bagian 12

4.4K 358 52
                                    

-
-
-

Heeseung baru saja keluar dari kamar mandi dengan mengelap rambutnya, ia melirik ponselnya yang
mendapat pesan baru ia bergegas ke ranjang lalu membuka ponselnya, ekspresi kecewa terukir jelas di wajahnya saat pesan itu bukan dari Jake.

"kok kamu gak ada ngechat saya sih? masa iya saya mulu yang mulai, kamu nya kapan? oke kamu jual mahal? saya bisa lebih jual mahal." rajuk Heeseung dengan membuang kembali ponselnya ke ranjang.

Dia kembali mengelap rambutnya, pikirannya terus tertuju pada Jake entah kenapa pemuda cantik itu selalu memenuhi pikirannya sejak pertemuan mereka di kelas saat itu.

"saya bakal jual mahal, saya gak bakal bales chat kamu walaupun sekarang kamu duluan yang ngechat saya!." tekan Heeseung dan menatap tajam ponselnya.

Satu pesan masuk.

Heeseung melotot, dia langsung melompat ke kasur lalu mengambil ponselnya, ia membuka pesan dari Jake lalu tersenyum sumringah.

Puji Tuhan calon istri Aminn❤️🕊️
online

- pak? udah tidur?

- belum, kenapa ya Jake?

- pak, aku boleh ngobrol
sama Pak Heeseung gak?

"boleh sayang apa yang nggak sih buat kamu akan ku terjang badai dan hujan deras dengan hiasan guntur guntur ini hanya untuk berjumpa dengan dikau, dingin banget tapi itu tak akan membuat ku goyah." tawa Heeseung dengan melajukan mobilnya melewati derasnya hujan malam ini.

Padahal hari ini rasa nya letih sekali, Heeseung baru selesai rapat pukul 8 tadi, dia berjanji setelah mandi ia akan langsung memeluk kasurnya sampai pagi tapi siapa sangka bahwa jam istirahat nya akan terganggu karena si cantik.

Heeseung menghentikan mobilnya di depan rumah Jake lalu mengambil parfum dan menyeromprotkan nya ke seluruh tubuh nya sebelum benar benar keluar dia menyempatkan diri untuk berkaca dan memastikan bahwa dia sudah tampan atau belum.

"kau selalu tampan Lee Heeseung, keren hanya kau yang tertampan di dunia ini." ujarnya dengan narsis sembari mengedipkan sebelah matanya.

Heeseung keluar dari mobilnya, ia menghela nafasnya dan kemudian mengetuk pintu rumah Jake, tidak sampai 3 detik si manis sudah membuka pintu lalu menatapnya dengan netra indah yang sangat candu bagi Heeseung.

"selamat malam." senyum Heeseung, Jake membalas senyum dari Heeseung dengan senyum tipisnya.

"maaf ya pak jadi ngerepotin." ucap Jake dengan meletakkan segelas kopi di meja, Heeseung tertawa pelan bila perlu repotkan terus dia.

"gak papa kok Jake, saya gak masalah kok." balas Heeseung dengan berusaha stay cool.

"hujan nya deres banget, maaf pak padahal tadi belum turun hujan taunya tiba tiba turun mana deres banget." ucap Jake dengan menatap netra Heeseung.

"iya Jake gak papa kok." Heeseung mengambil kopi yang Jake suguhkan pada nya lalu meminumnya.

"akhh!." ringgis Heeseung, Heeseung menatap Jake yang menatapnya dengan kaget.

"enak." Heeseung mengacungkan jempolnya sembari menutupi bibirnya sedangkan Jake langsung tertawa dengan kecil.

______________________________________

Riki menatap Jake yang sedang menangis di dalam pelukan Sunghoon tadinya dia keluar hendak mengambil minum untuk Junghwan tapi siapa yang menyangka bahwa dia akan melihat semua ini.

"mereka berpelukan? apa mereka sudah mengenal sebelumnya?." gumam Riki dengan terus menatap keduanya dari tempat persembunyiannya.

"kenapa mama menangis? ada apa dengan Tuan Sunghoon? apa apaan ini." batin Riki dengan resah.

Single Mother : HeejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang