Sepulang sekolah, Ashel kembali menemui Aldo, dan kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil
"Nih"
Aldo tersenyum ketika melihat amplop berwarna coklat yang di berikan Ashel,dia segera mengambil benda tersebut dari tangan Ashel dan segera membukanya
"Hitung aja dulu, takut kurang"
"Gak usah, aku percaya kok sama kamu" Jawab Aldo yang kembali menutup amplop tersebut"makasih ya"
"Sama-sama sayang"
"Papih kamu bilang apa pas kamu minta uang lebih awal?"
"Dia cuma nanya uangnya buat apa, ya aku jawab aja ada keperluan sekolah yang harus di beli"
"Dih jadi penipu nih pacar aku"
"Aku kan ngelakuin ini demi kamu"Ashel melipatkan kedua tangannya dan menatap lurus ke depan,Aldo hanya tersenyum dia tau jika Ashel tengah merajuk. Dia pun segera mengusap lembut rambut panjangnya kekasihnya
"Iya.. Iya,aku cuma bercanda sayang, sekali lagi makasih ya"
"Sama-sama sayang, oh iya kata Axel kamu di suruh main lagi ke rumah"
"Masa sih?dia nyuruh aku ke rumah"
"Iya, katanya pengen ngobrol sama kamu, soalnya kan pas kamu ke rumah dia harus pergi karena ada keperluan sama temen-temennya"
"Pasti tuh bocah punya rencana busuk"
"Iya nanti aku main kerumah lagi"
"Kapan?"
"Secepatnya"
"Besok ya"
"Iya sayang"
"Jangan bohong"
"Iya"
"Yaudah aku pulang ya"
"Iya sayang, sekali lagi makasih ya buat uangnya"
"Iya sayangku cintaku, kamu bawel ya"Aldo hanya tersenyum sambil menangkup pipi Ashel dengan satu tangannya
"Hati-hati ya"
"Kamu gak mau kiss aku dulu?"pinta Ashel
Tanpa basa basi Aldo menarik tengkuk Ashel dan sebuah ciuman mendarat di bibir tipis nya, namun kali ini Aldo tidak menciumnya sekilas tapi di sertai dengan lumatan yang membuat Ashel melakukan hal yang sama,rencana Ashel untuk pulang pun sedikit terhambat ketika mereka melakukan adegan ciuman itu sedikit bernafsu. Karena masih ada kesadaran Aldo menyudahinya dan menatap mata Ashel yang kini terlihat sayu
"Udah ah,takut di pergokin orang, aku keluar ya, kamu hati-hati di jalan"
"Iya, nanti aku hubungin kamu kalo udah sampe rumah"
"Iya"
Dan kini Aldo benar-benar keluar dari dalam mobil,dan melambaikan tangannya ke arah Ashel yang berada di depan kemudi,Ashel membalas lambayan tangan Aldo lalu menyalakn mesin mobil, hingga mobil pun melaju meninggalkan Aldo yang masih berdiri di depan gerbang gedunng kosannya, dia terus menatap mobil berwarna merah itu yang sudah berada jauh dari pandangannya
"Mudah banget nipu lu Shel"
Aldo pun membuka gerbang untuk kembali masuk ke dalam
"Lama amat lu di dalam mobil, ngapain aja sih?"tanya seorang satpam yang bertugas menjaga keamanan kosan sedang duduk di luar pos satpam yang letaknya persis di samping gerbang, tengah menikmati secangkir kopi hitam
"Biasalah, bang mamat kaya gak pernah mudah aja"jawab Aldo yang ikut duduk di bangku kayu panjang, Aldo segera mengeluarkan uang dari dalam amplop lalu di kipaskan ke arah wajah satpam yang bernama mamat
"Wedeehh, banyak juga duit lu, begal dimana?"
"Begal di hati cewek gue lah"
"Oh dari cewek lu, enak banget idup lu tinggal selonjoran dapet duit"
"Iya lah,jaman sekarang gak perlu kerja cape-cape, tinggal punya muka ganteng permasalahan beres"
"Ya lu mah enak punya muka cakep, lah gue.. Makanya sampe umur 35 belum kawin gue"
"Ya nasib itu mah, udah ah gue ke kamar dulu mau bobo siang"
"Bisa kali ngasih selembar tuh duit, asem nih mulut gak ngerokok dari 5 menit yang lalu"
"Kasian amat idup lu,udah jomblo, miskin lagi"Aldo menarik satu lembar seratus ribu dari dalam amplop dan memberikannya ke arah bang Mamat yang sudah di anggap sebagai kakaknya sendiri"Nih, gak usah banyak-banyak nanti gak abis"
"Makasih ya Do, emang paling baek dah lu" Ucap bang mamat yang terlihat sumringah
"Sama-sama, gue masuk dulu ya"
"Siap Do"
Setelah sampai di dalam kamar, Aldo segera menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur dan mulai bermain dengan handphone nya, dia membuka instagram setelah ada pesan masuk di aplikasi tersebut, namun Aldo sama sekali tidak berniat untuk membacanya karena dia tau itu hanya pesan dari orang-orang tidak penting yang kebanyakan dari kaum hawa.Aldo memang seorang playboy yang setiap saat akan berganti pasangan jika wanita tersebut sudah tidak menguntungkan baginya dalam segi finansial dan targetnya pun adalah wanita yang di temuinya di kehidupan nyata, itulah sebabnya Aldo sama sekali tidak tertarik berkenalan dengan wanita lewat sosial media sekalipun wanita tersebut berwajah cantik,karena bagi Aldo itu hanya membuang buang waktu saja
Aldo menghentikan ibu jarinya ketika terus men scroll beranda istagram sejak tadi, dia fokus membaca sebuah iklan yang ada di akun perusahaan film terkenal yang sudah banyak di bintangi aktris dan aktor indonesia papan atas. Dan ternyata mereka tengah membuka casting untuk mendapatkan peran pendamping untuk filmnya kali ini. Tiba-tiba isi pikiran liciknya muncul, jika Ashel berhasil di castingnya kali ini dan terpilih itu artinya Ashel akan menjadi akris dan tentu saja dia akan mendapatkan uang, dan Aldo bisa dengan mudahnya meminta uang tanpa harus membuat drama terlebih dahulu. Tanpa membuang waktu Aldo segera menghubungi Ashel
"Hallo Shel"
"Ihh kok manggil nama sih,gak suka"
"Yudah maaf, hallo sayang"
"Iya sayang, ada apa?"
"Kamu masih di jalan?"
"Iya biasalah macet,ada apa?"
"Kamu udah liat iklan casting di akun f**co* p*c***e* belum?
"Belum, emangnya casting buat apa?"
"Film,daftar gih"
"Engga deh sayang,kemarin-kemarin aja aku gak pernah lolos, lagian kayanya aku bakal kubur mimpi aku"
"Ya coba aja dulu, siapa tau rezeki kamu"
"Nanti deh aku pikir-pikir lagi"
"Aku temenin deh"
"Kemana?"
"Ya nganter kamu casting"
"Beneran?"
"Iya"
"Tumben banget, padahal waktu itu kamu males banget nganter aku casting"
"Waktu itu kan kita baru kenal, dan kita juga belum pacaran waktu itu, beda lah"
"Yaudah deh aku coba, emangnya kapan?"
"Besok, jam 10"
"Ya harus absen sekolah lagi dong"
"Gak apa-apa,cuma sehari doang"
"Yaudah deh"
"Kalo gitu aku tutup ya, hati-hati jangan ngebut"
"Iya sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...