29. We Meet Again

109 16 0
                                    

Bulan mengendarai motornya dengan kecepatan rendah karena ia ingin menikmati suasana kota disiang hari dengan cuaca cerah, gedung-gedung menjulang terlihat lebih bersinar karena terpaan sinar matahari.

Ketenangan Bulan terhenti ketika melihat didepan sana terjadi tabrakan antara motor dengan mobil, Bulan yang baru saja berhenti mendadak itu malah ditabrak dari belakang dan untungnya tidak terlalu kencang.

"Aduh maaf mba"

Suara yang amat Bulan kenali membuat Bulan spontan menoleh pada pria yang tak sengaja menabraknya.

"Gapapa mas, saya yang harusnya minta maaf karena berhenti mendadak.

Bulan membuka helmnya kemudian membuka kacamata dan maskernya membuat pria didepannya tersentak kaget.

"Bulan???!"

Pria itu langsung membuka helm fullfacenya secara kasar lalu mendekat sambil memegang kedua bahu Bulan dengan wajah teramat senangnya.

"Udah aku duga kalo itu kakak!"

Bulan menepikan motornya sejenak lalu beringsut memeluk pria yang menabraknya dari belakang yang tak lain adalah Gevario.

"Kenapa kamu sendirian?? Mana yang lain??"

"Semenjak kuliah jadi jarang ketemu kak, Ezra sama Raidan udah nemu kosan jadi bakal jarang ketemu"

"Yaampun, mana Rion ngadu ke kakak katanya kamu banyak menyendiri ya sekarang?"

"Iya kak maaf, Bulan susah inget lagi siapa yang punya cincin ini dan Bulan pengen nyoba deket sama yang baru tapi susah banget bawaannya keinget yang punya cincin terus apalagi Ezra yang posesif banget ke Bulan banyak ngelarangnya biar Bulan gak kenapa napa"

Gevario menepikan motornya juga sambil mendengarkan curhatan Bulan, lalu Gevario mengajak Bulan duduk ditepi trotoar yang teduh.

"Kakak ngerti cantik, semenjak kecelakaan itu kamu ilang ingatan dan kamu katanya gak inget kita bertiga ya? Gapapa, kalo gak bisa jangan dipaksa dulu kakak takut ingatan kamu semakin terganggu"

"Seandainya Bulan hari itu gak ceroboh gak mungkin kayak gini ya kak? Oh iya lukanya kakak gimana??"

"Jangan nyalahin diri sendiri cantik ini udah takdirnya kok, soal luka udah membaik kok udah normal lagi"

Gevario tidak berhenti tersenyum dan terus memandangi Bulan, ia menyadari perubahan drastis Bulan semenjak pemulihan setekah kecelakaan hari itu. Sedikit menyakitkan baginya tapi Gevario masih bersyukur bisa bertemu dengan Bulan kembali.

"Mau mampir ke markas?"

"Boleh deh kak"

"Yaudah ayo, kamu didepan ya? Biar kakak dibelakang jagain"

Sesampainya dimarkas, Bulan disambut Aslan yang sedang menyanyi ditemani Karvino yang bermain gitar sebagai musiknya.

Kegiatan mereka terhenti saat melihat sosok cantik yang selama ini mereka rindukan tengah berdiri diambang pintu bersama Gevario dibelakangnya, dan rupanya ada Ezra Raidan dan Rion sedang berkumpul disini juga

"Bulan! Astaga gue kangen banget!!" -Aslan

"Cantiknya kita, gimana udah membaik?? Maaf kita gaada jenguk soalnya gamau bikin ingatan kamu keganggu" -Karvi

"Gapapa kak, untung aja Ezra selalu siaga buat Bulan meski suka keteter sih" -Bulan

"Yeuu untung pas kuliah ingatan kamu membaik" -Ezra

"Gapapa udah, sekarang udah ada Bulan jadi gausah diributin lagi kayak sebelumnya oke?" -Aslan

"Loh emang sebelumnya sempet ribut?? Gara-gara Bulan juga?"

"Mau gantian jaga tapi Rion ngelarang keras" -Karvi

"Kan inget ke rencana awal bang! Gimana sih" -Rion

"Udah lupain, itu cuma pertengkaran kecil aja gak sampe kita berenam renggang" -Geva

"Ada-ada aja emang" -Bulan

Bulan menghabiskan sisa waktunya bersama circle Rion tanpa Jefran, meski sebentar tapi Bulan senang bisa berkumpul seperti ini lagi.


Bersambung...

My Intel Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang