Chapter VIII

135 78 0
                                    

Assalamualaikum,
Yang muslim jangan lupa jawab
salam ya.😊

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Tuhan izinkan aku melangkah mencari bahagiaku"


Hari ini heiza benar² memberikan kebahagiaan yang sebelumnya tidak pernah kayza dapat kan, ia tidak hanya membelikan barang yang Kayza butuh kan saja, semua barang yang Kayza ingin kan langsung dibayar lunas oleh heiza dengan black card.

"kita pulang sekarang" ajak heiza pada kayza, saat merasa cukup dengan apa yang dibeli.

Namun dengan cepat kayza menggeleng kan kepala, sembari menghempaskan tangan heiza yang semula menggandeng nya.

"Kenapa Kayza?"

"K..kay gak mau pulang!" Jawab kayza mulai melangkahkan kaki mundur, dengan raut wajah yang mulai ketakutan.

"Ayo kayza kita pulang" ajak heiza lagi

"Ngga!"

Namun gadis itu justru berlari meninggalkan heiza, rasa takut nya akan dharma membuat nya tidak ingin kembali ke rumah kediaman denatra.

"Kayza!.." teriak heiza yang kemudian turut berlari mengejar Kayza.

Gadis itu berlari begitu cepat, ia berlari tanpa arah, menabrak semua kerumunan orang yang menghalangi jalannya, membuat heiza yang sudah lansia kewalahan untuk mengejarnya.

Walau nafas Kayza sudah tidak beraturan, ia tidak kunjung menghentikan langkahnya yang sudah cukup jauh dari heiza.

Kayza bahkan terus berlari hingga menaiki sebuah eskalator, namun sayangnya saat ia ingin naik kelantai atas, Kayza  justru berlari menaiki eskalator yang berjalan kebawah, membuat nya berlari berlawanan dengan arah eskalator yang ia naiki.

Hingga membuat atensi banyak orang tertuju padanya, ntah apa yang mereka pikirkan tentang kelakuan nyleneh Kayza.

Namun setelah beberapa menit usaha Kayza tidak sia-sia, akhirnya ia berhasil sampai dilantai atas, namun gadis itu masih terus berlari.

Brak!..

Seketika langkah Kayza terhenti saat ia menabrak seorang laki laki yang mengenakan kaos putih berbalut dengan jaket hitam, pandangan mereka saling bertemu membuat laki laki itu membulat kan matanya saat melihat Kayza.

"Kayza" gumam laki laki tersebut, ia adalah Arsya Deviano.

Wajah Kayza sudah tidak asing lagi dimatanya, ditambah dengan luka lebam yang masih membekas diwajah Kayza, membuat Arsya dengan mudah bisa mengenalinya.

"Lo disini?"

"Kayza gk mau pulang" lirih Kayza dengan nada bergetar menyiratkan rasa takut.

Mendengar apa yang gadis itu ucapkan, membuat arsya sejenak berfikir, kali ini Arsya tidak akan membiarkan Kayza kembali pada pria iblis itu lagi, ya ini adalah kesempatan Arsya untuk menyelamatkan Kayza.

Love For Kayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang