11. Suspect.

6.4K 320 61
                                    

"i did all of this just for you, Fazza." - Gerald.

" - Gerald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Iya, aku akan menemuimu lagi nanti. Pastikan kamu memiliki jadwal yang kosong. Selamat tinggal." Katherine menutup panggilan telepon dari Laura, ia berjalan masuk kedalam mansion keluarga nya.

Katherine melakukan kegiatan seperti biasanya, hari ini dia pergi kekantor untuk melakukan meeting tentang bisnis kuliner baru yang akan dia dirikan. Sulit rasanya menjadi pendiri bisnis yang dia kelola, apalagi ayahnya sudah lepas tangan tentang bisnis yang dulunya ia pegang.

Sepulangnya ia dari kantor, ia pulang kemansion dan langsung masuk kekamarnya untuk bersih-bersih. Ia masuk kedalam kamar miliknya sendiri, hanya dirinya yang tidur dikamar itu.

Ia dan Gerald sudah pisah ranjang lumayan lama, Katherine menerima keputusan itu dengan lapang dada. Baginya untuk apa mempertahankan ego dari laki-laki seperti Gerald?

Lelaki itu memilih tidur dikamar lain yang langsung terkoneksi dengan ruang kerja miliknya, bahkan lelaki itu jarang sekali keluar dari kamar. Entah apa yang ia lakukan didalam sana sehingga dirinya betah berada didalam ruangan itu.

Katherine melirik kearah smartwatch miliknya, ini sudah menunjukan pukul 7 malam. Biasanya Gerald sudah sampai dirumah pukul 5 sore dan menghabiskan waktunya untuk bersantai menemani Fazza.

"Sebaiknya aku turun dan bersantai dibawah, ini sudah hampir jam makan malam tiba."

Katherine menuruni tangga dengan hati-hati, sambil ia melirik kearah sekitar yang terlihat sepi hanya ada suara tv yang menyala. Mungkin Fazza lupa mematikan tv saat ia menonton tadi sore.

Ia duduk disofa besar diruang keluarga, saat asik menonton suara dari tangga membuat Katherine menoleh kearah sumber suara, Fazza menuruni tangga dengan lesu karena ia baru saja bangun dari tidurnya.

"Sayang, kamu selalu lupa mematikan TV."

"Maafkan aku, Mami~" Rengeknya, persis seperti anak bayi.

"Iya, sayang. Mana mungkin Mami tega tidak memaafkan anak Mami yang paling menggemaskan." ia memeluk erat Fazza yang tertawa geli, Katherine sangat menyukai momen saat dia bisa menghabiskan waktu berdua dengan anak satu satunya.

"Siapa yang menjemput mu pulang sekolah siang tadi?"

"Papi! dia menjemput ku setiap hari."

"Oh, apa benar begitu? jadi kamu menghabiskan waktu bersama Papi terus terusan dibandingkan dengan Mami?" Nada bicaranya ia buat buat seakan dia sedih.

"Mami~ berhenti menggodaku! Aku menyayangi kalian berdua."

Mereka berdua tertawa kecil sambil berbincang tentang kegiatan yang mereka lakukan dihari ini. Tak sengaja mata Katherine tertuju pada leher anaknya, ada bekas ruam kemerahan yang bahkan sedikit ungu dileher tersebut. Katherine yakin itu adalah kissmark.

[BL] STEP FATHER ⟡ | GEMINIFOURTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang