03

13.8K 352 25
                                    

Happy Reading 🐈



Hari ini, tari hadir ke sekolah seperti biasa dan akan menjadi hari terakhir dirinya bersekolah di sekolah milik Damian.

Kini tari sudah berada di dalam kelas dengan membaca buku sembari menunggu bel masuk berbunyi.

Kreet..

Bunyi bangku di tarik dan tari langsung menolehkan kepalanya ke samping untuk melihat siapa pelakunya.

"Kenapa kemarin gak masuk?" Tanya arkan yang merupakan teman tari satu satunya

"Sakit" jawab tari

Arkan memperhatikan wajah tari yang memang pucat dan pria itu langsung menghela nafasnya, tari pasti tak sarapan dan langsung pergi ke sekolah seperti hari hari biasa yang wanita itu lakukan.

Pria itu pun langsung mengeluarkan roti dan susu kotak dari dalam tas nya lalu meletakan roti serta susu tersebut di meja tari.

"Cepet makan, bentar lagi bel masuk" suruh Arkan yang langsung keluar dari dalam kelas tari

Tari tak mengucapkan terima kasih karna dirinya tak ingin Arkan bersedih jika ia besok sudah tak bersekolah di sini lagi, ia ingin membuat teman satu satunya itu sedikit menjauh dan berangsur melupakannya.

Tari hanya memandang roti dan susu kotak yang arkan berikan kepadanya, dirinya sungguh tak ingin berhenti sekolah dan ingin melanjutkan cita citanya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Perbuatan nya dengan Randi membuahkan hasil yang mengharuskan dirinya berhenti dan tak bisa melanjutkan sekolah lagi.

Bel masuk pun berbunyi, kini tari berdiri dari duduk nya dan berjalan keluar kelas untuk segera melaksanakan apel pagi.

Sampai di lapangan, mata tari dan Damian tak sengaja bertatapan. Damian menatap tari dengan sangat intens, sedangkan tari langsung memutuskan tatapan nya dengan Damian.

Kini, apel pagi berjalan lancar seperti biasa dan setelah itu tari masuk ke dalam kelasnya untuk mengganti pakaian karna kelasnya hari ini adalah mata pelajaran olahraga.

"Kok gak ada malu malu nya, ya. Udah ketahuan hamil masih aja sekolah" celetuk salah satu teman kelas tari

Degh..

Jantung tari rasanya ingin lepas mendengar celetukan Feby, tari pun menelan air ludah nya dengan kasar saat Feby berjalan menghampirinya.

Brugh..

Tari terjatuh dengan posisi terduduk karna Feby mendorongnya dengan sangat kuat, semua orang yang berada di dalam kelas pun hanya bisa diam saat Tari di dorong oleh Feby karna Feby adalah anak salah satu donatur di sekolah mereka.

Feby berjongkok di depan tari lalu menarik rambut tari hingga wajah tari mendongak ke atas.

"Cewek macem Lo emang gak pantes sekolah di sini, tari. Dan gue gak yakin kalau anak yang di dalam kandungan Lo itu adalah anak Randi" ucap Feby

Karna hari ini adalah hari terakhir nya di sekolah, tari sudah tak takut lagi akan di keluarkan dari sekolah. Ia pun langsung mendorong tubuh Feby dengan kuat hingga teman sekelasnya itu terjungkal, tari merapikan rambutnya dan langsung menampar wajah Feby dengan sangat keras.

Plak..

Semua teman temanya yang masih berada di dalam kelas pun terkejut melihat aksi tari yang terlihat sangat berani menampar Feby, mereka pun tak menyangka jika tari sekarang tengah hamil. Pantas saja sudah seminggu ini mereka tak melihat Randi berada di kelas mereka untuk menjemput tari.

Tak terima karna di tampar oleh tari, Feby pun bangun dan kembali mendorong tubuh tari. Ia kemudian menendang perut tari dengan kuat dan membalas menampar pipi tari.

MY FIERCE HUSBAND [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang