Part 15

21 2 0
                                    

Disinilah talitha berada setelah adegan syakira yang meneriaki histeris melihat sang paman yang ia kira merebut ontynya. Talitha benar benar dimonopoli di kamar keponakan kecilnya itu. Iyaa setelah sedikit perdebatan dengan rayyan yang juga tidak mau mengalah dengan ponakan sendiri sehingga berujung syakira yang memaksa talitha keluar kamar mereka dengan alibi minta dimandikan olehnya

"Nah kan cantik! Harum lagi"ucap talitha sambil menyisir rambut panjang syakira juga mencium bau minyak telon dari badan sang keponakan

Syakira bertepuk tangan sumringah, gadis kecil itu beranjak mengambil bedak bayi miliknya, namun matanya tak sengaja menangkup poto sang umma dan abba.

"Onty, kira kangen sama umma sama abba! Mereka kok cuma bawa dek aska sii? Kira ngga diajak" ucap syakira yang membuat talitha gelapgapan, ingin rasanya membuat sang keponakan tenang tapi

"Eeh mereka sayang dong sama anak cantik kaya kamu! Kalau gak sayang kamu ga bakal ada sayang!"ucap syakira lalu mengambil bedak gadis itu ditangannya lalu menatap syakira dalam

"Denger onty yaa sayang! Ga ada orangtua yang gak sayang sama anaknya, umma kamu berjuang banyak buat lahirin kamu, kamu tahu perjuangannya tuh ga main main " ucap talitha tersenyum menjeda lalu bayangannya mengingat saat ia praktik di rumah sakit tahun lalu

"Bahkan banyak dari para ibu yang mementingkan nyawa mereka asal nyawa anaknya selamat termasuk umma kamu! Mereka tahu yang terbaik buat anaknya" jelas talitha yang membuat syakira menjawab

"Kira tahu kok umma sama abba sayang kira tapi semenjak ada dek aska kok waktu buat kira kurang yaa onty?" Ucap gadis kecil itu lirih

"Onty jangan punya dedek bayi dulu yaa. Kira ga mau perhatian onty sama ammi juga kebagi" ucap gadis kecil itu tiba tiba memeluk talitha

Talitha ngeblank seketika. Mempunyai bayi?talitha belum memikirkan tahap itu. Hei dirinya juga belum melakukannya dengan rayyan jadi sangat mustahil itu terjadi. Talitha juga berjanji pada diri sendirinya menyelesaikan urusan pendidikan lebih dahulu

"Onty janji bakal selalu sayang kira , pinky promise" ucap talitha lalu memberikan jari telunjuknya untuk ditautkan kira yang dibalas gadis kecil itu

"Yaudah sekarang kira udah cantik, onty mau kedapur dulu bantuin mba sama simbah yaa" pamit talitha yang sedikit membuat gadis itu cemberut lantas menjawab

"Oke, kira ikut ya onty" ucap syakira yang disetujui talitha.

-----

Disinilah syakira dan talitha berjalan beriringan menuju dapur yang nampaknya sudah terdapat ummi, abah mba ndalem dan kang ndalem yang juga kebetulan menyiapkan makan sore untuk santri dan rayyan family.

Jangan lupakan rayyan disana nampak duduk sesekali memijat kepalanya. Talitha yang melihat lantas mendekat mendudukan syakira di kursi makan dekat rayyan lalu mengangkat halisnya heran

"Loh tata, udah selesai toh mandiin kira nya?" Tanya sang ummi yang membuat gadis itu mengangguk

"Iya dong simbah liat kira udah cantik dan wangi banget" ucap syakira tersenyun yang membuat sang nenek tersenyum senang

"Wih harus banget cucu simbah kakung" ucap abbah

Talitha hanya tersenyum tipis menanggapi seraya masih menatap rayyan. Rayyan yang menyadari keberadan talitha bergerak mendekatkan kursi miliknya lalu menatap sayu

"Masih sakit kepalanya"tanya talitha yang membuat rayyan mengangguk pelan

"Biasa ta rayyan mah kalau udah mau flu sama batuk suka gitu udah ummi suruh ke kamar tapi susah, katanya nunggu kamu"ucap ummi yang membuat talitha bergerak mendekat

"Kamu udah makan siang tadi? Jangan bilang deh ngelewatin makan juga" ucap talitha mendudukan dirinya mengecek suhu

"Ngapuntene ning, rantang gus rayyan masih terisi penuh" ucap zahro yang membuat talitha melotot. Lalu sedikit menabok pelan pundak rayyan. Sangar cuy

"Kamu gimana sii di bekelan nasi tuh dimakan, jangan ga dimakan kan yakin deh bentar lagi kamu kena gerd kalau gini terus" gerutu talitha yang beranjak pergi namun pergelangan tanganya di cekel rayyan

"Kemana?"tanya rayyan yang dibalas tatapan talitha sangar

"Ambil vitamin tunggu disini, kamu harus makan!"ucap talitha beranjak kekamar mereka yang masih ditonton oleh syakira ummi abbah bahkan mba ndalem dan kang ndalem.

"Onty tata kalau galak juga ya kaya ammi lagi ngehukum santri" celetuk kira yang membuat semua disana tersenyum. Bahkan kang ndalem menahan tertawa ngakak dan mba ndalem pun senyam senyum tidak jelas

----

Magrib kali ini rayyan salat bersama talitha di kamar. Dengan paksaan talitha tentunya. Oke talitha itu memang kalau ada orang terdekatnya sakit bakal sangat overprotektif karna dia rasa rayyan perlu istirahat dulu malam ini

Salam terakhir menandakan salat berjamaah keduanya selesai. Talitha beranjak menyalami rayyan begitu pula rayyan yang mendoakan kepala talitha sedikit mencium pucuk kepala gadis itu. Memang si sedikit membuat talitha terdiam tapi gadis itu menghela nafas kasar. Ingat akan kewajibannya

"Kamu habis ini mending istirahat dikasur, biar besok bisa seger lagi" ucap talitha lalu beranjak membuka mukena miliknya untuk dilipat

Rayyan terdiam sedikit tersenyum, memang sejak rayyan yang mengeluhkan sakit kepala talitha sangat cerewet, mulai jangan mandi sore, jangan dulu salat jamaah di mesjid bahkan menyuruhkan untuk istirahat

"Kenapa liatin, salah kamu sendiri ya sakit kepala karna ga makan siang juga. Belum lagi tadi keperkebunan panas" gerutu talitha melipatkan mukena kedalam sajadah menampak rambut sebahu gadis itu

Talitha beranjak berdiri lalu menyimpan sajadah dan mukena dinakas. Melihat rayyan yang tidak sama sekali bergeming dan malah menontonnnya membuat talitha gereget menghentakkan kakinya

"Ihh kamu, mau nurut gaa cepet naik ke kasur!ucap talitha yang kini membuat rayyan terkekeh

"Lucu banget sii bu dokter ini, aku udah biasa sakit kepala. nanti makan obat warung sembuh besoknya"ucap rayyan mengelus kepala talitha membuat talitha menarik lengan laki-laki itu kekasur dan menyurunnya berbaring tak lupa menyelimuti laki-laki itu menatap sangar lagi lagi

"Ngga, mulai hari ini ngga ada obat obat warung! Itu tuh dosisnya tinggi! Kamu makan itu nambah terus dosisnya ga baik. Selama aku jadi istri kamu serahin sama aku!"ucap talitha lalu menyimpan vitamin di nakas

"Lagikan kalau masa kayak gini obat paracet ga perlu! Vitamin dulu aja" ucap talitha yang membuat rayyan tersenyum

"Iya, iya bu dokter"jawab rayyan yang membuat talitha mengangguk

"Udah sekarang kamu pejamin mata!" Ucap talitha mengambil laptop miliknya lalu beranjak naik duduk disamping rayyan kembali memijat kepala laki-laki itu

"Udah tidur!" Ucap talitha dengan tangan kanan memijat pelipis rayyan sesekali

"Hanna, makasi" ucap rayyan yang membuat talitha mengangguk dan kembali fokus pada laptop miliknya

Gimana nihh talitha udah mulai perhatian vote komen nya biar aku semangat lanjutin

PLISS JANGAN JADI PEMBACA GELAPP

Kamu Yang Terakhir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang