Bab 4 🦊

4K 229 9
                                    

Hidup itu cape, tapi disiksa dineraka lebih capek (⁠•⁠‿⁠•⁠)

.....

~ La nostra qualita invita allo stesso amore ~

÷÷÷

- Kualitas diri kita mengundang cinta yang setara -

.....

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.

"You Lost, baby." Ucap pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah ayah biologis Afandra, Grace Kalingga. pemilik perusahaan raksasa Mcguffin Group yang bergerak dalam bidang teknologi.

"Bajingan, ngapain lo disini hah!?!?" pekik Afandra penuh kemarahan pada pria didepannya yang kini menampilkan smirk di bibirnya.

Pria itu hanya terkekeh sebelum menanggapinnya, "shut up Afandra, Saya tidak suka ada umpatan yang keluar dari mulut pewaris Kalingga lagi nantinya." Ucap Pria itu dengan suaranya yang dalam.

"Bacot!!! sejak kapan gw jadi pewaris lo, Jadi anak lo aja gue gak sudi, dan inget ini baik baik tuan kalingga!!! lo... bukan.lagi.Bokap.gw.Bastard!!!" Ucap Afandra penuh penekanan dengan mata berkilat penuh dendam, sebelum dengan paksa berusaha menerobos keluar dari penjagaan didepan.

Namun langkahnya ditahan oleh para bawahan pria itu yang cukup kewalahan karna Afandra yang terus menerus memukul dan memberontak, sedangkan mereka dilarang keras untuk menyakiti sang tuan muda.

Setelah cukup usaha, Afandra berhasil dibekuk oleh 4 orang pria yang menahannya.

"Akhhh, bajingan!!! Lepasin gue bangsat!!! anjing lo pada!!!" Histeris Afandra meronta ronta.

Namun usahanya sia sia, dia bahkan sulit untuk menggerakan tangan dan kakinya.

Grace hanya diam, membiarkan sang putra terus memberontak. Sampai tak berselang lama kemudian, Afandra mulai menunjukan tanda tanda kelelahan dengan keringat deras yang membanjiri dahinya.

"Sudah puas hm?" Celetuk Grace smirk kecilnya menatap dalam netra Afandra yang bersitatap dengannya.

"Sekarang, saya berikan kamu 2 pilihan.... pertama, kamu dengan sukarela ikut tinggal bersama saya atau..."

"Bajingan!!! gue gak akan pernah mau tinggal sama lo lagi!!!" Seru Afandra berteriak, memotong ucapan Grace tanpa mau mendengarkan kelanjutannya, sedangkan Grace terlihat berusaha menekan amarahnya.

Jujur saja, selama Grace hidup, dia tak pernah sesabar ini dalam menghadapi seseorang, jika saja orang lain yang meneriakinnya, kepala orang itu akan ia pastikan sudah hilang, bahkan sedari kata pertama yang ia teriakan padanya.

"Jadi kamu lebih memilih untuk tetap disini dari pada keselamatan sahabatmu Dimas?" Tanya Grace dengan suara datar, tak lupa sebelah alisnya yang ia angkat tinggi seolah menunjukan siapa yang berkuasa.

Afandra yang mendengar itu seketika membeku, menatap penuh peringatan pada Grace yang menyeringai seolah mengejek dirinya.

"Fuck!!! Fine!! gue ikut, tapi inget ini tuan Kalingga!!! kalo lo berani sentuh sedikit aja temen gue, gue gak akan pernah biarin hidup keluarga lo tenang selamannya!!!!" Raung Afandra dengan mata yang berkobar penuh kemarahan, menatap permusuhan Grace yang tersenyum puas oleh jawabannya.

"Pilihan yang bijak," ucap Grace dengan puas menepuk 2 kali kepala Afandra, sebelum memberikan kode pada salah satu bawahannya agar menyuntikan obat tidur pada Afandra.

Ia hanya melakukan sedikit pencegahan, jika saja nantinya sang anak ingin melarikan diri dan kembali kabur dari dirinya.

"Bangsat." Gumam lirih Afandra, ketika merasakan jarum suntik yang menembus kulitnya, sebelum kehilangan kesadaran dan jatuh terlelap.

Grace mengambil alih tubuh Afandra, saat mengangkatnya ia sedikit terkejut dengan betapa ringannya tubuh sang anak, tak menyangka jika tubuh ringan ini mampu membuat para bodyguardnya kewalahan.

Hingga ia tanpa sadar terkekeh, para bodyguard yang melihat itu hanya bisa membatin dalam diam tanpa melirik sang tuan. Setelahnya, Grace lalu melangkahkan kakinya menuju mobil Pajero yang terpakir tepat didepan perkarangan tempat tinggal Afandra.

"I will never let you escape again Afandra, jika kamu berani kabur, Daddy akan menghilangkan alasanmu kabur sehingga kamu... tak punya alasan lagi untuk kabur meninggalkan Kalingga." Bisik Grace dengan lembut, lalu mendudukan sang anak ke kursi penumpang tepat disebelah kursi pengemudi yang akan ia duduki.

Tak lama kemudian Mobil Grace pun pergi meninggalkan perkarangan rumah Afandra, diikuti oleh mobil para pengawalnya yang mengiringi mobil Grace.

⟨Skip Di Mansion Kalingga⟩

Mobil Grace mulai memasuki Gerbang Mansion, bertepatan dengan mobil sang nyonya rumah yang baru saja masuk.

Berlyn Scouth Kalingga, wanita yang menjadi nyonya rumah Kalingga, sekaligus CEO dari Berlyna Jewels, sebuah perusahaan yang berfokus pada pembuatan perhiasan langka dengan harga diatas rata rata.

Grace memakirkan mobilnya dibasment bagian samping Mansion. Disana, dia dapet melihat Berlyn yang berdiri acuh disamping mobil yang dinaikinnya tadi dengan tangan bersedekap dan sorot mata yang mengikuti arah mobilnya.

Setelah Grace selesai memarkirkan mobilnya, Berlyn berjalan mendekati Grace yang beranjak keluar dari mobilnya.

"Kau berhasil membawanya huh?" Celetuk Berlyn melirik kaca gelap tempat disamping kursi pengemudi berada.

"tentu. Seorang Kalingga tak pernah gagal mendapatkan apa yang kalingga inginkan," sahut Grace menatap Berlyn yang menyeringai.

"Pftt... Bagaimana jika Afandra tetap tak mau menjadi pewaris?" Ucap Berlyn main main, lalu menarik dasi Grace yang kini mengangkat sebelah alisnya.

"Mudah saja, kau tahu diriku bukan, apapun akan kulakukan untuk membuatnya menjadi pewaris," ucap Grace memajukan wajahnya lalu mengecup singkat bibir Berlyn.

Cup

"Yeah Right, you are crazy Dude~ karna inilah aku menerima kesepakatan pernikahan denganmu," ucap Berlyn menyeringai pada Grace yang beranjak pergi menuju pintu kemudi samping, tempat dimana Afandra berada setelah mengecup bibirnya.

Berlyn merupakan Sahabat masa kecil Grace sekaligus istri sahnya, pernikahan mereka berdua tak didasari oleh perasaan Cinta, namun hanya sebuah perjanjian kontrak yang dibuat untuk keuntungan masing masing. Simbiosis Mutualisme lebih tepatnya.

Saat itu Grace membutuhkan Seorang wanita untuk menjadi pendampingnya dan untuk menjadi ibu dari anak diluar nikah yang ia rencanakan untuk menjadi pewarisnya, sedangkan Berlyn, dia membutuhkan sosok pendamping untuk menjadi ayah dari bayi yang dikandungannya yang merupakan hasil dari one night stand yang ia lakukan bersama seseorang.

Maka dengan ini perjanjian kontrak pun terjalin diantara keduanya yang telah berlangsung selama 18 tahun lamannya.

.....

Grace lalu menggendong Koala Afandra yang masih terkena efek obat bius.

"Kenapa dia sangat kecil??" Pikir Berlyn yang melihat tubuh Afandra yang dengan mudahnya digendong oleh Grace.

Berlyn lalu berjalan memasuki lift mengikuti Grace yang telah berjalan lebih dulu, dia memperhatikan fitur wajah Afandra yang sangat persis dengan fitur wajah kekasihnya Grace dulu.

'Benar benar mirip denganya,' batinnya sedikit mengingat rupa ibu dari Afandra.

"Daddy? Siapa yang kau bawa itu?"

T.b.c

ΩΩΩΩΩ

980 kata...

Typo? Tandain!!

Folow my akun+
================
Jan lupa vote+komen

See you next time!!!

~⁠(⁠つ⁠ˆ⁠Д⁠ˆ⁠)⁠つ⁠。⁠☆

Freedom Dream Afandra (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang