parah."

Suzy menghela nafasnya.

"ya sudah sana kamu bersih-bersih dulu, kita tunggu kakak mu pulang lalu makan bersama."

langkah pria itu terhenti sebentar lalu berjalan lagi menuju kamarnya.

"apa gak apa-apa Pa kalo kita temuin mereka gini?"

Suzy gak yakin kalo anak-anaknya pada betah disini jika keduanya dalam satu tempat yang sama.

"mau gak mau, Papa capek liat mereka perang dingin kayak gini."

Suzy mengangguk, dia juga capek bikin kedua anaknya berbaikan.

kedua putra Mahardhika ini saling bermusuhan, itu terjadi saat sang kakak lulus SMA.

saat itu Taehyung sedang berkendara pulang setelah capek berlatih untuk pertandingan basket antar sekolah. tetapi tiba-tiba dari arah belakang ada mobil melaju dengan kencang menyerempet motor Taehyung membuat pemuda itu sedikit oleng.

beberapa saat kemudian, ada mobil box datang dari arah depan dan menabrak dirinya hingga terpental sejauh 3 meter. di ambang ia tak sadarkan diri sayup-sayup ia mendengar jika supir box itu berbicara dengan seseorang di telfon.

yang dapat ia dengan adalah nama kekasih sang kakak. lalu gelap mendatanginya, ia di bawa ke rumah sakit oleh warga yang melihat dirinya.

Taehyung sempat koma karena benturan yang keras itu, setelah ia benar-benar sembuh ia membuat perhitungan pada kekasih sang kakak.

tapi Jungkook lebih dulu menghalanginya hal itu membuat Taehyung naik pitam, Taehyung bertekad untuk membalas perbuatan kekasih kakaknya bagaimanapun caranya.

puncaknya saat pertandingan basket berlangsung dia dengan sengaja melempar bola basket ke arah kekasih kakaknya membuat para penonton memekik panik, perempuan itu berteriak kesakitan lalu darah segar merembes di kakinya.

Jungkook mendengar sang kekasih terluka langsung bergegas meluncur ke sekolahnya. ia melihat sang kekasih sedang mengerang kesakitan sambil memegang perutnya.

perempuan itu mengatakan jika ini perbuatan Taehyung adiknya, Jungkook menatap ke atah lapangan dimana Taehyung menatap tajam dirinya.

Jungkook berdecak kesal lalu membawa perempuan itu ke rumah sakit, sesampainya di sana dokter mengatakan jika kekasihnya mengalami keguguran tentunya membuat Jungkook terkejut karena perempuan itu tidak mengatakan jika dirinya hamil. Jungkook yang diselimuti amarah langsung berpikir jika itu anaknya karena dia dan perempuan itu pernah beberapa berhubungan intim.

saat tau calon buah hatinya pergi, Jungkook langsung berlari menuju parkiran lalu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, sampai di sekolah ia menyeret Taehyung ke tengah lapangan.

ia memberi bogeman mentah pada sang adik, Taehyung yang tidak terima membalas pelukan sang kakak.

keduanya saling bertarung tampa henti, pihak sekolah sudah mencoba menghentikan mereka tapi malah mereka yang terkena tinju kedua kakak ini sampai Minho datang baru lah keduanya berhenti.

tapi sebelum itu Taehyung berkata jika dirinya sangat membenci kakaknya sampai kapan pun.

Minho menatap mata putra bungsunya, ada tatapan kecewa, marah dan benci menjadi satu.

mulai sejak itu keduanya tidak saling bertegur sapa, mengobrol bahkan mereka duduk berdampingan saja tidak ada yang membuka suaranya sama sekali.

"adek, bangun ayo makan."

Taehyung bergumam lalu membuka matanya.

Suzy tersenyum, putranya ini imut walaupun wajahnya dingin dan datar.

keduanya menuruni tangga berjalan menuju meja makan, di sana ada Minho yang sedang berbincang dengan Jungkook yang pastinya bisnis.

Taehyung tidak perduli dia cuej saja duduk di depan sang ayah.

Jungkook melirik adiknya sekilas lalu menyudahi obrolannya.

"kakek akan datang malam nanti, jadi bersikaplah selayaknya." ujar Minho.

Taehyung berdecak kesal, ini lah mengapa dia tidak mau pulang apalagi ada sang kakak.

"besok aku sudah pergi ke Jepang Pa, tidak bisa menemani kakek."

Minho menatap sang istri, selalu saja seperti ini.

"apa tidak bisa di undur saja? kakek mu jauh-jauh kesini hanya untuk melihat kedua cucunya." ucap Suzy.

"tapikan anak kakek bukan cuma Papa, itu Ayah Bum juga anaknya kakek kan?"

"bukan seperti itu Raja, tapi kan cucu kakek memang kalian. Ayah Bum belum menikah sampai saat ini."

"ck! tau gitu aku gak mau pulang."




WAJIB VOTE AND COMMENT!!!

BROTHER || KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang