Kak Kilian

494 40 4
                                    






Seperti beberapa tahun lalu bedanya kini remaja yg menghampiri mereka sudah berubah menjadi pria gagah nan tampan.

"Hallo"

"Kakak-"

(⁠つ⁠≧⁠▽⁠≦⁠)⁠つ(⁠つ⁠≧⁠▽⁠≦⁠)⁠つ

"Kamu kenapa disini"

dhito menggelengkan kepalanya pelan, tidak berani menatap sosok tampan didepannya.

"hm??"

"emm dhito ha-hanya b-bo-boleh berdiri di sini S-selama acara kak" dhito.

"begitu ya, kenalin nama kakak Kilian" sapa pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.

dhito hanya diam saja melihat ulutan tangan itu tanpa berniat membalas uluran tangan itu.

Kilian yg tidak mendapat respon lalu menggenggam tangan dhito dan itu sontak membuat dhito serta bibi yg sedari tadi menemani dhito kaget.

dhito langsung menarik tangannya dan mundur beberapa langkah menjauhi Kilian.

"ada apa?" heran Kilian.

"emm tuan mohon jangan terlalu dekat den dhito tidak terbiasa berdekatan dengan orang lain" jawab bi Wira.

Kilian bingung tapi tetap memundurkan tubuhnya sedikit menjauhi dhito agar tidak takut lagi.

" Ayo ke sana jangan disini terus " ajak Kilian.

"eh tidak usah tuan den dhito di sini saja bersama saya".

tolak bibi Wira sembari memeluk dhito disampingnya,tanpa sadar membuat dhito semakin menundukkan kepalanya takut.

"kenapa begitu bi ?" tanya Kilian.

"emm den dhito tidak nyaman di tengah keramaian seperti itu tuan" ucap bibi Wira.

"tidak apa bi dhito biar ber-"

"tuan Kilian, maaf memotong pembicaraan tuan Kilian tapi tuan Atmajaya ingin bertemu anda tuan"

Kilian menengok ke arah sekertaris nya yg baru saja memanggil nya.

" tunggu sebentar Foi " ucap Kilian.

"dhito ayo ikut kakak ke sana" ajak Kilian.

dhito menggelengkan kepalanya menolak ajakan Kilian.

"dhito d-di sini aja kak" ucap dhito.

"tap-"

"Tuan Kilian anda sudah di tunggu" potong Foi lagi.

Kilian menatap tajam Foi karena sudah 2 kali memotong ucapannya, lalu menatap dhito lagi dengan lembut.

"baiklah kalau begitu, aku permisi dulu ya dhito" pamit Kilian.

Bi Wira dan dhito hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

Kilian pun pergi menuju pusat acara untuk menemui tuan Atmajaya.

"Ada apa ya tuan Atmajaya mencari saya" tanya Kilian to the point.

"Nak Lian jangan panggil tuan panggil ayah sandi saja ya" ucap sandi .

" Hmm baik ayah ada apa ya? " tanya Kilian lagi.

"Begini nak Lian, aku ingin nak Lian dan putri kecil kami menjalin hubungan pertunangan supaya ikatan keluarga kita semakin erat" jelas sandi.

" Tapi bukannya putri anda baru berusia 14 tahun ini ya " tanya Kilian.

"Benar sekali nak tapi usia tidak menjadi penghalang bukan " ucap sandi mencoba meyakinkan Kilian.

"Pa—ayah sebenarnya aku sudah menyukai orang lain" Kilian.

"Siapa?" Tanya sandi.

"Lihat saja siapa orang yg di sukai Kilian akan aku hilangkan orang itu supaya Kilian mau bertunangan dengan avel, dan perusahaanku akan mendapat suntikan dana besar hahaha"  batin sandi.

" Aku tidak bisa memberi tau ayah tentang dia" balas Kilian.

"Mmm begitu, tidak apa ayah mengerti tapi nak Lian masih bisa kan berteman dengan avel ?" Bujuk sandi.

"Bisa ayah" balas Kilian lagi.

"Nah kalau begitu kalian ngobrol ya " ucap sandi.

" Avel sayang sini papa mau kenalkan pada anak teman papa " panggil sandi.

"Iya pa" sahut avel.

"Nak kenalkan ini Kilian anak teman bisnis papa" ucap sandi.

" Kenalkan kak nama aku avelia Putri Atmajaya " ucap avel sambil mengulurkan tangannya ke Kilian.













16-03-2024.

Black roses ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang