Bab 3 🦊

4.6K 255 5
                                    

Hola!!!
Jangan terjebak didunia fiksi aja ya kalian para nolep

....

~ No Place For Weakness ~

÷÷÷÷

- Tak ada tempat untuk menjadi
lemah -

....

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat hendak menaruh piringnya di westafel belakang, baru beberapa langkah yang ia ambil Afandra dikejutkan oleh ucapan Dimas yang sedikit menyentil hatinya.

"Kalo lo nganggep dan percaya sama gue sebagai sahabat, gue harap lo mau nyeritain semua masalah lo sama gue. Gue harap lo mau terbuka sama gue. Tenang aja... Gua gak maksa lo kok, karna gue tau lo belom bisa percaya sama gue, gue cuman berharap suatu saat lo mau cerita sama gue" ucap Dimas dengan atensi yang masih setia melihat layar tv.

'Gue tau gue terkesan maksa lo buat cerita, tapi kalo gak tegas kayak gini... gue yakin lo gak akan pernah cerita fan. Sorry kalo gue egois' batin Dimas sendu, menatap layar tv seolah terlihat tak peduli, mencoba mengabaikan tatapan Afandra yang mengarah pada dirinya.

Afandra yang mendengarnya seketika berhenti berjalan. Menatap rumit Dimas yang terlihat acuh dari samping, terlihat seperti biasa seakan tak terpengaruh dengan lontaran katanya, sebelum pergi untuk melanjutkan niatnya kebelakang.

Setelah menyelesaikan niatnya meletakan piring kotor, ia lalu berjalan kembali kekamarnya.

Saat melewati ruang tengah ia melirik dengan ekor matanya Dimas yang masih asik melihat layar televisi yang menayangkan drakornya.

Tanpa sepatah kata iapun melewati Dimas, lalu masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya.

Tak menyadari tatapan rumit Dimas yang kini menatap pintu kamar Afandra.

Didalam kamar Afandra kembali mendengarkan musik dengan headphonenya, memutar lagu 'Always be Together' guna menenangkan kebimbangan dalam hati dan pikirannya.

Afandra duduk dikarpet lantai kamarnya bersandar pada kaki Kasurnya, lalu menutup mata.

Mencoba memikirkan kembali semuanya dan memecahkan rasa bimbang dalam dirinya seiring terdengarnya setiap lirik dari musik yang diputarnya

°°° Di Tempat Lain °°°

"Kau yakin dia tinggal disini?" Tanya seorang Pria memastikan alamat dari seseorang yang telah ia cari selama 3 tahun lamanya.

"Benar Tuan. saya telah memastikan informasi ini akurat tuan, tuan muda tinggal bersama seorang anak bernama Dimas Abimana yang pernah diasuh Nyonya sebelum meninggal tuan." Ucap seorang Pria yang menjadi asisten dari pria yang mengeluarkan aura mendominasi didepannya.

"Darimana dia mendapat biaya hidup?" Tanya sang atasan yang kembali menatap foto seorang pemuda yang mengingatkannya pada seseorang,

"Dari Cafe yang didirikan oleh Nyonya sebelum meninggal, dan kini Cafe itu telah berkembang ditangan seorang anak bernama Arsyara Fahtama yang tahun ini menginjak usia 21 tahun, dia juga salah satu anak asuh Nyonya juga ķakak kandung Anak bernama Dimas Abimana" jelas sang asisten nampak membaca informasi dinotebooknya.

"Hmm Nolan, siapkan semuanya untuk penjemputan calon pewaris Mcguffin Group besok." Ucap pria itu dengan seringai dibibirnya.

"Lalu bagaimana dengan Nona muda tuan?" Tanya sang asisten ragu ragu.

Freedom Dream Afandra (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang