Family First [SeSe+Jeno, Jaemin,Mark] [Completed]

chapter 10: Jaemin Mirip Papa?

-jangan lupa vote dan komen nya, siapa tau kamu jadi pemenang selanjutnya yang dapet chapter privat-
💜💙

Seperti biasa setelah Jeno bangun, Sehun memilih pergi. Lagi-lagi gengsi nya yang tinggi membuat Sehun tampak seperti orang yang tak peduli, tapi sekarang semua sudah paham jika Sehun memang punya cara yang unik menunjukkan rasa sayang dan pedulinya.

"Mas! Aduh tungguin aku dong!" teriak Sejeong, langkah Sehun yang cepat dan lebih panjang darinya membuat Sejeong terseok-seok mengikutinya.

Akhirnya Sehun mengalah, ia mendadak berhenti membuat Sejeong menabrak punggung nya. Spontan saja Sehun memegangi lengan istri nya yang sedikit oleng "Aku mau urus administrasi, ada apa sih?"

"Duduk dulu, aku mau ngobatin luka kamu!" ucap Sejeong, susah sekali membuat Sehun duduk diam dan mengikuti ucapannya.
Pria itu memang keras kepala dan selalu menyembunyikan perasaan nya sendiri, tapi sekarang Sejeong tak akan membiarkannya.

Tangan Sehun mengusap pipinya yang lebam. Ia baik-baik saja. Luka seperti ini bukan masalah baginya.
"Nggak usah"

"Mas, duduk!" tegas Sejeong lebih galak dari keras kepala Sehun.

Sehun pun tak punya nyali melihat Sejeong tiap kali perempuan itu marah. Jadi Sehun duduk, mereka memilih tempat sepi di cafe rumah sakit.
"Iya, iya..."

Beberapakali Sehun mengaduh kesakitan karena Sejeong turut serta meluapkan kekesalannya pada Sehun dengan obat luka nya. Sehun menelan ludah ketika Sejeong menatap tajam kearahnya.

"Beneran perih, Mas nggak pura-pura" lirih Sehun. Sehun sangat menyedihkan didepan Sejeong bukan lagi seperti Papa Sehun yang dikenal galak dan suka mengamuk.

Tapi bukan itu yang Sejeong permasalahkan. Masalahnya ada pada Sehun yang mencoba menyelesaikan semuanya sendirian. Tadi malam jika saja Sejeong tau jika Sehun akan menghajar preman-preman itu pasti Sejeong akan melarangnya.

Setelah selesai mengobati Sehun. Sejeong akhirnya bicara, ia tak mau memendam perasaannya lagi. Mereka adalah suami isteri jadi hal wajar jika Sejeong mulai mengobrol masalah ini.
"Aku istrimu bukan sih, Mas?"