bagian 11

2.6K 240 22
                                        

Sudah sebulan lebih Gabriel dan callista menjadi sepasang suami dan istri.
Kini usia kandungan callie sudah menginjak usia 4bulan lebih.

Namun terkadang masih ada rasa canggung antara Gabriel dan callie,lebih tepatnya gabriel yang canggung pada callie karna callie sudah mulai terbiasa dengan ini.

'El kamu ada kelas siang?' tanya callie setelah melihat suaminya keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapih

'Iya call,aku ada kelas siang' balas gabriel sambil menggosok gosokkan rambutnya yang basah dengan handuk

Callie yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya sambil memakai makeupnya

'Kamu kelas siang jugakan?' tanya gabriel saat melihat callie sudah rapih

'Iya aku siang juga'

'Yaudh bareng sama aku sama rasha ya' gabriel berjalan kearah lemari memakai parfum miliknya

Callie melihat kearah gabriel sekilas,ia masih memperhatikan suaminya itu tanpa bergeming.
Gabriel yang merasa diperhatikan langsung melihat kearah callie dengan tatapan bingungnya

'Kenapa call?' mendengar pertanyaan gabriel,callie menggelengkan kepalanya sambil tersenyum

Namun tatapannya masih terus memperhatikan gabriel yang tengah memasang jam tangannya.

'Kenapa callista? Ada yang aneh sama penampilan aku?' tanya gabriel

'Aku masih sedikit ga nyangka aja,klo aku nikahnya sama kmu el' ucap callie

Gabriel yang mendengar itu langsung tertawa, menurutnya ini lucu sekali.
Padahal sebenarnya Gabriel tiap malam sering kali menatap callie yang tengah tertidur sambil bergumam, kenapa ia bisa menikah dengan wanita cantik itu

'Hahah kamu ini aneh banget,aku kira kenapa kamu merhatiin aku' gabriel menggeleng kepalanya heran

'Klo dipikir pikir kamu bisa loh el dapetin yang lebih dari aku. Kamu ganteng,siapa coba yang gamau' ucap callie

Gabriel yang mendengar itu tersenyum,ia berjalan menghampiri callie dan berjongkok dihadapan callie yang tengah duduk di kursi meja rias.
Ia menatap kedua mata cantik milik istrinya itu,mata yang benar benar tiap menatapnya membuat ia selalu jatuh cinta

'Dengerin aku ya. Mau sebanyak apapun wanita diluar sana,kalo hati aku cuma mau kamu gimana?' ucap gabriel

'Aku gaperduli call mau sebanyak apapun wanita diluar sana. Hati aku milihnya kamu call. Tugas aku sekarang fokus tanggung jawab buat kamu,sama anak kita' Gabriel tersenyum,untuk pertama kalinya ia meletakkan tangannya diatas perut callie yang mulai membuncit.
Entah meski mereka sudah menjalin hubungan rumah tangga sebulan lamanya,tapi mereka tidak pernah melakukan kontak fisik yang sangat intens, kecuali gabriel yang mengusap kepala callie dan sesekali callie yang minta dipeluk

Entah sudah sejak kapan,air mata sudah keluar dari mata indah milik wanita itu.
Kata kata sederhana yang berhasil membuatnya tersentuh.

'Boleh aku panggil dia anak aku jugakan?' gabriel mengusap air mata callie yang membasahi pipinya

Mendengar ucapan Gabriel callie mengangguk dengan pasti
'Dia anak kamu sekarang el'

Gabriel mengusap lembut perut callie sambil tersenyum.
Sejujurnya ia masih sedikit takut melakukan ini,tapi mau tidak mau ia harus terbiasa

Callie mendekatkan wajahnya perlahan kearah gabriel, jarak mereka semakin terkikis perlahan demi perlahan, sampai mereka bisa merasakan deru nafas satu sama lain.
Sampai--







'GABRIEELLL,CALLISTA AYOOO JALAANN'

Teriakkan rasha berhasil membuat mereka menjauh kembali
Gabriel langsung bangkit dari jongkok nya dan berjalan mengambil jaket miliknya

Closer [Cella] (SEDANG PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang