BAB 45

706 53 1
                                    

Playlist_Song by :
Gustavo Santaolalla - Babel Otnicka Remix

Happy Reading !!!

• • •

Duduk tenang dikursi ruang meja makan. Moris yang mengenakan pakaian santai, sibuk memainkan Ipad ditangannya. Meneliti jadwal yang baru saja Renneta kirimkan.

"Dimana Amberly?" Tanyanya datar, pada Lusi.

Pelayan pribadi yang bertugas melayani Amberly. Tengah menata makan malam untuknya dimeja.

"Saya tidak tahu, Tuan. Tapi, Nona Muda belum pulang sejak tadi. Meski jam sekolah telah usai." Jawab Lusi tenang, apa adanya. Kembali melanjutkan tugasnya hingga selesai.

Mengangguk kecil, Moris meletakan Ipadnya dan meraih air mineral digelaa bening. Menenggaknya hingga habis, terasa sangat haus.

"Apa Amberly memiliki teman baru?" Lagi, tanya Moris sedikit menggema.

Mendengar itu, sosok pejaga yang sejak tadi berdiri diluar dengan setelan jas hitam. Datang, masuk keruang makan membawa map coklat ditangannya. Berdiri dengan jarak, memberi hormat sekilas.

Lusi yang paham akan situasi tersebut, ikut menunduk hormat. Memilih undur diri, pamit pergi dalam diam. Sadar, itu bukan lagi ranah lingkupnya.

"Yes, Sir. Putri tunggal dari Keluarga Loisst, dan Putri Tunggal dari Keluarga Natha." Jawab si Penjaga apa adanya.

"Cari tahu latar belakang mereka. Pastikan tidak ada yang tertinggal." Perintah Moris tenang, menyuapkan potongan steak kedalam mulutnya.

"Baik, Sir. Besok pagi laporannya akan saya serahkan di Kantor Anda." Setuju si Penjaga.

"Hm, dan satu lagi. Apa dia berulah selama aku pergi?" Tanya Moris lagi, masih dalam sikap tenangnya.

Mendengar itu, si Penjaga membuka tali pengait pada Map Coklat ditangannta dan menyerahkan Map tersebut pada Atasannya.

Yang diterima Moris. Meraih isi Map, berupa beberapa lembar foto dan kertas print berupa catatan kemana saja Amberly pergi.

Cukup tercengang, dari pergi ke tempat pelatihan yang terlihat seperti Gym pada umumnya.

Lalu ketempat pemakaman. Memilih mengabaikan foto ditempat pemakaman, pada ada satu foto yang dia lihat asal namun abai. Terdapat dua sosok pria berdiri disamping Amberly. Memilih berpikir santai, mungkin Amberly tengah rindu Lorenc.

Lanjut foto berikutnya yang menampilkan sebuah Club, dan foto pertengkaran kecil dengan pria asing ditrotoar yang terlihat ramai. Tanpa bertanya pun, Moris paham Amberly bertemu pria asing itu pasti di Club.

Hingga foto berikutnya, menunjukan foto dengan angel terbaik yang memperlihatkan aksi kejar-kejaran disepanjang jalan raya. Melibatkan anggota CIA, hingga mampu membuat mobil anggota CIA itu terjungkal.

"Mereka meminta ijin untuk membuat janji temu dengan anda, Sir." Jelas si Penjaga.

"Kenapa Renneta tidak memberitahu ku?" Gumam Moris bertanya.

"Maaf, Sir. Anda bilang tidak ingin diganggu selama pergi. Jadi, saya juga belum ada melaporkan apapun pada Nona Renneta." Jawab si Penjaga.

"Baiklah. Bicarakan saja dengan Renneta besok, dan atur jadwal temu dengan mereka." Perintah Moris.

"Baik, Sir." Setuju si Penjaga.

Merasa sudah selesai dengan foto tersebut. Moris kembali beralih pada foto terakhir. Dimana foto itu memperlihatkan Amberly baru saja keluar dari Kantor Kepolisian.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang