27.kevin menghilang

7 3 0
                                    

Xio pov

Aku sudah tidak sabar menantikan kedatangan mereka,terutama orangtuaku dan juga kevin pastinya,
Ingin sekali rasanya aku melihat wajah mereka lagi.

Kata dokter kesehatanku meningkat,tetapi aku belum benar benar pulih dan masih harus dirawat di rumah sakit,aku mencoba mengingat kembali kejadian waktu itu,namun semakin aku mencoba mrngingatnya dadaku sesak,dan kepalaku mendadak sakit,aku mencoba untuk menenangkan diriku sendiri dengan mengatur nafasku.lalu beberapa saat kemudian aku melihat knop pintu berputar

"Jelas" kataku,"akan ada yang masuk"

Tak lama muncul sosok pria juga wanita parubaya,yang ku kenali bahwa mereka adalah kedua orangtuaku,air mataku meleleh,sangatku rindukan tarut wajah serta mata yang teduh itu menatapku.

Mama dan ayah menghampiriku,saat aku ingin merubah posisi tidurku menjadi posisi duduk,namun ayah melarangku,kemudian mengelus rambutku dengan penuh kelembutan,tidak ada yang membuka suara.mama memelukku dengan sangat erat,ku rasakan bahu ku basah,aku meyakininya bahwa mama juga menangis,aku membalas pelukannya itu juga,lalu bergantian dengan ayah.

"Bagaimana keadaan kamu sayang?"tanya ayah

"Aku merasa butuhku jauh lebih baik ayah"jawabku

"Mulai sekarang xio harus dengarkan apa kata mamah,kamu harus istirahat total sampai keadaan kamu membaik"ujar mamah

Dan aku tersenyum mengangguk.

Tidak lama kemudian,knop pintu kembali berputar,menampilkan sosok pria tampan nan gagah itu,ia adalah abangku yang menjengkelkan hahaha

Abang datang menghampiri kami,lalu menunduk,ku lihat mamah langsung memeluk abangku itu,sesikit aneh kurasa,apakah abangku juga t8dak sadarkan diri sama sepertiku?ah rasanya tidak mungkin,sebab ku luhat tubuhnya bugar,atau ia baru kembali setelah kejadian itu?,aku bertanya tanya pada diriku sendiri

"Maaf nak,maafin mamah,selama ini perlakuan mamah kurang baik sama kamu"ucap mamah

Misuh misuh aku mendengarnya.

"Kenapa?"tanyaku untuk mengobati rasa penasaranku
"Sebenarnya ada apa?"

Saat mamah hendak memberikan suara,abang lebih dulu berbicara,

"Engga ada apa apa"jelas abang,

Mamah tertekun melihat abangku itu,ayah juga melakukan hal yang sama.

"Cepat sembuh ya,biar bisa marah marah lsgi nanti,abang rindu dengan omelan serta luluconmu itu"ucapnya

Sontak akupun tertawa mendengarnya.

Suster datang membawa nampan berisikan makanan serta minumannya,sudah ku pastikan bahwa itu adalah bubur yang tidak ada rasanya.

"Xio sudah waktunya untuk makan"ucap suster itu lalu mengundurkan diri,tak lupa ia menampilkan senyum manisnya itu.

Mamah mengambil alih nampan itu lalu menyuapiku dengan lembut.satu sendok berhasil masuk ke dalam mulutku

"Engga ada rasanya"ucapku "hambar banget"

"Makanya cepat sembuh biar bisa makan nasi padang"sahut bang zaki,di hadiahi pukulan kecilku di lengannya,

"Awssss"

"Kamu sakit sakit tenaganya kuat aja yah kalo nyiksa abangnya"rengek abang

Mamah dan ayah tertawa melihat tingkah laku kami berdua.

Aku menghabiskan seluruh makananku di bantu oleh bang zaki,hahaha itu salah,bang zaki yang menghabiskannya

Tiba tiba

soul transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang