TIGA ( Seni yang dimulai)

7 1 0
                                    

Hari ini tidak ada jam pelajaran, karna sekolah disibukkan dengan persiapan pentas seni nanti malam. Setiap penampil yang mengisi acara berlatih, untuk persiapan nanti malam. Aku yang menyendiri dari keramaian itu untuk menghilangkan rasa nervous ku. Tiba-tiba seseorang menghampiri ku

" Ngapain hobi banget sih duduk sendiri ditaman belakang ini? " Tanya seseorang itu yang tak lain adalah Hara

" Eh Hara, gue cuma lagi malas aja denger orang-orang pada berisik " kata ku yang kaget dengan kedatangan Hara

" Malas atau lo lagi gugup? " Tanyanya yang seolah tau isi otak gue

" Gue gugup, rasanya gue mau lari takut banget" jelas ku dengan wajah yang gak karuan itu

" Hahaha ya ampun La, jadi Lo segugup itu? " Katanya yang terbahak-bahak

" Ngeselin banget sih malah diketawain " kata ku yang mencubit Hara

" Awww sakit tau, lagian lo kenapa bisa segugup itu sih? " Katanya yang masih dengan kesakitan akibat aku cubit

" Gak tau, gue bener-bener gugup sekarang" kata ku kembali

" Sekarang gini, Lo berdiri habis itu teriak sambil loncat " kata nya yang mau membantu menghilang kan perasaan gugup ku.

Saking polos nya aku, aku mengikuti apa yang dia katakan dan ternyata dia cuma mau isengin dia pun tertawa terbahak-bahak.

" Lo ngerjain gue " kata ku yang menyadari kebodohan ku sendiri

" Hahaha lagian polos bener " katanya yang masih tertawa

" Awas Lo ya, sini lo gak usah kabur " aku pun mengejarnya karna kesal atas sikap jail Hara. Tapi berkat kejahilannya aku bisa menghilangkan perasaan gugup ku.

Malam pun tiba

Semua penampil lagi sibuk menyiapkan kostumnya, make up nya dan lain sebagainya.
Aku juga lagi bersiap-siap untuk dimake up. Pertama kalinya aku memakai pakaian wanita (haha biasalah masih setengah-setengah). Tiba-tiba Dinda datang menghampiri ku.

" Ini beneran kamu Anala?!" kata Dinda yang shock melihat penampilan ku

" Kenapa, jelek ya? " Tanya ku yang meragukan pernyataan Dinda

" Gak, sumpah kamu cantik banget kayak cewek-cewek India gitu " katanya kembali dengan pernyataan berlebihannya

" Lebay banget sih, aku serius ini. Bunda maksa aku buat pakai dress kayak gini " jawab ku dengan ngeluh

" Kamu cantik banget tau gak, cantik banget Anala " jawab Dinda kembali

" Syukurlah kalau gitu, btw kamu sama siapa disini? " Tanya ku kembali

" Sama ayang aku dong " jawab nya dengan nada yang menjijikkan

" Kak Beni? Sejak kapan kalian jadian? " Tanya ku yang kaget

" Udah seminggu sih " jawab beni dengan senyum malu

" Waah, luar biasa teman aku ini. Semoga langgeng deh" jawab ku kembali

" Makasi ya Nala, oh iya Hara mana? " Tanya Dinda

" Gak tau, lagi siap-siap mungkin " kata ku yang masih di makeup

Tak lama kemudian Hara datang

" Nah ini orang nya, gimana, aman kan bro? " Sapa kak Beni ke Hara

Tapi hara masih menatap lekat ku dari cermin.

" Hara, Lo ditanyain tuh " kata Dinda yang membuyarkan tatapan Hara

" Iya aman kok " jawab Hara yang singkat dan kembali menatap ku lewat cermin

" La, Lo kayak badut ulang tahun pakai pakaian kayak gitu" katanya yang mulai menyebalkan

" Biar aja kayak badut, daripada Lo kayak ondel-ondel kawinan tuh" jawab ku yang kesal dengan ucapan Hara, dan dia pun tertawa terbahak-bahak mendengar timpalan ku

" Kalian kan pasangan duet, kenapa malah bertengkar sih" kata Dinda yang heran melihat tingkah aku dan Hara.

" Sayang, sejak kapan badut sama ondel-ondel akur hahaha" sambung Kak Beni dan membuat semua orang diruangan itu tertawa

" Terserah deh " ujar pelan ku

Waktu pun berjalan, kini saatnya aku dan Hara tampil dipentas seni. Aku dan Hara berjalan dan menaiki panggung, terdengar suara berbisik.

" Cantik " ucapnya

Aku yang langsung berhenti, aku menoleh dan menatap Hara yang berada dibelakang ku.

" Jalan La, kenapa malah berhenti " ucap nya kembali. Dan aku pun langsung melanjutkan langkah ku.

Malam itu menjadi malam yang lebih indah, dengan alunan musik akustik dan duet romantis aku dan Hara.
Semua mata tertuju kepada aku dan Hara memberi tepuk tangan atas penampilan kami.

*****
" Akhirnya hari ini terlewati juga, syukurlah semua berjalan dengan lancar " ucap ku sendiri sambil mencoba menghapus makeup ku

" Eeeh mau ngapain Lo" kata Hara yang menghentikan ku

" Mau menghapus makeup, udah gatal banget ini " ucap ku

" Tunggu dulu, kak tolong fotoin kita dong " ucap Hara meminta bantuan salah satu kakak kelas disana. Dan kakak kelas itu pun membantu dan memotret kami.

" Buat apa sih ? " Tanya ku yang masih gak mengerti

" Buat nakutin tikus haha " jawab nya sambil tertawa

" Dasarrr nyebelin " kata ku yang kembali menghapus makeup ku

" Btw makasih ya, udah tampil bagus malam ini " kata nya kembali

" Iya sama-sama, makasi juga ini penampilan pertama gue yang cukup berkesan " jawab ku juga berterima kasih kepadanya

" Pertemanan kita gak cuma gara-gara penampilan ini kan? " Katanya dengan tiba-tiba

" Gak lah, kan kita emang berteman " jawab ku kembali

Hal yang tidak bisa dilewati, adalah tembok pertemanan yang seharusnya tidak dibangun

Malam itu berlalu begitu saja, aku pun pulang dengan badan lelah dan hampir tidak bergerak saat tidur. Tapi malam ini, adalah malam terindah ku

Hai teman-teman terimakasih karena sudah mau membaca, semoga suka and happy reading💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alur Semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang