Hari telah berganti lagi, sekarang ini adalah hari ketujuh sejak Aletta kembali.
Seperti biasanya Rania akan datang mengunjunginya, tapi kali ini ia datang bersama kekasihnya.
Dan di pertemuan pertama ini, Aletta langsung membencinya."Saya akan membayar semua biaya pengobatan anda dan biaya hidup anda selama satu tahun, tapi tolong jangan menyusahkan kekasih saya untuk merawat nona" ucap pria itu dengan sombongnya.
"Lagipula bukan dia yang membuat kaki anda cacat" tambahnya.
Mendengar ucapan pria yang tak sopan itu, Rania menjadi marah.
"Liam diam lah, kamu tidak perlu ikut campur urusanku"
"Nona Aletta samasekali tidak menyuruhku merawatnya, aku sendiri yang ingin"
"Rania kamu terlalu baik hati, bagaimana jika kamu dimanfaatkan?!"
Bla..bla..bla
Dua orang yang terus berdebat tanpa memperdulikan adanya Aletta.
Melihat itu Aletta memilih untuk kembali beristirahat dan mengabaikan mereka berdua.Yang tidak Aletta sangka, hingga satu jam telah berlalu, dua orang itu masih saja berdebat.
'Aku harus keluar dari sini secepatnya, atau hidupku tidak akan tenang' begitu pikir Aletta.
Aletta ingin membiarkan dua orang itu, tapi ia sudah sangat lelah mendengar dua orang itu mengoceh.
Akhirnya Aletta angkat suara untuk menghentikan keduanya dan segera mengatakan jika ia ingin keluar dari rumah sakit ini."Nona anda tidak boleh keluar, anda masih belum baikan" tolak Rania.
"Aku sudah lebih baik sekarang dan aku ingin keluar dari sini secepatnya"
"Tapi dokter bilang anda masih butuh banyak istirahat" ucap gadis itu dengan khawatir.
Melihat Rania yang begitu khawatir dengan Aletta dan malah mengabaikannya, pria yang dipanggil Liam itu menjadi tak tahan.
"Rania, kamu tidak perlu ikut campur urusan nona ini, jika ia ingin pergi biarkan saja"
"Lagipula aku akan memberinya banyak uang, dia pasti sangat tidak sabar untuk itu"
"Liam, tidak bisakah kamu diam" bentak Rania.
"Nona tolong jangan dengarkan ucapannya, jika nona pergi itu benar-benar tidak baik untuk kesehatan nona"
"Tolong tunggulah selama beberapa hari lagi" bujuk Rania.
Sebenarnya Aletta cukup menyukai rumah sakit ini.
Tapi dengan adanya dua orang ini, bukannya semakin sembuh ia pasti akan semakin sakit."Keputusan saya sudah bulat"
Melihat Aletta yang sudah bertekad, Rania hanya bisa pasrah.
"Kalau begitu nanti saya akan memintakan surat kepulangan untuk anda" ucap Rania dengan sedih.
"Terimakasih" jawab Aletta.
Melihat kesedihan gadisnya, Liam menjadi tidak senang.
"Nona, tolong tunda dulu kepulangan anda"
"Saya akan menambahkan beberapa juta untuk anda jika anda bersedia untuk tinggal disini untuk beberapa hari saja"
Kedua gadis itu seketika menatap Liam dengan heran.
"Aku tidak tahan melihatmu bersedih" jelas Liam pada Rania.
Mendengar itu senyum Rania segera mekar dan ia menatap Liam dengan mata berbinar.
"Terimakasih Liam"
Kemudian dua sejoli itu mulai asyik dengan dunianya sendiri dan sekali lagi mengabaikan keberadaan Aletta.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Batu Loncatan Dan Sistemnya
ФэнтезиAletta bertransmigrasi setelah mengalami kecelakaan. Ditemani oleh sebuah sistem pemula,akankah hidup Aletta akan berjalan dengan damai seperti yang diharapkannya?!