PESTA TOPENG

70 27 118
                                    

HELLO MY AMIGO👋👋👋
*
*
*
USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA YA🤗🤗🤗
*
*
*
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT KARENA ITU SANGAT BERARTI🤍🤍🤍
*
*
*
HAPPY READING GUYSS🤗🤗🤗
*
*
*

HELLO MY AMIGO👋👋👋***USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA YA🤗🤗🤗***JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT KARENA ITU SANGAT BERARTI🤍🤍🤍***HAPPY READING GUYSS🤗🤗🤗***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aydan bersama keluarganya makan malam bersama di tengah ulang tahunnya. Raya yang terlihat bahagia berbanding terbalik dengan Aydan yang kini hanya memikirkan satu manusia yaitu Mesha.

Sedari tadi Aydan menyorot Raya tajam. Ia sudah tahu bahwa Raya yang membawa Mesha ke kandang singa. Aydan sangat marah, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena sang papa.

“Om, tante... saya permisi ke toilet dulu ya,” pamit Aydan.

Raya mengernyitkan kening, ia tahu bahwa Aydan ingin kabur lagi darinya.

“Aku anter ke toilet ya,” ujar Raya.

“Nggak usah, aku bisa pergi sendiri.”

Aydan langsung berdiri dan beranjak dari sana.
Aydan keluar menuju tempat acara ulang tahun Raya. Ia sedang mencari satu-satunya perempuan yang kini sangat ia khawatirkan.

Aydan mencari ke setiap sudut tempat itu, namun belum juga menemukannya. Aydan seperti mencari sebuah wajah yang tertutup oleh sihir hitam. Hanya cinta yang tulus lah yang bisa membawa Aydan pada wanita yang ia cintai.

Mesha tidak menikmati acara ini. Ia seperti batu kali di antara tumpukan berlian di sekelilingnya. Mesha duduk sendiri di sudut acara yang tidak terkena sinar lampu di sana. Ia ingin bersembunyi walau tidak sepenuhnya sembunyi. Ia hanya ingin melihat acara ulang tahun yang meriah, itu saja, tidak perlu ikut masuk ke dalamnya. Cukup melihat dan mencoba menikmati.

Dan... sang prajurit telah menemukan ratunya. Sang prajurit melihat ratunya sedang duduk bersedih di sebuah kursi panjang. Sungguh menyedihkan melihat ratu yang cantik dan seharusnya disanjung, kini memilih menyendiri dan terlihat sendu.

Menatap Mesha adalah sebuah kesempatan yang tidak bisa datang dua kali. Aydan seperti melihat seorang ratu yang kini sedang disihir oleh penjahat perempuan. Mesha terlihat menyedihkan dari kejauhan.

Tiba-tiba sebuah tangan menyergap kuat. Raya menarik tangan Aydan, menahannya kuat. Aydan terkejut dan menoleh, menampakkan Raya di sampingnya sedang menatapnya.

“Ini bukan arah ke toilet. Kenapa kamu di sini?!”

Raya menatap Aydan tajam.

“Jangan bawa-bawa Mesha dalam masalahku!”

Aydan sudah tidak tahan dengan Raya.

Raya tersenyum kecil. “Jadi, kamu sudah tahu, kalau Mesha ada di sini?”

“Kalau sampai kamu menyakitinya, aku tidak akan segan-segan untuk menyakitimu juga.”

“Sudah aku bilang, bahwa aku akan membuat wanita yang mengambil perasaanmu dariku tersiksa dengan perasaannya sendiri. Wanita yang kamu kejar itu akan merasakan apa yang aku rasakan. Kamu ngerti?”

Bila HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang