Fourth Nattawat
Gemini Norawit
Earn
SatangWARNING❗️
Angst
Kekerasan
Tapi tetep Happy End kok ☺️Ini udah laaaamaaa banget aku bikin, rencananya mau aku bikin book sendiri tapi males 😁
Semoga suka 🥰Bacanya pelan-pelan ya ❗️
Mungkin alurnya agak membingungkan 😁 dan ceritanya lumayan panjang 😌.
.
.PLAAKKKKK !
Gemini memegang pipinya yang panas. Rasanya nyeri menjalar diseluruh wajahnya. Matanya menatap sendu seseorang yang berdiri tak jauh dibelakang orang yang menamparnya. Tubuh, hati, pikirannya, semuanya sakit. Sakit yang teramat.
Kakinya melemas, badannya yang memang sudah demam sejak pagi dipaksa berdiri kokoh. Beberapa detik kemudian badannya terhuyung kebelakang. Dorongan kecil mampu membuatnya mundur terjungkal. Dinginnya lantai sangat kontras dengan suhu tubuhnya yang panas.
Air matanya sudah beranak sejak tamparan pertama. Namun nyatanya bagai tidak ada belas kasih. Tatapannya tetap tertuju pada orang dibelakang sana yang hanya diam mematung menyaksikan. Setidak berharga itukah dirinya? Apa selama ini tidak ada sedikitpun rasa kasih untuknya? Otaknya terus mempertanyakan eksistensi dirinya selama ini. Jika menilik, memang tidak ada. Sebaik apapun ia berusaha, orang dibelakang sana tidak pernah menganggapnya ada.
Gemini berdiri sedikit terhuyung. Senyuman miris tercetak jelas diwajahnya yang memerah dan basah akan air mata. "Saya akan pergi. Ijinkan saya menumpang hanya untuk malam ini. Saya berjanji akan menghilang dari hadapan kalian. Saya akan berusaha untuk tidak terlihat lagi. Saya berjanji."
"Bagus! Kau merepotkan! Dari awal memang tidak ada yang menginginkanmu!"
Gemini tersenyum getir mendengarnya. Ia mulai berjalan pergi menjauh. Langkahnya pelan menuju ujung ruangan dapur, kamarnya. Ia meninggalkan semua hal yang berantakan. Tidak memperdulikan lagi dua orang yang menatapnya tak suka. Baginya, malam ini sudah cukup dirinya bertahan. Sudah sangat lama dan tidak ada sedikitpun perubahan. Maka, dirinya memilih menyerah. Mengabaikan wasiat ayahnya tentang saling menjaga. Ia yakin, ayahnya akan memaafkannya.
Jam dua dinihari. Gemini masih terbangun. Perlahan ia memilah barang yang akan dirinya bawa pergi esok hari. Dia akan kembali kerumah kecilnya di pinggir kota. Peninggalan almarhum ayahnya. Rumah ini memang megah dan mewah. Bahkan kamar pembantu yang dirinya tempati lebih bagus daripada kamarnya dulu. Senyuman getir kembali saat melihat pigura kecil di atas nakas. Ini satu-satunya foto yang ia punya. Foto yang seharusnya menjadi saksi hari-hari bahagianya. Namun itu semua semu. Pencariannya setelah sekian lama bertahan tidak membuahkan hasil. Maka ia memilih menyerah.
Grasak grusuk diluar ruangan membuat mata Gemini kembali terbuka lebar. Niat hati ingin istirahat beberapa jam namun sepertinya gagal. Tubuh Gemini sedikit bergetar takut. Suara dari luar semakin terdengar nyaring.
"BAJINGAN SIALAN!"
Gemini terlonjak kaget. Itu suara Fourth, suaminya. Ada apa diluar?
KAMU SEDANG MEMBACA
EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini
Fiksi PenggemarGeminifourth or Fourthgemini Warning alarm ❗️🔞 Rate T - M 🌚 Fujoshi Area 🚫 Boy x Boy BxB Boys Love Area HOMOPHOBIC ❔GET THE FUCK OFF ❕