Hari itu, aku yang sedang membersihkan kamar milikku tanpa sengaja menemukan buku diary lama yang kumiliki saat masa-masa SMA. Dengan perasaan nostalgia, aku membaca buku itu dan terpaku pada tulisan di salah satu lembarnya. Tepatnya pada tanggal 15 Maret sepuluh tahun lalu.
.
.
.
.
.[Sabtu, 15 Maret 2014]
Hari ini pertama kalinya aku berkenalan dengan kakak kelas yang sangat cantik sekali. Hanya karena sebuah insiden kecil.
Hari sabtu, sama seperti sekolah lainnya. Sekolahku juga memulangkan muridnya lebih awal daripada hari-hari biasa. Kudengar suara bel berbunyi tepat saat jam menunjukkan pukul 12 siang.
"Mantaappp, akhirnya pulang juga." Teriak beberapa siswa di kelasku.
Tetapi ada juga yang tidak terlalu senang mendengar bel tersebut. Salah satunya aku.
[Kepada siswa-siswi yang akan mengikuti Olimpiade, harap segera berkumpul di ruang OSN. Terima kasih]
Yap, aku adalah salah satu dari siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Ya gimana ya, akunya terlalu pintar sih sampai terpilih menjadi dibebani tugas sebesar ini. Aduduh, berat juga ini punggung, hehehe.
Oh iya, aku belum mengenalkan namaku. Aku Jessica Chandra, kalian boleh memanggilku Jessi. Siswa kelas X IPA 1 di SMA ini. Jujur saja, sebenarnya aku bukanlah siswa yang rajin, bahkan aku sendiri juga bingung kenapa bisa lolos tes kelas OSN. Mungkinkah aku ini seorang jenius? Fiks sih ini.
Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar sekolah, mencari temanku yang juga merupakan anggota OSN. Kulambaikan tanganku saat aku melihatnya berjalan di lorong kelas.
"Jeciii." Panggilnya.
"Lama banget lo shel."
"Ke toilet dulu tadi."
"Eh, lo tau kan ruang OSN dimana?"
"Kayaknya diatas deh."
Aku mengangguk mengerti. Kami berdua kemudian berjalan beriringan menuju kelas tersebut.
"Sampai jam berapa ya nanti pelatihannya? Gue males banget pengen cepet-cepet rebahan di kasur." Tanyaku.
"Yeee, mana gue tau. Lagian ngapain juga lo ikutan OSN kalo males."
"Lo sendiri tau, gue cuma iseng ikut-ikutan tes doang. Lah, malah keterima. Se jenius itu kah gue?"
"Benci banget liat lo kepedean gini." Ucap Ashel sambil memutar bola matanya dengan malas.
"Oh iya, katanya nanti pelatihannya digabung sama kakak kelas." Ucapku.
"Beneran?"
"Iya, denger denger, emang dari dulu udah digabung kayak gini. Katanya biar nanti kita-kita bisa saling sharing sama kakak kelas perihal pengalaman mereka dulu gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gita & Cerita
RomansaKumpulan cerita oneshoot tentang Gita x Other member JKT48. Disclaimer!!! •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •BxG •Gender Bender •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. •Kritik/saran diterima dengan senang hati. Enjoy!