Rhea menatap pria itu dengan intens,jari telunjuknya bergerak mengisyaratkan Dayra dan Yu jie mundur. 2 gadis itu pun mengerti lalu perlahan-lahan mundur beberapa langkah kebelakang.
"Kami sudah jujur anda saja yang tidak percaya, lebih baik anda minggir dari jalan kami. Dan membiarkan kami pergi!"
"Ouh, tidak semudah itu anak kecil..." Ucapnya mendaratkan tangannya di bahu Rhea, namun sebelum itu gadis berhijab itu sudah menangkis kasar tangan yang ingin menyentuhnya itu.
"Tidak usah sok jual mahal, padahal sampah terbuang." Rhea kembali tersenyum mendengar ejekan dari pria itu. Matanya mencari sebuah objek yang berguna untuknya.
Ia menangkap objek yang ia cari-cari. Tangannya dengan gesit mengambil teh panas yang baru saja diseduh oleh pembuatnya lalu menyiramkan teh panas itu pada pria dihadapannya ini.
Percikkan teh panas itu sebagian besar jatuh mengenai kedua mata pria itu. Ia berteriak kesakitan hingga meringkuk diatas tanah.
Dayra,Rhea dan Yu Jie pun segera lari secepat mungkin keluar dari area pasar.
Dengan deru nafas ngos-ngosan, mereka pun telah sampai ketempat yang mereka tuju. "Ada apa dengan kalian,?" Tanya pak galen.
"Kalian dikejar setan kah?"
"Kalian habis maraton sama orgil?"
"Atau kalian baru saja lari dari kenyataan?"
Beberapa pertanyaan konyol dilontarkan oleh teman-teman kelas mereka. "Kami hampir aja dipalak preman pasar tadi." Dayra menjawab rasa penasaran mereka.
"Tapi kalian gak,papa kan Dayra,Rhea, Yu Jie?" Pak galen bertanya lagi memastikan tak ada yang cidera atau apapun.
Pria itu memang memiliki sifat perhatian kesemua orang baik siswa-siswi,para guru, maupun kesemua warga sekolah. Dan karena sifatnya itulah membuat siswi sering kali baper dan mengagumi atau bahkan menyatakan rasa sukanya pada pak galen melalui surat atau lewat chat. Tapi pak galen tidak pernah peduli,
"Kami tidak apa-apa, Pak." Serempak mereka semua.
💅*:*💅
Satu persatu dari mereka kembali ketitik pertemuan. Sesudah melaksanakan tugas negosiasi dari pak ganteng, alias pak galen.
Setelah terkumpulnya semua anak-anak ayam, eh maksudnya siswa dan siswi XI IPS 2A. Mereka pun kembali ke sekolah.
Orang - orang yang sedang berlalu lalang dijalan. Baik itu, pengendara mobil atau motor, maupun pejalan kaki. Setiap mata pasti tertuju dengan barisan siswa-siswi itu. Seperti induk bebek yang memimpin anak-anaknya. Dan beberapa dari mereka juga memuji ketampanan dari pemimpin mereka, pak galen Pratama.
Setelah menempuh jarak 956 meter mereka pun sampai ke dalam kelas.
Masing-masing dari mereka pun duduk ketempat semula. Ngos-ngosan sudah pasti ada diantara mereka, bahkan hampir keseluruhan dari mereka."Anak-anak, karena perjalanan kita tadi yang lumayan melelahkan, jadi kalian boleh istirahat sejenak. Tapi jangan ada yang keluar dari kelas ini tanpa izin. Untuk tugas tadi silahkan kumpul secara japri!" Ucap pak galen sebelum benar-benar menghilang dari kelas.
"Yuhu... Jamkos ready!!"
"Saatnya kita party!"
Sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak sekolah bila ada jam kosong pasti ada yang tidur dilantai kelas atau meja, curhat sama psikolog abal-abal, pacaran, makan-makan, baca buku. Entah itu buku komik,novel,pelajaran sekolah.
💅***💅
"Untung aja ada teh panas tadi kalo gak ada... Tapi Kira-kira, teh panas tadi punya siapa?"
"Lo kebal terhadap segala serangan fisik Re, biarpun Lo harus baku hantam ujung-ujungnya Lo yang menang."
"Ngomong-ngomong teh tadi. Udah tenang aja tadi pas Lo nyiram teh panas itu gue udah izin kok kepemilikannya."
Flash back on:
Saat Rhea menyiramkan teh panas tadi. Dayra meletakan satu lembar uang dan secarik kertas bertuliskan permohonan maaf karena telah lancang mengambil tanpa izin.
Lalu menyelpkan kertas dan uang itu dibawah gelas teh panas tadi.
Flash back off.
"Dapet pulpen sama kertasnya dimana, Ra?"
"Ada didekat gue tadi, daripada jadi pajangan lebih baik gue pake nulis dikertas itu."
"Kok aku gak liat, ya tadi?"
"Picek, berarti mata Lo!"
"Kurang ajar, kamu!"
Sedetik berlalu segerombolan siswa naik keatas meja yang telah mereka susun didepan papan tulis. Dengan masing-masing siswa memegang sapu,kemoceng,pel lantai,ember dan berbagai macam alat kebersihan kelas.Bersiap memulai konser, tak seru jika jamkos tak ada konser dalam kelas.
bakat terpendam mereka pun keluar menjadi artis papan lapuk. Walaupun suara mereka cempreng,tapi mereka tetap percaya diri membawakan lagu-lagu yang tengah viral di media sosial.
Saat sedang asyik konser, tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang wanita berumur sekitar 24 tahunan menggunakan kaca mata korean lengkap dengan buku-buku pelajaran ditangan kanannya.
Setelah mereka tersadar ada seseorang yang berada diambang pintu. Mereka langsung merapikan meja-meja serta alat kebersihan yang mereka gunakan saat konser berlangsung. Dengan langkah seperti dikejar hantu mereka kembali ketempat duduknya masing-masing.
Wanita itu melangkahkan kakinya memasuki kelas. Tatapannya menusuk tajam kearah pelaku konser tadi."Seru banget konsernya, ya sampai bel jam pelajaran berganti aja sampe gak kedengaran ditelinga kalian!ckck..." Sindiran wanita itu yang bernama Lengkap Mellyza Rasfika. Panggil saja beliau Bu Melly
"Minggu lalu kita ada tugas PPKN. Dibuku paket halaman 23 dan kalian mengerjakannya dibuku latihan. Sekarang keluarkan bukunya kita periksa!"
"Bu Melly, tugasnya yang pilihan ganda atau uraian?"
"Yang pilihan ganda, untuk essay nanti dikumpulkan setelah ini!"
"Iya Bu Melly "serempak mereka semua menyahut.
Bu Melly beranjak dari kursi yang ia duduki lalu menuliskan jawaban-jawaban pertanyaan yang menjadi tugas mereka. Keadaan hening, setiap siswa maupun siswi hanya fokus pada buku dan papan tulis hingga tidak ada waktu untuk hal lain.
Setelah sudah selesai buku mereka pun dikumpulkan diatas meja guru untuk diperiksa oleh Bu Melly.
Bel begitu nyaring berbunyi, tapi bunyinya berbeda dari biasanya. Semua siswa dan siswi pun heran ada apa yang terjadi. Masing-masing dari mereka berbondong-bondong melihat kearah jendela ataupun mengintip disela-sela pintu.
Mata Bu Melly me-liar ke sekitar kelas, melihat anak-anak remaja dikelas yang sedang ia ajar ini. "Kalian kalo penasaran apa yang sedang terjadi, boleh keluar!"
Mendengar ucapan Bu Melly, mereka langsung membuka pintu dan berlari keluar dari kelas. Diluar ada banyak sekali anak kelas sebelah yang juga ikut Penasaran ada apa.
Kebetulan kelas XI IPS 2A berada dilantai atas, jadinya sebagian siswa maupun siswi nongkrong di teras berbatas kan pagar besi, mengantisipasi kalo ada yang terjatuh dan menambah keestetikan.
Dayra dan Rhea melihat Bu Melly seperti sedang buru-buru keluar dari kelas menuju lapangan bawah. Dan diiringi seorang pria yang sangat dikenali oleh warga SMA Eagle stars sedang berjalan menuju lapangan bawah. Lebih tepatnya lapangan basket.
Suara bisikan dari para siswi SMA Eagle Stars kini mulai terdengar saat melihat pria itu.
^Bersambung...^
Pria itu siapa ya?? Dan ada apa dengan Bu Melly kenapa beliau buru-buru?...
Kalo kalian ada teori atau spekulasi tentang bab ini atau cerita ini boleh banget tulis di kolom komentar... 😉
<See you next chapter readers, good night :>
Jangan lupa vote😊 hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear best friend
Teen Fiction"kita harus jadi besti selamanya, janji!" dua gadis kecil itu mengaitkan jari kelingking mereka membentuk sebuah ikatan janji sederhana. Namanya Addina Rhea Alifa dan Dayra Keanu Lyoza putri. mereka adalah dua sahabat yang selalu bersama sejak merek...