Hai semuanya.. :)
Sebelum baca cerita karya Mymin alangkah baiknya kalau follow Mymin dulu yuk..Selamat membaca semuanya.. :)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Sejak masuk ke Universitas, tiga pria dengan paras seperti tokoh fiktif ini pun sudah mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Baik dari kalangan sesama mahasiswa dan mahasiswi sampai kalangan dosen. Nilai akademik yang mumpuni membuat mereka dilirik oleh lembaga mahasiswa yang bernaung di Universitas tersebut.
Mereka bertiga bahkan masuk ke beberapa lembaga yang ada di sana. Berbagai prestasi mereka raih selama tahun pertama mereka menjadi mahasiswa di Universitas itu. Bahkan ada beberapa agensi juga yang melirik mereka namun mereka sepakat menolaknya. Bagi mereka dapat pergi kemanapun tanpa aturan dan bebas adalah kebahagiaan mereka tanpa harus khawatir diikuti oleh paparazi.
Dipermulaan tahun kedua, Hyunjin ditunjuk untuk menjadi salah satu panitia pengurus untuk festival tahunan yang diadakan setiap tahun setelah penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru. Junseo dan Jihoon adalah panitia penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru. Kesempatan ini tidak Junseo sia-siakan karena salah satu peserta orientasi di sana adalah Seol In Hae. In Hae sudah kehilangan senyumnya ketika melihat seringai tergambar jelas di wajah Junseo.
Benar saja selama orientasi tiga hari, Junseo selalu mencari celah untuk memberi hukuman pada In Hae. In Hae dibuat kewalahan dengan ulah Junseo sedangkan Ahreum tidak bisa berbuat apa-apa untuk sahabatnya tersebut.
“Aku benci Kim Junseo,” gerutu In Hae yang kembali duduk di sebelah Ahreum.
“Yang sabar ya In Hae. Aku juga tidak tau kenapa dia seperti itu padamu,” jawab Ahreum.
“Menyebalkan,” gumam In Hae.
Ahreum hanya bisa mendengus menahan tawanya melihat wajah kesal sahabatnya. Dan entah apa alasannya sejak kecil Junseo selalu menjahili In Hae dan tidak akan berhenti sampai In Hae menangis. Sejak saat itu In Hae selalu menghindar untuk bertemu dengan Junseo namun berhubung sahabat karibnya adalah sepupu Junseo, In Hae mau tidak mau juga harus bertemu dengannya apalagi setelah kepergian kedua orang tua Ahreum dalam sebuah kecelakaan sepuluh tahun lalu Ahreum tinggal bersama keluarga Junseo.
Tibalah malam festival untuk perayaan selesainya masa orientasi mahasiswa dan mahasiswi baru di Universitas tersebut. Tahun ini mengusung tema Festival Topeng dimana semua peserta bahkan panitia penyelenggara menggunakan topeng di wajah mereka. Para mahasiswi pun berlomba-lomba untuk memakai gaun terbaik mereka disertai dengan riasan wajah glamornya. Sedangkan para mahasiswanya serentak menggunakan setelan jas warna putih. Malam ini menjadi malam bertabur bintang dari langit.
Begitu pula dengan Hyunjin dan kedua sahabatnya malam ini mereka terlihat begitu tampan layaknya seorang pangeran yang sedang mengadakan sayembara untuk mencari permaisurinya.
"Wah daebak ... Kau terlihat tampan sekali, Hyunjin," ucap Junseo.
"Jelas saja aku memang tampan," jawab Hyunjin dengan percaya diri.
"Pasti malam ini banyak wanita cantik. Bukankah begitu Jihoon?" Ucap Junseo sembari merangkul baju Jihoon.
"Singkirkan tanganmu aku tidak suka di sentuh," ucap Jihoon.
"Kau jangan terlalu dingin seperti itu. Bagaimana wanita bisa tertarik denganmu?"
"Biarkan saja. Aku tidak terlalu tertarik memiliki hubungan dalam waktu dekat," jawab Jihoon.
"Kau sungguh tidak tertarik atau memang sudah ada wanita yang menetap di hatimu?" Ujar Hyunjin.
"Diam saja kau!" Ucap Jihoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT LOVE ( HIATUS )
Любовные романы"Kau akan tetap menjadi wanita strawberry dalam hatiku walaupun bukan aku yang memilikimu." Kim Ahreum, wanita yang dikenal karena sosoknya yang misterius ini ternyata adalah wanita pertama yang mampu membuat hati seorang Kim Hyunjin berdebar kembal...