One

1.6K 70 1
                                    

Enjoy ceritanya yaa










"Maa..paa..hikss.. kak..hikss" tangisan dari anak kecil perempuan yang usianya menginjak 9 tahun

"Nagis ga bakal ngrubah apapun bocah hahahahaha"tawa dari seorang pria berbadan besar kekar di samping anak kecil itu

"Om jahat..hikss..apa salah orang tua ku sama kakak ku om..hikss.."ucap kembali anak kecil tersebut

"Teo salah orang tua lu adalah berani nolak lamaran gw untuk kakak lu itu"ucap pria tersebut

"Ga gini caranya om...hikss...om tega bunuh keluarga ku di depan ku hikss"Teo menangis dengan terseduh sedih

"Biar lu bocah ga macem' Ama gw sekarang pergi dari rumah ini sekarang juga kalo lu gamau pergi gw terpaksa bunuh lu biar lu sama keluargamu di neraka bareng' hahahaha" ucap pria tersebut sambil menatap sinis Teo

Teo pergi berlari meninggalkan rumahnya entah kemana Teo akan pergi ia tak punya siapa' keluarga maupun kerabat,waktu menunjukkan larut malam Teo Masi saja berjalan tanpa arah tujuan

Di tengah' Teo berjalan ia melihat mobil mendekati nya ia takut jika itu adalah penculikan mengingat ia Masi berumur 9 tahun

Seorang wanita paruh baya keluar dari mobil tersebut dengan menatap heran Teo kenapa anak kecil keluar larut malam berjalan sendiri dengan kondisi yang memperhatinkan

"Nak nama mu siapa?kenapa jalan sendirian di sini malam'? dimana orang tua mu?" Ucap wanita paruh baya

"Nama ku Teona putra Wijaya di panggil Teo nek" ucap Teo sambil menunduk kan kepala

"Dimana orang tua mu nak" ucap wanita paruh baya itu

"Orang tua ku... dibantai oleh pacar kakak ku nek.." ucap Teo dengan nada bergetar menahan tangisnya

Wanita paruh baya terkejut bagaimana anak sekecil itu melihat hal yang tak seharusnya ia lihat dengan usia segitu,wanita paruh baya memeluk Teo dengan hangat

"Kamu ga ada siapa' sekarang Teo?" Ucap Wanita paruh baya Teo mengangkuk kepalanya pelan dalam pelukan wanita paruh baya yang memeluk nya itu

"Tinggal sama nenek aja yaa nenek juga ga punya siapa', panggil nenek Oma Nadin ya sayang" ucap Nadin

Teo mengangkuk pelan karena sebetulnya ia bingung akan kemana lebih baik ia mengikuti perkataan Oma Nadin tersebut

Oma Nadin menuntun Teo masuk ke dalam mobilnya di Sana terdapat sopir Oma Nadin bernama pak Jarwo,pak Jarwo melihat Oma Nadin dan ia mengangkuk paham setelah itu pak Jarwo melajukan mobil dengan kecepatan sedang

Sesampai nya di rumah Nadin Teo di buat melongo bagaimana tidak seorang wanita paruh baya memiliki rumah yang bagus,besar dengan desain yang menuju ke arah negara barat dan terdapat di permukiman perumahan mewah pula

Disana terdapat banyak bodyguard tak terhitung jumlahnya yang berjaga di pintu gerbang rumah nadin serta sekitar rumah nadin

"Nak udah jangan melongo mau sampai kapan kamu kek gini udah ayok turun" ajak Nadin kepada cucunya

"Emm..iy-iyaa Oma.."Teo turun dari mobil Nadin

Baru juga turun dari mobil banyak bodyguard yang menyambut kedatangan Nadin,para bodyguard itu memberi salam serentak kepada Tuan rumah

mafia woman?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang